Share

Bukan Haifa

***

"Hazel." Bu Nela terpaku di ambang pintu ketika melihat Hazel memeluk Adinda begitu erat. Keduanya terlihat sangat intim membuat Bu Nela buru-buru membuang pandangannya ke arah lain.

"Ah, Mama," kata Hazel seraya melepaskan pelukan. Adinda membetulkan anak rambutnya dan tersenyum menatap Bu Nela yang justru mencebik melihatnya. "Bawa baju yang aku minta?" tanya Hazel berusaha mencairkan suasana.

"Ya. Mama bawa beberapa stel baju," jawab Bu Nela ketus. "Mama tidak mau ada orang asing di ruangan ini saat kamu sendirian. Lain kali jangan memberi ijin orang lain untuk masuk ke sini. Mama tidak mau ada fitnah nantinya."

Hazel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Dia nyengir sambil mengangguk patuh mendapat petuah Bu Nela. Beda Hazel, beda Adinda. Perempuan itu mencebik dan melengos ketika Bu Nela menyebutnya sebagai orang asing.

"Makan siang dulu, mau Mama suapi?"

Hazel menggeleng cepat. "Aku bisa makan sendiri, Ma."

Bu Nela terpaksa mengangguk. Wanita paruh baya itu mengeluarkan s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status