Share

Bimbang [2]

Keduanya terdiam selama beberapa saat. Amara sempat kehilangan kata-kata sejenak. Namun dia bisa menguasai diri dengan cepat. “Aku pengin ngeliat kondisi Brisha. Apakah parah?”

“Aku sendiri belum ngeliat. Tadi sih udah disuruh masuk sama mamanya Brisha tapi kutolak. Kubilang, aku mau nunggu kamu.” Suara Amara yang penuh kecemasan itu menyita perhatian Sophie. “Tapi kuharap semoga aja kondisinya nggak parah. Tadi sih mamanya bilang kalau banyak memar di lengan Brisha. Selain itu, bibirnya juga pecah.”

“Hah?” Amara merinding. Dia teringat saat Cello memukulinya. Amara meraba bibirnya sendiri dengan rasa ngilu yang mendominasi. Membayangkan Brisha “dihadiahi” bogem mentah oleh Andaru yang baru dua kali ditemui gadis itu, membuat Amara sangat kesal. Sekaligus mengingatkan Amara pada apa yang pernah dialaminya.

Ketika akhirnya mereka memasuki ruang perawatan, Amara dan Sophie saling bertukar pandang dengan k

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status