Share

Bab 40

Dina memandang Hanna dengan pandangan mata yang sulit diartikan. Meski ia sudah lama mengenal Hanna, tetap saja, baginya tak mudah untuk menebak isi pikiran sepupunya itu.

Ekor matanya meneliti setiap jengkal wajah itu, selain senyum tipis yang tampak misterius, dan raut wajah yang nyaris tidak menampakkan ekspresi apapun, membuat Dina menyerah untuk terus mencari tahu.

Dengan pandangan yang masih tetap terfokus pada Hanna, tangannya meraih gelas berisi jus apel di meja. Menyesapnya sedikit demi sedikit, hingga akhirnya rasa penasaran membuatnya melempar tanya.

"Kado istimewa? apa maksudmu Hanna?" Dina memiringkan kepalanya dan meletakkan kembali gelas di tangannya setelah menghabiskan isinya.

"Tentu saja, bukankah kita harus membawa hadiah jika datang ke pernikahan seseorang? Aku juga ingin ikut merasakan kebahagiaan sang pengantin dengan memberikannya hadiah," Jawab Hanna.

"Kado? hadiah? Apa itu artinya kau akan membiarkan mereka menikah?" Tanya Dina tak mengerti.

Hanna menggeleng.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status