Share

Bab 53

Setelah mendapat telepon dari Mbak Ambar, aku segera pulang. Kuminta Mas Lian untuk segera mengemudikan mobilnya.

"Ada apa memangnya, Dek?" tanyanya.

"Nggak tahu, Mas. Mbak Ambar nelepon, katanya Bapak kenapa itu."

Tanpa berkata lagi, Mas Lian segera mengemudikan mobilnya menuju rumah. Sepanjang perjalanan, hatiku rasanya tak tenang. Apalagi, bukan sehari dua hari aku mengurus beliau.

Ckiit!

Jantungku berdetak keras saat Mas Lian menginjak rem dadakan. Jantungku rasanya hendak melompat, begitupun dengan Ataya yang langsung menangis karena aku terdorong ke depan.

"Ya Allah, maafin Mas, Dek!"

"Hati-hati, Mas! Ada apa?"

"Sepertinya ada kucing di depan."

Mas Lian segera duduk, hatiku semakin dilanda rasa tak enak. Apalagi Bapak mengeluh tak enak badan tadi pagi. Kepalaku berdenyut seketika.

"Gimana, Mas?" tanyaku begitu Mas Lian masuk lagi ke dalam mobil.

"Gapapa, Dek. Untungnya si kucing nggak papa."

"Alhamdulillah. Ya sudah, ayo cepetan nyalain mobilnya, Mas."

Akhirnya mobi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status