Share

Bab 73

"Maafkan anakku, Bu Maryam, Mbak Alina. Sungguh, aku tak pernah menyangka Kania bisa bertindak senekat ini."

Mata Bu Delia memandang foto diri Kania yang tergantung di dinding ruangan ini. Sesekali ia tampak memejamkan mata, seolah memanggil kembali ingatan masa lalunya. Tak lama, ia membuka kisah masa lalu Kania, kisah dimana semua gangguan psikologisnya berawal.

***

"Sejak kecil, Kania sangat dekat dengan Alm. Papanya. Bahkan, saat tidurpun dia juga ingin ditemani papanya. Hubungan mereka berdua sangat akrab. Apapun keinginannya selalu di kabulkan oleh Alm. Papanya. Namun, sejak kecelakaan yang menewaskan papanya, Kania merasa sangat terpukul dan kehilangan. Ia jadi sering diam dan lebih suka menyendiri."

"Kecelakaan itu terjadi saat usia Kania masih sepuluh tahun. Kematian papanya membawa dampak besar bagi Kania. Tak hanya dirumah, Kania juga menutup diri di sekolahnya. Beberapa temannya sering mengeluh jika Kania tak suka di dekati ataupun diajak bermain den
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status