Share

AGAM ELBARRAQ Bag 1

AGAM POV

“Kamu itu kapan mau nurutin maunya Umik sama Abah, Agam? Umik ini udah tua, pengen lihat kamu kayak Mas Azam.”

Seperti biasa umik akan memberi wejangan ketika aku memilih masuk ruang studio daripada menyibukkan diri bersama santri seperti Mas Azam, kakakku yang selalu mengikuti kemauan abah dan umik.

“Umik, Agam udah bilang, Agam pengen jadi penyanyi terkenal, ngeluarin album, pengen manggung di banyak kota. Urusan pesantren sampun kalih Mas Azam, Mas Azam bisa mengurusnya meski tanpa Agam,” ucapku sedikit kesal meski masih menggunakan bahasa selembut mungkin.

Umik duduk di sebelahku yang kembali sibuk dengan laptop.

“Besok ikut Umik ke rumah Abi Husein sama masmu, yo?” umik membujuk.

Ini sudah ketiga kalinya umik memintaku untuk ikut dengannya berkunjung ke rumah Abi Husein, pemilik Madrasah yang dulu sempat menjadi pengurus pesantren milik Abah. Lebih tepatnya sahabat abah yang sudah seperti saudaranya.

“Umik, apa ndak bisa lain waktu saja? Besok itu Agam sampun ada janji s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status