Share

Bab 25

"Silakan duduk, Bu," ucap dokter muda tersebut.

Aku dan Mbak Imah saling pandang, karena merasa bingung kenapa di bawa ke ruangan ini? Sementara Bapak sedang berada di dalam ruangan itu.

"Jadi begini, apa Pak Burhan baru saja mengonsumsi makanan atau minuman dengan kadar gula tinggi?" tanya dokter yang bernama Muhrizal itu.

"Iya, Dok. Saya lagi di kamar mandi, nggak tahu kalau Bapak makan segitu banyaknya."

"Apakah beliau masih belum mengerti jika penderita diabetes ini tak boleh makan makanan yang mengandung kadar gula tinggi?"

"Tahu, Dok. Cuma ya gitu, Bapak ini susah dibilangin. Karena sudah terbiasa makan nasi dalam porsi besar dan juga beberapa gelas es teh manis dalam sehari. Lalu, bagaimana kondisi beliau sekarang?" tanyaku.

Dokter Muhrizal menghela napasnya, lalu meletakkan kacamata yang semula bertengger di hidungnya, ke atas meja.

"Penyakit diabetes Pak Burhan ini sudah cukup parah. Apalagi sudah melukai ginjal. Tolong, setelah ini benar-benar jaga asupan makanan belia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status