Share

BAB 22 A

WANITA KEDUA 22 A

Oleh: Kenong Auliya Zhafira

Setiap manusia pasti mempunyai batas pertahanan untuk semua ujian kehidupan. Air mata yang menetes selayaknya hujan terkadang sebagai pertanda kekuatan hati dan raga melemah. Tangisan-tangisan yang tidak bersuara seolah mewakili perasaan paling sedih. Hingga tanpa sadar mempertanyakan seberapa kuat kaki berdiri memikul beban hidup yang semakin lama semakin berat.

Wanita yang menunggu waktu itu datang memilih ikut mempersiapkan restoran untuk penutupan. Pengunjung pun sudah mulai berkurang satu per satu sehingga mempermudah langkah bergerak. Tentang kelanjutan pernikahannya juga telah menemukan jalan keluar agar tidak menuju gerbang perpisahan.

“Jika ini jalan yang harus ditempuh untuk menunda perpisahan, aku akan berusaha bertahan. Aku ingin melihat kamu menepati janji atau tidak. Aku berharap kamu bisa melakukan hal yang sama seperti yang selama ini kamu lakukan, yakni tetap bersama di sini meski karena perjanjian,” batin Serena yang mu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status