Share

Bab 53 : Memikirkan Ayah

Ya Allah ....

Hatiku terenyuh melihat Ayah di sana hanya bisa terbaring lemah di kasur yang lepek di lantai.

Ketika mata tuanya beradu pandang denganku, Ayah terlihat begitu sedih.

Perempuan di samping Ayah itu perlahan bangkit berdiri.

"Bukannya dia ...." Perempuan itu seperti mengingat-ingat ketika melihatku.

"Sini, Mer. Keluar dulu!" Bang Rizal menghampiri perempuan itu, lalu menarik lengannya, dan membawa wanita itu keluar dari kamar.

Sementara itu, mata ayah berkaca-kaca melihatku. "N–Naay ...," lirihnya dengan bibir yang mencong.

Sepertinya ayah terkena bell palsy. Ya, Rabb ... hatiku terasa diremas melihat keadaan ayah yang sangat menyedihkan seperti ini.

Dia yang dulu masih gagah dan sehat. Dia yang tidak pernah lupa terhadap aku, menantunya dulu. Dia yang selalu menyayangiku seperti orang tuaku sendiri.

Sekarang, aah ....

"Ayah!" Aku menghambur meraih tangannya dan mencium punggung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status