Share

Tidak Dapat Dipaksakan

"Di mana bajingan itu?"

"Dia menghilang, Bos. Baru saja ada di depan kami."

Nathan menekan pelipis, "Lihat di belakang kalian."

Sedetik kemudian terdengar suara-suara teriakan dari ujung percakapan seluler tersebut. Dari suara benturan yang terdengar sepertinya alat komunikasi milik anak buah Nathan jatuh di lantai mobil. Tidak ada yang bisa dilakukan selain menunggu.

Hening selama beberapa saat ...

"Kutunggu di gym-mu, Nathaniel." Terdengar suara dingin Jonathan.

"Siapkan surat wasiat, Brengsek." Nathan menggertakkan gigi.

Jonathan tertawa, kemudian hening dan hubungan terputus.

Hati-hati sekali Nathan meletakkan handphone di atas meja. Tatapannya melayang ke arah Angeline yang tidur nyenyak. Jangan sampai wanitanya terbangun karena dia tidak mampu mengekang emosi.

Motor sport Nathan melaju dengan kecepatan tinggi menembus hawa malam yang teramat dingin. Mata lelaki itu menatap lurus ke depan, penuh konsentrasi terhadap keadaan sekitar. Dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status