Share

Bab 67

Kuputuskan untuk bertolak kembali ke kamar Bu Maryam. Untuk kesekian kalinya aku mengecek ponselku. Ada perasaan lega dihati ketika tak ada lagi panggilan dari nomor telepon itu.

Begitu kembali tiba dikamar Bu Maryam, aku lebih banyak diam. Meski kecemasanku sedikit demi sedikit mulai menghilang, tetap saja sikapku yang diam akhirnya membuatnya curiga.

"Apa terjadi sesuatu, Alina? Wajahmu sedikit tegang dan pucat, nak."

Bu Maryam memandang padaku dengan tatapan menyelidik. Ya tuhan, aku memang tak pandai berbohong. Tapi, haruskah aku menceritakan tentang ancaman Kania padaku?

****

"Kau ada masalah, nak?" tanya Bu Maryam.

Aku menelan salivaku, ada rasa ingin menceritakannya, tapi, disisi lain aku takut membuatnya emosi dan kembali terkenang akan putrinya jika aku menyebut nama Kania dihadapannya dan mengatakan apa yang terjadi padaku saat ini. Kuputuskan untuk diam saja, tak menceritakannya pada beliau soal ancaman ini. Namun tiba-tiba ponselku kembali be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
cerita yg membodoh2..msak iya takut sama ancaman betina ,,aneh,jdi laki2 kurang tegas.
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu hrs bersabar berdoa terus tuk keselamatan suami mu Bayu yg d ancam sama wanuta gila dn setres .semoga Bayu g ngikutin k mauan kania s wanita setres itu ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status