Share

TANTE

ADNAN

“Paaah!”

Rengekan Azkia akhirnya jadi penolong. Kami segera kehilangan kecanggungan. Aku berdeham untuk mengembalikan keadaan seperti sedia kala.

“Papa lagi kerja, Azkia main sama Tante aja, ya? Tuh, kita main di sana! Mau?” bujuk Lestar sambil menunggu arah kanan toko.. Gadis kecilku mengarahkan mata bulatnya pada tempat yang ditunjuk, ia lalu mengangguk.

“Kalau begitu, ayo kita ke sana!” ajak Lestari.

Azkia seakan lupa pada hal yang membuatnya merengek. Ia bahkan tak menoleh lagi padaku. Kalau begitu, aku bisa kembali menjalankan pekerjaan.

Kehadiran Lestari cukup membantuku hingga jadwal kepulangan anak-anak tiba. Azka dan Azkia bahkan jadi enggan berpisah dengan wanita yang mengasuhnya itu.

“Nanti main lagi sama, Tante. Sekarang Azka dan Azkia pulang dulu. Mama pasti sudah menunggu di rumah, oke!”

“Endaaa!” sanggah Azkia.

“Kita makan dulu, yuk sama Tante. Tapi janji kalau sudah beres harus mau pulang!” ucapku untuk mencari jalan kompromi.

“Oke, ya?” tekanku.

“Oke!
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status