All Chapters of Love : Chapter 21 - Chapter 30
56 Chapters
20. Kantor Imigrasi.
Cinta mengusap keringatnya saat dia sudah berada di parkiran untuk motor tempat dimana sepedanya dia parkirkan.Setelah selesai mengurus pembuatan ulang passpor seperti yang diperintahkan Brian kepadanya, Cinta diberikan ijin cuti hari ini untuk mengurus keperluannya itu.Saat Cinta ingin pergi dia mendengar nama Bian disebutkan."Serius kakak loe pernah hampir nikah sama Bian Jayker yang ganteng itu?""Iya, sayangnya sekarang dia cacat jadi kakak gue gak direstuin bokap buat tetap nikah sama kak Bian. Padahal mereka saling mencintai, bahkan sampai sekarang kakak gue masih menyimpan perasaan itu."Seorang wanita remaja yang dilihat Cinta sedang berbicara didekat pos security sambil menunjukan majalah bisnis yang sepertinya ada foto Bian."Ya kalau gue jadi bokap loe juga gue bakal larang kakak loe buat nikah sama Bian Jayker ini.""Ya kan cinta gak bisa dipaksain
Read more
21. Mimpi Itu.
Jakarta 02.30 wib"Cinta....," teriak Ibu memanggil nama nya. Namun Cinta tidak mau menoleh sedikitpun. Dia sedang merajuk kepada Ayah dan Ibunya.Pasalnya sepele, karna Ibu dan Ayahnya menolak keinginannya untuk menjalin hubungan dengan Pria yang dia suka."Cinta apa kamu lebih pilih Pria itu daripada Ibu dan Ayah?" Cinta diam lalu berbalik.Bukan! Bukan ini yang dia maksud, dia ingin kedua orangtuanya melihat dulu bagaimana Pria yang dia suka itu.Dandy_Pria yang dia sukai itu benar-benar menjaga dan juga mencintainya."Cinta dengarkan Ibu dan Ayah Cinta." Tidak sedikitpun hati Cinta goyah mendengar dan melihat bagaimana airmata dan rasa sedih Ibunya. Dia hanya memikirkan hubungannya dan Dandy."Jika kamu ingin pergi dengan Pria itu kamu tidak perlu menganggap kami orangtua mu lagi."  Ucapan Ayah nya membuat C
Read more
22. Miss U My Preety
Berlin Pagi HariCinta mengeratkan mantel yang dia pakai, dia melihat matahari untuk pertama kalinya di Berlin, Jerman. Brian tersenyum menatapnya lalu dengan cepat mengambil foto Brian dengan ponselnya.Jet Pribadi milik keluarga Jayker pagi ini tiba di Bandara Flughafen,Berlin Schonefeld.Oma dan Opa berjalan sambil beriringan, Cinta yang masih saja canggung bertemu dua orang penting di keluarga Jayker itu tersenyum menatap mereka.Brian terlihat menelpon seseorang dan Pria itu sangat bahagia sepertinya. Cinta kembali mengedarkan pandangannya masih sambil berjalan menuju luar gedung Bandara megah itu.Setelah diluar gedung seorang Pria mendekati Oma yang ternyata adalah Banu, dia tersenyum saat Banu menyapanya lewat senyuman tampan Pria itu. Banu membantu Oma naik kemobil yang sudah menunggu mereka, sementara Oma dan Opa berada dimobil yang lebih dulu melaju, Brian dan Banu bersama Cinta berada dimobil sa
Read more
23. Piknik Bag.1
Please....hargailah karya yang tak seberapa dari saya ini dengan apresiasi kalian lewat Vote dan Koment.Selamat hari sabtu dan malam minggu my all dear readers....🥰Bian bangun dengan semangat pagi ini karena saat dia membuka dihadapannya dia melihat mata indah milik Cinta, sungguh pagi yang indah.Cinta memberikannya air putih lalu Bian bangun dari posisinya. Jika kalian bertanya diamana Cinta tidur, maka jawabannya adalah mereka tidur dikasur yang sama namun tanpa melakukan hal lainnya, selain ciuman. "Mas mau mandi atau sarapan terlebih dahulu?" Bian mendekatkan tubuh Cinta dan mencium keningnya. "Kau cantik." Cinta tersenyum dan mencubit gemas pipi Bian. "Ayo aku bantu, Mas pasti mau ke kamar mandi kan?" Bian mengangguk lalu Cinta memegang kedua lengan Bian agar Pria itu bisa sampai di kursi rodanya. "Kamu tidak ingin mandi bersama ku?" "No!!" Jawab
Read more
24. Piknik Bag.2
Cinta mendorong kursi roda Bian disepanjang jalan menuju ke ruangan Bian. Sepertinya Bian sangat lelah dengan semua rutinitasnya pagi hingga siang ini, meski Cinta melihat mata elang yang dia sukai itu mencoba menutupi semuanya. Tapi Cinta tahu, Bian sangat lelah. Oma dan Opa memutuskan kembali ke hotel sementara Banu dan Cinta tetap berada di rumah sakit menemani Bian. "Kita jam berapa pergi ljalan-jalan?" Cinta menatap Bian lalu menggelengkan kepalanya. "Kamu istirahat saja dulu Mas. Setelah itu baru kita jalan-jalan." Banu setuju dengan usul Cinta, namun sepertinya Bian tidak setuju."Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja preety." Cinta sepertinya harus memaksa Bian pikirnya. "Mas, bisakah sesekali Mas mendengarkan apa yang aku mau." Bian dan Banu melihat Cinta yang sepertinya merajuk. "Ya sudah jangan cemberut. Baiklah aku akan istirahat dua jam lalu kita pergi oke?" Cinta setuju lalu dia memeluk Bian dari belakang dan mencium pipi kekasihnya itu. "Hemmm...jadi jaga
Read more
25. Sekilas Masa Lalu
Seorang Pria sedang berdiri menatap rumah sederhana yang ditempati wanita yang begitu dia cintai. Dandy__mantan kekasih Cinta yang meninggalkan Indonesia bertahun-tahun lalu untuk melanjutkan study nya di Harvard. Kini Pria itu sudah kembali dengan meniti karir menjadi seorang karyawan di perusahaan tekhnologi Jepang yang berada di Indonesia. Dandy tentu mencari wanita yang dia cintai itu, namun sepertinya Cinta sudah tidak lagi tinggal dirumahnya.Mungkin setelah meninggalnya kedua orang tua Cinta, wanita itu pergi. Begitu pemikirannya. Namun mengingat dia melihat sosok Cinta secara tiba-tiba waktu itu, bukankah berarti Cinta berada di Indonesia? Dandy sudah seminggu lebih hanya datang setiap pagi, sore hari ataupun malam. Tetap saja Cinta tidak pernah ada dirumahnya. Seminggu lagi dia juga harus pindah ke kantor cabang yang berada di Kalimantan. Akan susah untuk dirinya mencari keberadaan Cinta. "Cinta, kamu dimana?" Lirihnya pada diri sendiri.
Read more
26. Masa lalu yang kembali.
Bian bangun dari tidurnya perlahan dia membuka mata dan melihat seorang wanita cantik dengan bulu mata lebat serta lentik sedang tertidur ditutupi selimut. Kulit putih bersih milik Cinta dapat dilihat Bian dan membuat Bian ingin menyentuh bahu terbuka Cinta itu. Bian memejamkan kembali matanya setelah dia mengecup bahu Cinta. Baru Bian ingin kembali tidur sambil memeluk Cinta, suara pintu terbuka dan sesosok wanita cantik nan lembut terlihat menutup mulutnya karena terkejut dengan keadaan dua manusia yang dia lihat saat ini.Wanita itu adalah Viza__kekasih Banu. Bian tidak ingat kalau akan ada Viza kesini menjenguknya. "Mas Bian diluar ada Mama Bianca. Sebentar lagi pasti sampai kesini." Bian terkejut dan buru-buru membangunkan Cinta. Suasana nyaman mereka harus terganggu karena Bian lupa kalau tante nya itu akan sampai pagi ini. Untung Viza yang lebih dulu melihat mereka. "Hei preety wakeup, aunty Bianca akan segera sampai disini." Cinta yang terkejut
Read more
27. Masa lalu yang kembali bag.2
"Tante please...aku tidak punya pilihan lain." Bianca ingin menjauhkan lagi Stevani tapi Bian menarik tangan Bianca tanda dia tidak keberatan Stevani menemuinya. "Bian ingat Cinta ada disini." Bian tersenyum lalu dia beralih menatap Stevani. Wanita itu berhambur memeluk Bian dan menangis tersedu, dan hati Bian seakan diremas mendengar tangisan itu. "Stev, kita bicara ditaman saja." Mereka lalu bergerak menuju taman rumah sakit itu. Jauh dihujung lorong Cinta melihatnya, melihat Bian dipeluk oleh wanita yang dia tidak tahu siapa."Ada apa kau kesini?" Stevani duduk dikursi taman sementara Bian dikursi rodanya. Wajah dan hidung wanita itu merah akibat menangis, sorot matanya jelas terluka. "Ayah akan menikahkanku dengan pria lain." Ungkap Stevani, dia melihat wajah Bian yang seolah tidak terkejut."Kalau begitu bagus, kamu bisa melanjutkan kehidupanmu. Selamat kalau begitu, akhirnya ayah mu menemukan pasangan yang tepat untukmu." Airmata itu jatuh lag
Read more
28. Meet Againt
Ih.....lancar nih si Bian nongol sama Cinta. 🤭🤭🤭Selamat bermalam minggu dear 🥰🥰🥰🥰😘Jakarta 08.30 wibCinta sedang membereskan meja barunya untuk bekerja. Sudah seminggu dia di Jakarta dan dua hari yang lalu dia resmi menjadi sekertaris Pak Bos Brian Jayker. Tapi pria itu sedang mengalami masalah yang berat sehingga harus mengambil cuti. Hubungan Cinta dan Bian pun sudah diketahui orang-orang dikantor. Ada yang mengatakan Cinta hanya memanfaatkan Pak bos ada juga yang berkata dia beruntung. Namun apa yang bisa dia lakukan, toh itu mulut mereka jadi Cinta hanya bisa bersikap sebiasanya. Untung saja Renata temannya dan Stevi sudah kembali ke kantor ini, ditambah ada sahabatnya yang sekarang bisa diajak bercerita apapun itu.Ponsel Cinta bergetar menampilkan sebuah pesan dari Bian.Lagi apa?
Read more
29. Tidak ada. Pergilah !
Cinta duduk dipondok yang terdapat didepan tempat pemakaman. Dengan terpaksa dia mengikuti kemauan Dandy untuk berbicara, Cinta juga penasaran kenapa dulu Dandy pergi begitu saja setelah semua yang terjadi. Rintik hujan seolah memperlama pertemuan tak terduga mereka ini, Cinta melirik Dandy yang ternyata menatap dirinya. "Maafkan aku," ujar nya dan Cinta masih bungkam. "Malam aku tahu kalau orangtua mu tidak menyukaiku aku bertekad dalam hati kalau aku harus menjadi pria yang sukses agar orangtua mu menerima ku. Saat aku tahu kau kembali menemui orangtua mu aku merasa kau pun mulai tidak yakin denganku." Cinta menatap pria yang pernah mengisi hari-harinya itu dulu. "Aku berharap setelah hari itu aku bisa memberitahukanmu kalau aku akan ke Harvard melanjutkan study ku. Tapi ternyata kau menghilang. Nomor bahkan semua sosial mediamu tidak kau aktifkan." Ya itu memang yang Cinta lakukan, karena dia membenci Dandy yang pergi begitu saja saat dia membutuhkan Pria itu.
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status