Share

12. Kenyataan yang pahit

"Kamu dari mana saja, Mas?" berondongku saat mas Rasha sudah masuk ke dalam rumah. 

Mas Rasha berlalu begitu saja tanpa sedikitpun menoleh ke arahku. Langkah kupercepat menyusulnya ke dalam kamar. Aku berdiri mematung kala melihatnya menutup seluruh tubuhnya dengan selimut. 

"Mas," tegurku lagi seraya mulai mendekatinya. 

"Jawab aku, Mas! Kamu dari mana saja?"

"Bukan urusanmu!" ketusnya yang sontak membuatku sedikit terhenyak. 

"Itu urusanku, Mas. Semalam kamu pergi tanpa pamit. Nomor tidak bisa dihubungi, lalu tiba-tiba pulang dalam keadaan seperti ini. Aku pantas bertanya karena aku ini istrimu, Mas."

Ingin sekali aku meluapkan segala sesak yang ada di dalam dada. Jika melihat kondisi sekarang, aku justru akan lebih terluka kalau memaksakan kehendak. 

"Aku ingin tidur."

Otakku memaksa untuk mengalah sebentar saja. Meskipun sangat sulit, akan tetapi aku harus melakukannya. Perlahan langkah ini

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
baca novel ini gregetan thor masa perempuan dibikin bodoh dn polos .g peka sama keadaan suami dh kaya gitu masi percaya aja .g sadar2 d bojongin suami .lama2 males baca mulek2 begitu2 terus ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status