Share

13. Kecewa

Sejak kejadian kemarin aku memilih tak banyak bicara. Menjawab seperlunya setelah itu aku memilih diam. Rasa sakit ini maaih sangat terasa mengetahui kenyataan pahit itu. 

Aku sungguh tak menyangka, suamiku lebih memilih menemani wanita itu. Berangkat diam-diam lalu meninggalkan aku dan Naura. 

"Dek, kamu masih marah?" tanyanya saat aku tengah menghidangkan sarapan untuknya. 

Ya, meskipun aku mendiamkannya, akan tetapi tugasku sebagai istrinya tidak pernah kutinggakan. Seperti biasanya segala kebutuhannya masih aku layani dengan sepenuh hati. 

"Dek, biar bagaimana pun, Nayla adalah sahabat mas. Dia sedang sakit. Jadi, tolonglah!" 

Aku yang hendak  ke dapur unuk menyiapkan  MP-ASI urung melangkah. Kubalikkan badan ini menghadapnya. 

"Lalu?"

"Mengertilah, Dek. Aku khawatir dengan kondisinya. Dia menderita penyakit yang cukup serius," terangnya. 

"Oh, begitu? Lalu bagaimana dengan kami

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
udah lah kmu g usah lagi mengharapkan Rasya lagi biar kn dia dgn gubdik mudah2an itu gundik k guguran dn d angkat rahim nya biar hukuman karma dia rasakan berdua ..dn kmu tutup itu pintu g usah d bukain tuk Rasya pulang ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status