Share

Bab 33

"Iya pak, wanita itu sedang mengandung anaknya Mas Aldo, karena itu saya memutuskan untuk menyerah, saya bisa menerima apapun kekurangan Mas Aldo tapi tidak dengan pengkhianatan." Ucap Hanna lembut namun tegas.

Ridwan terdiam, pandangan matanya nampak sulit untuk diartikan, guratan di dahi wajahnya seakan menceritakan betapa banyak pengalaman hidupnya, tak lama bibirnya bergumam. Mengucap sebuah nama.

"Marina!"

Hanna kembali diam. Mencoba mengatur nafas yang terasa sesak karena teringat akan pengkhianatan suaminya. Tak lama ia menatap lelaki paruh baya di hadapannya yang masih asyik dengan pikirannya sendiri.

Lelaki yang duduk di hadapannya tak lain adalah Ridwan, mertua laki lakinya, yang memilih menghabiskan sisa usianya di kampung halamannya, Bogor, setelah tak bekerja lagi di sebuah pabrik pembuatan sparepart di daerah Bekasi.

Sebelum menikah, Hanna sudah mengetahui jika hubungan Aldo dan ayahnya tidak begitu baik. Aldo menyalahkan ayahnya yang membiarkan saja ibunya pergi dari ru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status