Semua Bab Finding Nami ( INDONESIA ) : Bab 131 - Bab 140
147 Bab
131. Di Luar
"Ini kamarmu?" James ditarik masuk ke kamar yang dinding kamarnya berwarna peach. Seperti kebanyakan seorang gadis. Kamar Nami sangat bernuansa girlie dan penuh dengan pernak-pernik. James duduk di ranjang Nami lalu meraba permukaan ranjang sambil membayangkan Nami yang setiap malam tidur lelap di atas ranjang ini. Pasti wajah imutnya, akan semakin menggemaskan ketika Nami memakai piyama bercorak bunga-bunga seperti seorang gadis SMA "Apa yang sedang Kakak pikirkan? Kenapa senyum-senyum sendiri?" Nami duduk di sebelah James. "Tidak ada." "Kakak bukan sedang berpikiran mesum, kan?" James terkejut dengan tebakan Nami. "Kamu yang berpikiran mesum," James mencubit hindung Nami. Ia lalu bangkit, memeriksa walk in closetnya Nami. Memeriksa baju-baju koleksi Nami. James melihat pakaian yang tergantung di walk in closetnya Nami, jumlahnya tidak terlalu banyak dan koleksi tas serta sepatu juga tergolong sedikit. Dulu saat menginap di apartemennya Dela atau Amanda. James bisa nelihat berbag
Baca selengkapnya
132. Di dalam
James menarik pengait bra nya Nami lalu membukanya tidak sabar. Jantung Nami berdebar-debar, satu minggu yang lalu mereka bercinta karena dirinya mabuk. Namun kali ini dirinya dalam keadaan sadar. Untuk pertama kalinya, Nami akan bercinta dengan James menggunakan perasaan dan cinta kasihnya"Sayang, lihat Kakak," Napas James menderu. "Kak Oliv," Nami membuka matanya yang terpejam, pipinya bersemburat merah. Wajah James semakin tampan di matanya. Mata biru yang terlihat membara itu semakin menarik di mata Nami "I love you." "Love you …." Nami terkesiap saat James langsung mengulum puncak dadanya setelah menarik pengait branya. Lidah basah yang terasa hangat itu seperti memberikan getaran yang hebat di tubuh Nami. Suara desahan langsung keluar begitu saja dari mulut Nami. James semakin bersemangat ketika Nami mendesahkan namanya. Ia dengan lembut bergantian mempermainkan kedua puncak dadanya Nami yang mungil. Nami yang lugu, pasrah di bawah tubuh James. Menerima sentuhan laki-laki
Baca selengkapnya
133. Naka tidak Setuju
Saking kuatnya tenaga Nami saat mendorong tubuh James, membuat James jatuh terjerembab ke belakang dari ranjang. "Aduh," teriak James yang kepalanya terantuk meja nakas. "Kak Oliv," Nami terbelalak saat melihat darah di dahi James. "Kakak, baik-baik saja?" "Kakak tidak yakin, Kakak baik-baik saja." keluh James sambil memegangi dahinya. "Maafkan aku, aku tidak bermaksud melukai Kakak." Nami menarik tangan James lalu menatap dahi berdarah itu dengan tatapan khawatir. "Tunggu sebentar, aku akan mengambil P3K. Dahi Kakak harus diobati, jika tidak akan infeksi." "Aku baik-baik saja, Sayang. Hanya lecet sedikit." James tidak ingin Nami khawatir. "Tidak! Dahimu harus diobati. Aku takut merusak wajah tampanmu." James tersenyum simpul. Ia berencana untuk mengambil keuntungan dari lukanya ini. "Singkirkan tangan Kakak, biar aku obati." Nami sudah memegang sebuah cotton bud dan antiseptik. "Tahan sebentar, mungkin akan terasa perih." Nami menempelkan cotton bud di dahi berdarah James de
Baca selengkapnya
134. Rahasia
Suasana di meja makan terasa sangat kaku. James tidak jadi pulang karena Yamada dan Kamaya mengajaknya sarapan bersama. Naka berwajah masam. Sedangkan Kamaya dan Yamada mengembuskan napasnya berkali-kali. Mereka berdua lelah menasihati Naka untuk tidak terlalu ikut campur dengan hubungan Nami dan James. Mereka ingin Naka fokus terhadap kehamilan Clara dan lamaran yang belum dijawab oleh Clara. "Om, Tante, saya pamit. Sudah siang, sebaiknya saya pulang dulu." pamit James yang merasa tidak nyaman dengan atmosphere yang terasa canggung gara-gara kemarahan Naka. "Sebelum pulang, ada yang ingin saya bicarakan padamu. Ayo ikut saya," Yamada berdiri lalu diikuti oleh James. "Ma," Nami meminta penjelasan. "Mama tidak tahu sayang. Ini urusan laki-laki," Kamaya menepuk punggung tangan Nami. "Nami …." Naka langsung terdiam saat melihat ibunya menatap tajam ke arahnya. "Cukup, Kak. Aku tidak ingin membahas apapun denganmu. Ini hidupku, aku punya hak menentukan jalan hidupku." "Naka, fokus
Baca selengkapnya
135. Sepotong Ingatan yang Kembali..
James tersenyum penuh arti setelah mendapat laporan dari Doni. Hari ini Malika akhirnya keluar dari apartemen secara diam-diam untuk menemui seseorang di ruang VIP. James yakin jika orang yang ditemui Malika ada hubungan spesial dengannya. Mengingat selama ini Malika tidak pernah dekat dengan laki-laki manapun sejak ketahuan selingkuh dua belas tahun yang lalu. Malika yang meminta kesempatan kedua kepada James. Rela melakukan apa saja dan membatasi pergaulan dengan laki-laki lain selain James. Namun sekarang, suatu kejutan ketika Malika menemui laki-laki lain yang identitasnya disembunyikan. Menurut informasi orang-orangnya James. Laki-laki itu datang memakai kacamata hitam, mengenakan hodie, dan masker wajah. Doni sedang mengusahakan untuk mencari tahu identitas laki-laki itu dengan mengorek keterangan dari pihak restoran tempat mereka bertemu.[Maaf, Bos. Kami tidak mendapatkan informasi apa-apa dari pihak restoran.] isi pesan Doni membuat James sangat kesal. "Dasar bodoh," desis J
Baca selengkapnya
136. Terkuak..
Malika merasa gusar karena lagi-lagi laki-laki yang menghamilinya menginginkan bertemu. Ia takut kalau orang-orangnya James kali ini akan memergokinya. Malika tidak tahu jika sejatinya James sudah mengetahui pertemuannya dengan laki-laki yang menjadi ayah kandung bayinya. Malika bergegas keluar apartemen untuk pergi ke rumah sakit untuk kontrol kandungan. Mengabaikan permintaan laki-laki yang membuatnya hamil itu. 'Biar saja, nanti akan aku pikirkan tentang pertemuan itu. Kesehatan bayi ini lebih penting karena dialah satu-satunya harapanku untuk bisa mendapatkan James.' batin Malika. Sementara itu, James bergegas menuju rumah sakit setelah menerima laporan dari anak buahnya. Ia ingin memergoki Malika lalu memintanya untuk berhenti mengganggu kehidupannya dengan Nami. James sudah tidak sabar ingin bertemu Nami untuk memberitahukan tentang laki-laki yang telah menghamili Malika. "Bos," sapa Doni yang sudah menunggu di ruang VIP restoran yang sama digunakan oleh Malika untuk bertem
Baca selengkapnya
137. Terulang Kembali
Lima bulan yang lalu. Rico yang masih terobsesi dengan Malika berhasil mencari keberadaan gadis itu. Ia sengaja membeli apartemen yang berdekatan dengan Malika untuk memantau keadaannya. Rico ingin mencari kesempatan untuk memenangkan hati Malika. Empat belas tahun telah berlalu setelah percintaan panas mereka yang dipergoki oleh James, belum pernah bisa dilupakan. Rico berusaha melupakan Malika dengan berganti-ganti wanita. Ia akan secara random bercinta dengan wanita yang menarik dan mirip dengan Malika. Namun sekuat ia ingin melupakan, semakin kuat pula rasa cintanya kepada Malika. Tidak ingin menanggung beban hati, Rico menyewa detektif swasta untuk menyelidiki kehidupan Malika. Karena selama ini belum mendengar kabar pernikahannya dengan James. Apalagi ia juga mendengar bahwa James telah bertunangan dengan Namida Hamasaki yang menuju ke pernikahan. Walaupun pernikahan mereka gagal dikarenakan Nami yang melarikan diri. Bagai pucuk dicinta ulam pun tiba, Rico sangat senang karen
Baca selengkapnya
138. Nikahi Dia
Pagi harinya, setelah bangun tidur. Malika panik dan ketakutan. Ia mengutuk kebodohannya karena untuk yang kedua kalinya bercinta dengan Rico. Padahal dirinya berjanji tidak akan menyerahkan tubuhnya kepada laki-laki lain selain James. Namun tadi malam ia malah pasrah ketika Rico menyentuhnya, bahkan ia melayani Rico. Mereka berkali-kali bercinta sehingga Rico menumpahan seluruh cairan benihnya di kewanitaannya. "Sial," gumam Malika. Pasalnya saat ini adalah masa suburnya dan dia tidak mempunyai stok pil kb karena sengaja ingin hamil anak James. Tapi apa, semalam ia bercinta dengan Rico. "Damn," Malika segera mengambil bathrobe lalu memakainya. Sebelum Rico bangun, ia ingin kembali ke apartemennya lalu membeli pil kb. "Tidak, aku tidak bersalah. Aku tidak selingkuh. Aku hanya khilaf, aku mabuk. James juga bercinta dengan banyak wanita." gumam Malika seiring langkahnya menuju apotek, ia tidak ingin mengakui kesalahannya. Padahal kewarasannya masih ada dan tidak sepenuhnya mabuk waktu
Baca selengkapnya
139. Would You Marry Me?
James terkesiap mendengar penuturan Nami. Jadi yang menyebabkan Nami melarikan diri di hari pernikahan mereka karena Malika mengirimkan video percintaan mereka. 'Sial,' umpat James dalam hati. James mengetatkan rahangnya, tidak menyangka jika Malika akan begitu licik menggagalkan pernikahannya dengan merekam kegiatan panas mereka. 'Oh, malam di mana gue mabuk itu dia sengaja merekamnya lalu mengirimkannya kepada Nami.' James sangat menyesal karena telah berpikiran buruk kepada Nami selama dua tahun ini. Ternyata dirinya sendiri yang menyebabkan Nami patah hati lalu meninggalkan Jakarta hingga kecelakaan dan amnesia. Beruntung Nami selamat dan belum bisa dimanipulasi oleh Takeshi. Jika tidak, James akan menghukum dirinya sendiri karena kecerobohannya. Namun karena peristiwa itu James patut bersyukur karena hilang ingatan, Nami gampang didekati oleh James. Dan niatnya balas dendam urung dilaksanskan karena tanpa sadar James jatuh cinta kepada Nami. "Hei, dengar. Kakak sudah jujur pada
Baca selengkapnya
140. Yes I Do..
"May," panggil Rico. Saat ini laki-laki itu sedang berada di sebuah rumah sakit swasta di mana Malika yang baru saja melahirkan.Malika memalingkan mukanya saat Rico membawa bayi laki-laki yang baru dilahirkannya. Ia masih belum menerima kenyataan jika hubungannya dengan James telah berakhir. Setelah terbongkarnya kebohongannya di restauran saat itu. Rico memaksa Malika untuk tinggal bersama di apartemennya. Bagaimanapun Rico ingin bertanggung jawab penuh kepada Malika dan bayinya. Walaupun Malika menunjukkan sikap yang menyebalkan. Rico tidak menyerah, ia bertekat akan meluluhkan hati Malika, terlebih ada bayi yang sudah dilahirkan oleh gadis itu. Darah daging yang diharapkan Rico bisa menjadi jembatan bersatunya hubungan antara dirinya dan Malika."Bawa dia pergi." Malika enggan melihat bayi yang baru saja dilahirkannya.Mendengar kata-kata ketus Malika, dokter dan suster saling berpandangan. Mereka heran karena baru pertama kali ini mereka mendengar seorang ibu yang tidak mau menima
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status