Share

#BAB 45

Merasa kian dikuasai amarah, Tiffany segera mengambil segelas air minum. Ia lantas meneguk air itu di saat Satria masih terus mengoceh.

Sejenak, Tiffany mengalihkan pandangannya pada Kevin dan Juna. Tanpa disadarinya, ia telah membiarkan kedua pria itu melihat jejak air mata yang sudah membasahi wajahnya.

“Lu bisa ngerti nggak sih maksud gua? Ini semua demi kebaikan lu!” Satria berbicara dengan intonasi tinggi.

Tiffany menarik napasnya sangat dalam. “Gue ngerti. Tapi kali ini gue nggak mau ngertiin itu.” Suaranya mulai rendah.

“Fan …,” lirih Satria dengan mengantung. Ia mencoba menahan emosinya.

“Untuk kali ini biarin gue ngambil keputusan sendiri, Sat. Lagian … ini urusan pribadi g

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status