All Chapters of Pernikahan Raja Vampire (Indonesia): Chapter 241 - Chapter 250
304 Chapters
Bab 241
Burung gagak hitam telah tiba di istana, dan hinggap di lantai lalu berubah menjadi manusia, yakni seorang pria dengan baju baja dan pedang di punggungnya. Pangeran Yasashi sedang bersama Raja Akira yang duduk di kursi kebesarannya. Raja Akira telah sembuh dari lukanya, kesembuhan dirinya di luar dugaan dan itu semua berkat darah gadis yang he cintai dan saran Aresha yang memaksanya untuk menghisap darah gadis itu. Ya, ketika Akira terluka parah Aresha hanya dapat mengobati luka luarnya dengan cepat tetapi luka dalam itu perlu waktu karena serangan pedang perak yang menusuk tubuhnya. Aresha menyarankan untuk menghisap darah An karena Aresha memiliki sesuatu prasangka akan gadis ini bukan gadis biasa. Tetapi saran Aresha ditolak oleh Akira, Aresha tidak menerima penolakan itu dan dirinya sendiri menjemput An dengan memainkan sandiwara. “Hormat, tuan muda Yasashi. Saya ingin melaporkan, desa vampire dekat perbatasan wilayah telah di serang pasukan manusia. Mereka adalah pasukan rahasia
Read more
Bab 242
Perbatasan wilayah vampire dan manusia. Raja Kayau-Kayau belum mengumumkan permusuhan tetapi telah melakukan pemberontakan yang membuat Raja Akira marah. Perbatasan masih dapat di lalui oleh manusia yang melintas keluar masuk dari wilayah. Kesempatan ini lah digunakan baik-baik oleh pasukan rahasia vampire. Mereka semua menyamar menjadi manusia dan membekali diri dengan ramuan yang sangat aman jika terkena perak. Kereta kuda membawa beberapa gadis di dalamnya dan beberapa pria berjaga di luar. Dari luar kereta terdengar suara tawa gadis-gadis berparas cantik. Ada empat gadis di dalam kereta ini dan ada dua pria yang mengawal kereta ini. “Kita akan bersenang-senang, aku sudah lama tidak seperti ini!” ucap seorang gadis dengan suara cukup keras. “Hai, rendahkan suaramu!. Bagaimana jika seorang pria mendengar ini, mereka akan membencimu. Kita memang akan bersenang-senang sampai pagi” jawab seorang gadis lainnya. “Oh ya maaf!” jawab gadis yang bersuara keras. Hingga tiba-tiba kereta
Read more
Bab 243
Sementara gadis lainnya menanyakan dimana ketua mereka, seorang prajurit menjawabnya. “Ketua kami telah pergi, besok pagi he akan segera kembali!” jawab seorang prajurit yang membuat keempat gadis tersenyum mendengarnya. Vera dan prajurit pergi ke semak-semak. Tempat yang sedikit gelap dan sunyi. Prajurit pun melepaskan pakaiannya dan melepaskan pedang di punggulnya. Lalu he duduk di bawah pohon dan Vera duduk di pangkuannya. “Apakah seperti ini nyaman untukmu?” tanya vera duduk dengan membuka kedua kakinya hingga tubuhnya tepat berada di tengah pria ini dan berhadapan. Vera mengangkat gaunnya hingga menutupi sebagian tubuh prajurit ini. Vera yang merasa tidak nyaman mengangkat tubuhnya dan kembali duduk hingga berulang kali yang tanpa sadar membuat gesekan pada bagian sensitif pria ini dan membuat mengeras. “Berhentilah seperti ini, kamu membuatku tidak tahan!” ucap pria ini. “Oh maaf, tapi aku merasa ada sesuatu yang keras di bawah!” “Tenanglah, itu hanyalah sesuatu yang besar
Read more
Bab 244
Perbatasan wilayah vampire dan manusia, Malam dan kegelapan masih menguasai tempat ini. Beberapa kereta kuda masuk dan keluar dengan bebas dari beberapa wilayah dan tempat. Target utama para vampire adalah desa yang tidak jauh dari perbatasan. Beberapa kereta kuda telah diarahkan pada target dan tempat tujuan. Kereta kuda membawa gadis-gadis cantik memasuki desa, dan beberapa pasukan prajurit kerajaan Kimimoon datang untuk berpesta. Mereka adalah prajurit di bawah kendali para vampire. Keadaan terasa aman dan baik-baik saja, semuanya berjalan seperti biasa dan tidak ada kejadian yang mencurigakan. Kereta kuda yang berbeda dari sebelumnya memasuki sebuah desa, kereta kuda ini membawa ke empat gadis cantik yang memikat semua laki-laki dengan aroma parfum mawar. Keempat gadis keluar dari kereta dan menanyakan penginapan di desa ini pada orang-orang. Saat itulah seorang pria dengan wajah meringis datang menghampiri. “Nona-nona yang cantik, saya dengar kalian mencari penginapan. Disini
Read more
Bab 245
Rose memperhatikan pria ini sesaat, pria ini memiliki tato di tubuhnya dan senjata tajam di yang diselipkan di pakaiannya. “Masuklah, letakkan saja diatas meja. Terima kasih banyak!” jawab Rose. Pria ini masuk dan meletakan makanan dan minuman ke atas meja, lalu mendekati Rose “ “Sama-sama nona, apakah nona tinggal disini sendirian?” “Ya, saya sendirian.” “Oh begitu, saya harap nona tidak keberatan soal suara yang berisik di bawah.” “Ya sebenarnya saya keberatan, apakah di bawah itu adalah bar semacam tempat hiburan malam?” “Ya saya pikir begitu, nyonya terpaksa membuka tempat ini demi kehidupannya” “Ya, saya harap she lebih memperhatikan penginapan ini.” “Memang ada apa dengan penginapan ini? Apakah nona merasa terganggu?” “Tidak juga, apakah kamu mau bicara dengan saya? Saya tidak ada teman, dan sister berada di rumah yang berbeda!” “Oh tentu saja, tidak masalah. Saya bisa menemani nona” “Ya, saya merasa senang jika begitu. Tolong letakan senjatamu keluar dari sini, saya
Read more
246
“Ya tentu saja menjemputmu, aku tidak mungkin membiarkanmu seperti ini. Naiklah ke punggungku, agar kita segera menyusul Pangeran Kim yang sedingin es bukan?” Aku tersenyum dan tertawa kecil, aku pun segera naik ke punggung Kazexian. Lalu menggendong belakangku dan berjalan. “Apakah aku berat?” “Tidak, tenang saja aku bisa menggendongmu. Tolong jangan membenci Kim, he tidak seperti itu!” “Ya, aku tidak membencinya jika kamu yang meminta.” “Kamu tahu, aku tidak suka kamu mengikuti perjalanan ini. Bukan karena aku membencimu, tapi perjalanan ini akan sangat berbahaya untuk gadis sepertimu. Karena itu aku tidak suka kedatanganmu.” “Ya maaf, aku tidak tahu perjalanan ini akan seperti ini. Kim tidak memberitahuku soal itu. Kazexian, aku tidak menyangka kamu yang sangat memperhatikanku. Terima kasih banyak sudah memperhatikanku” “Tidak masalah, aku harap kamu merasa nyaman di perjalanan ini. Jika kamu ada masalah katakan saja padaku, mungkin aku bisa membantumu.” “Ya, akan kuingat it
Read more
247
“Mungkin, mungkin saja di desa memiliki perpustakaan!” jawab Kazexian. “Aku ingin tahu buku apa saja yang mereka punya” “Mengapa kamu tidak pergi ke perpustakaan kerajaan?” “Aku tidak mau pergi kesana!” “Kenapa? Apakah ada sesuatu yang membuatmu takut?” “Benar, ada sesuatu yang membuatku takut!” “Apa? Katakan saja padaku, aku akan memukul orang itu karena sudah membuatmu takut!” ucap Kazexian sembari menggerakkan tubuhnya dengan beberapa pukulan dan tendangan. Hingga membuatku tertawa geli, “Hahahaha....duduklah! Aku sudah bisa menduga kamu tidak akan bisa melawannya!” Kazexian kembali duduk di dekatku, tetapi he keras kepala dengan ucapannya. “Tidak, aku pasti bisa melindungimu dari orang itu. Memang siapa orang yang kamu maksud?” Aku tertawa dan tersenyum lalu memberi isyarat dengan menunjuk orang tersebut, menunjuk dengan menyembunyikan sebagian tangan dan hanya Kazexian yang mengerti apa yang kumaksud. Kazexian yang memahami maksudku terdiam, he melihat ke arah Kim dan wa
Read more
248
Perlahan-lahan arunika menampakkan dirinya mengusir kegelapan yang menyelimuti negeri ini. Aku segera terbangun dari mimpi indah dan melihat Kim masih memeluk erat diriku. Aku perlahan-lahan menyingkirkannya dari tubuhku agar aku bisa bergerak. Sedikit demi sedikit tubuhku mulai bisa bergerak dan terbebas dari pelukan nya. Aku pun segera berdiri dan menjauh dari sini. Aku melihat Kazame telah bangun lebih awal. “Pagi, An. Kamu mau kemana? Buru-buru begitu!” sapanya padaku. “Sssttt...! aku pergi sebentar ya, oke? Oke!” jawabku meminta izin sendiri jawab sendiri. Kemudian aku segera pergi meninggalkannya dengan terburu-buru. Aku tidak ingin Kazame dan yang lainnya sampai mengikutiku, ya itu karena aku harus pergi membersihkan tubuh. Aku pergi ke bebatuan yang besar dan tinggi untuk melindungi tubuhku, lalu aku mulai melepaskan pakaian dan membersihkan tubuh. Airnya sangat dingin hingga membuatku menggigil kedinginan. Aku harus segera membersihkan tubuhku dengan cepat, setelah bersih a
Read more
249
Perjalanan kami tiba di sebuah desa, Kedatangan kami disambut hangat oleh penduduk desa, dan sebagian penduduk desa yang membicarakan dua serangan itu secara bersamaan. Keempat pangeran segera mendekati para penduduk dan ingin mendengarkan apa yang terjadi. “Ladangku habis....habislah sudah! Aku gagal panen lagi” ucap seorang pria dengan wajah sedih. “Beruntung kita baik-baik saja, bagaimana jika malam itu kita di serang oleh naga besar itu. Kita bisa mati terbakar.” “Ya, aku masih bersyukur diriku diberi keselamatan. Tapi bagaimana dengan keluargaku, mau makan apa kami sekeluarga?!” “Maaf, bolehkah kami tahu apa yang terjadi disini?” tanya pangeran Kim. “Tuan muda, kami membicarakan naga yang menyerang ladang kami. Selama ini ladang kami terjadi kebakaran secara tiba-tiba, kami para petani sepakat untuk menjaga ladang kami. Malam pertama kami tidak menemukan apapun, dan akhirnya di malam-malam berikutnya, tepatnya malam tadi kami menemukan sesuatu yang tidak kami duga. Naga besa
Read more
250
“Aku membuat popcorn yang enak untuk kalian, tapi soal itu.....( menunjuk ke arah hasil buruan) aku tidak bisa membersihkannya. Aku hanya bisa memasaknya sedikit. Sini berikan padaku, aku dan ibu-ibu yang disini akan memaksanya untuk kalian.” “Benarkah? Terima kasih banyak An!” jawab Kanzuka dengan perasaan senang. Kazame dan Kanzuka memberikan hasil buruan mereka padaku, lalu aku membawanya pada ibu yang pernah mengajakku ke ladangnya. Ibu inilah yang membantuku memasak hasil buruan mereka. Saat diriku membantu ibu membersihkan hasil buruan, aku diam-diam menyematkan diri memperhatikan Kim. He tampak berbincang dengan ketiga brother, yang saat itulah Kim melihat ke arahku. He tersenyum padaku, memberikanku perhatian kecil dengan senyuman meski terhalang oleh jarak dan aku merasa he baru saja memberikan tanda cinta padaku yang membuat hatiku merasa senang. Aku merasa senang pria ini tidak marah padaku. Aku pun kembali membantu membersihkan hasil buruan dan memaksanya bersama-sama. A
Read more
PREV
1
...
2324252627
...
31
DMCA.com Protection Status