Share

BAB 20 A

WANITA KEDUA 20 A

Oleh: Kenong Auliya Zhafira

Mendapat pemberitahuan pesan kedua kali untuk satu pertanyaan yang sama pasti rasanya seperti tertahan jalan buntu. Mau berniat membalas tapi belum mempunyai jawaban, ingin mengabaikan pun takut menjadi kesalahan semakin tidak terhindarkan. Menghadapi penuh kesadaran adalah jalan terbaik untuk satu keputusan.

Wanita yang perlahan memasrahkan segala garis hidupnya pada ketetapan semesta menarik napas begitu dalam. Lalu sedetik kemudian mengembuskannya perlahan.

“Yula benar. Lebih baik aku menghadapi kesalahan ini dan mengakui kebenaran. Jika perlu, aku akan memohon maaf karena memiliki rasa untuk Mas Aksa. Misal nanti tetap melakukan ancaman terbuka, aku akan menyiapkan diri menanggung resikonya. Termasuk menjadi pengangguran,” ucap Thifa yang sudah memiliki keputusan meski hanya mengandalkan perasaan, bukan logika.

Dengan tekad yang sudah memcapai akad, Thifa mencoba memberanikan diri merangkai pesan balasan untuk wanita di sana. Baga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status