Share

Teror Dari Johan B

"Mas, Eis, Mas!" Aku hampir menangis. "Johan itu kejam, Mas. Aku takut Eis kenapa-kenapa," lirihku.

"Sssst!" Tenanglah, Mas janji, Eis pasti pulang. Sekarang kamu makan dulu dibelakang sama Bude, ya. Jangan bilang masalah ini sama Bude dan Pakde, nanti mereka khawatir. Mas akan bereskan masalah ini." Mas Bayu memelukku. Ia menghapus air mata ini.

Eis, aku kepikiran Eis, semoga dia baik-baik saja. Aku keluar kamar menuju dapur.

"Bude, titip Rini, ya, Bayu ada urusan sebentar," ucap Mas Bayu menyembunyikan semuanya.

"Oh, iya, biar Rini Bude suapin," ucap Bude terseyum.

Mas Bayu lalu mencari Dimas kemudian pergi. Aku hanya bisa berdo'a Eis baik-baik saja.

Bude menyuapi ku dengan penuh perhatian. Tapi, aku nggak selera. Pikiranku terus tertuju pada Eis.

_________

Hari sudah malam, sampai ba'da Isya' suamiku belum pulang juga. Hatiku khawatir.

"Rin, kemana sebenarnya Bayu? Kok belum pulang? Eis juga belum pulang," ucap Bude mendekatiku yang sedari tadi mondar-mandir di ruang tamu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status