Share

Bab 41

Aldo menghela nafas berat, pekerjaan kantornya begitu menyita waktunya hari ini. Biasanya ia selalu menyuruh orang untuk mengerjakan laporan di hadapannya ini. Namun, apalah dirinya sekarang, ia bukanlah seorang manager lagi.

Dengan gaji yang telah berkurang nyaris setengahnya, tentu saja ikut mengubah gaya hidupnya. Biasanya ia menikmati segelas kopi di St*rbucks di sela-sela waktu senggangnya atau pikirannya sedang kusut. Tapi sekarang, makan ataupun menikmati segelas kopi di warteg terpaksa di lakukannya demi menghemat pengeluaran.

Kembali Aldo menghela nafas berat, pertengkaran dengan Siska seminggu yang lalu masih menyisakan masalah untuknya. Desakan wanita itu untuk segera menikahinya sungguh menambah beban pikirannya.

"Wanita itu membuat hidupku sengsara," keluh Aldo dengan wajahnya yang suram.

Aldo memandang sebuah kertas yang terletak di ujung meja kerjanya. Surat panggilan dari pengadilan yang meminta untuk hadir di sidang mediasi masih tergeletak di sana. Entah mengapa saat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status