Share

Bab 18

"Khanza akan saya bawa pulang. Tolong beri ia waktu untuk berpikir dan menenangkan diri. Kamu fokus saja menenangkan Najwa yang saat ini lebih membutuhkanmu."

Ingin sekali aku membantah perkataan Mama Alice. Berpisah dengan Khanza di saat hati ini dilanda gundah, sepertinya bukan pilihan yang tepat. Aku ingin mendengar ceritanya ketika ia disekap oleh Aidan. Apa saja yang mereka lalui di sana hingga keduanya bisa sedekat itu.

Aku tidak bodoh untuk bisa mengartikan sikap mereka. Aidan dan Khanza. Mereka seakan terikat satu sama lain. Apalagi setelah mendengar ucapan Khanza yang ingin membantu meringankan hukuman pria itu. Bukankah terkesan aneh?

Seharusnya, Khanza menuntut Aidan agar dihukum lebih berat karena dua kali telah mencoba mencelakainya. Seharusnya, Khanza tidak menaruh rasa iba pada penjahat yang telah membuatnya hampir kehilangan nyawa. Namun, sikap istriku sangat bertolak belakang dengan keinginanku yang ingin Aidan lebih lama mendekam di penjara.

"Baiklah, Ma. Emir meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
sama aja lo kayak najwa kanza,,mau2 aja lo dimasukin kontol si emir,yg hobi bnyak lubang..bodoh kau klw mau di sentuh,murahan.munafik
goodnovel comment avatar
Langit
jangan mau khanza ih gelay dah bekasan cwek laen
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status