Share

Bab 51

Semenjak pulang, sifat dan sikap Mas Helmi jauh berubah. Ia lebih sayang keluarga dan juga jadi pengertian.

"Pak, ayo kita cek gula," ucap Mas Helmi saat berkunjung ke rumah.

Sekarang, ia bekerja di toko perabotan milik mertuanya Mbak Imah. Ya, seperti dulu. Cuma bedanya, sekarang ia ikhlas dan senang menjalaninya.

"Memang sudah tanggalnya, Nduk?" tanya Bapak padaku, karena memang sudah waktunya.

"Harusnya sih besok, Pak. Cuma kalo mau sekarang sih ga papa. Mumpung Mas Helmi ngajakin. Lagian besok Fira ga bisa nganterin, Ataya kan lagi sakit," ucapku.

"Ya sudah, Hel, nanti sore aja."

Tak lama kemudian, Ibu datang membawa pisang goreng buatannya. Ibu dan Bapak sudah rujuk kembali dan hidup bersama denganku.

Tadinya, Mas Cahyo meminta kedua orang tua kami tinggal bersamanya. Tapi aku tak mau. Mungkin karena sudah terbiasa, akan ada yang hilang saat mereka tak ada.

Seperti saat minggu lalu Bapak dan Ibu menginap di rumah Mas Cahyo, aku susul ke sana karena sudah tiga hari tak pul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status