All Chapters of You Belong To Me Mr CEO: Chapter 1 - Chapter 10
25 Chapters
Mendapatkan Nona Muda Mauren
"Buka. Aku bilang buka!" teriak Kiara.   "Maaf Nona. Anda telah dilelang," jelas pria muda berpakaian jas hitam rapi.   "Lelang? Aku dilelang?!" tanya Kiara lagi memperjelas keadaannya saat ini. Pria muda itu mengangguk. Lalu menyerahkan sebuah kartu kunci hotel ternama.   Kiara mengambil kartu kunci kamar tersebut. Dan melirik tajam ke arah pria muda tersebut. Meminta penjelasan kembali. Apa maksud dari kartu kunci kamar itu. "Nona telah ditunggu tuan kami. Semua pertanyaan Nona, juga akan terjawab di sana." Pria muda itu pun langsung pergi meninggalkan Kiara yang masih terpenjara dalam kurungan sangkar seukuran hewan besar.   "Brengsek! Pasti ini semua ulah paman dan Denia." Kiara langsung memukul keras jeruji yang berada di depannya.   "Ah, shit! "    Paman dan keponakan Kiara itu memang seperti musuh dalam selimut. Hari ini s
Read more
Membuat Kesepakatan
"Nona, saya mohon jangan melawan. Kami tidak ingin menyakiti,  Nona," jelas David.  Kiara tidak habis pikir siapa orang kaya  yang membelinya dan memberinya pakaian kurang bahan seperti ini.  Kiara berkali-kali berniat kabur. Tapi, David dan para anak buahnya mampu mencegah Kiara untuk kabur.  Sialan.   "Oke-oke. Aku tidak akan kabur lagi. Tapi, kalian jangan pernah melihatku. Atau mata kalian akan tau akibatnya," ancam Kiara. Kiara tidak mau jika lekuk tubuhnya dilihat oleh orang lain.  David dan para anak buahnya mendelik dengan ancaman frontal dari Kiara. Pasalnya mereka juga sudah biasa melihat pemandangan indah semacam itu dari para wanita Ken.  Tapi, memang benar. Tubuh Kiara lebih indah dari wanita-wanita milik Ken. 
Read more
Apa Aku Tidak Salah Dengar?
Kediaman rumah mewah Kiara kini telah menjadi sunyi setelah pembatalan pernikahan Kiara dan Jino.  Bahkan, seluruh pembantu setia Kiara berharap cemas untuk menananti nona mereka kembali lagi dan menghentikan sikap arogant dari paman dan keponakan Kiara.  Sedangkan Denia, keponakan Kiara kini telah mempersiapkan dirinya untuk mendatangi undangan yang telah Ken berikan padanya dan Jino.  Jino yang tidak lain merupakan tunangan dari Kiara.  Denia menatap dirinya di depan cermin besarnya dengan bangga atas keberhasilannya mendapatkan segalanya, termasuk tunangan Kiara.  "Kiara... Kiara, apapun milikmu pasti akan menjadi milikku." Denia memutar pandangannya pada foto Jino bersama Kiara. Dengan perasaan bencinya, Denia merobek foto Kiara. Dan kini hanya tertinggal bagian Jino yang sedang tersenyum.
Read more
Memakai Topeng?
Acara pesta yang sengaja dibuat Ken telah berjalan dengan lancar. Para tamu dan kolega yang Ken undang juga telah silih-berganti berdatangan.  Namun, bukan tamu-tamu itu yang Ken tunggu. Melainkan sosok tunangan Kiara.  Ken akan membuat malam ini menjadi malam yang membuat Kiara akan menyetujui kontrak pernikahan yang telah Ken buat.  Ken tidak peduli jika nantinya kenyataan pahit itu akan menyakiti Kiara. Ken hanya ingin menutup tuntutan orang tuanya dengan pernikahan palsu itu.   "Semua sudah sesuai rencana?" tanya Ken pada sosok yang berada di belakangnya.  "Sudah, Bos. Nona Kiara juga sebentar lagi memasuki ruang utama," jelas David. Ken membalas dengan mengangguk pelan.   "Apa ada lagi, Bos?" tanya David sopan. "Bawa Kiara kemari dulu," perintah Ken datar.
Read more
Perselingkuhan Jino Terbongkaar
"Bu Linda, selamat ya!" "Hebat sekali tuan Ken. Masih muda tapi, sudah sukses."  "Pasti anak perusahaan yang dihasilkan tuan Ken akan sama majunya dengan perusahaan-perusahaan yang dipimpin tuan Ken."  "Selamat, Tuan Fredi."  Para tamu saling  memberikan selamat kepada Linda dan Fredi atas keberhasilan putranya  yang telah mendirikan anak perusahaan baru lagi.  Fredi dan Linda hanya membalas dengan senyum dan anggukan saja. Mereka sedari tadi mencari putranya. Menagih janji yang telah Ken katakan pada mereka.  Memberikan menantu.  "Pa, kita pulang saja. Mama yakin, Ken pasti bohong lagi," bisik Linda pada suaminya di tengah keramaian para tamu.   Fredi hanya mengangguk. Karena Ken memang seperti itu. Putra
Read more
Memberikan Waktu (Ken)
"Tuan Jino kenapa anda berselingkuh dengan keponakan nona Kiara sendiri? Apa ini adalah cinta segitiga?"  "Apa karena perusahaan Mauren Corporation telah bangkrut. Jadi, anda meninggalkan nona Kiara?"   "Nona Denia kenapa anda  menjadi perusak  hubungan, dari saudara anda sendiri, padahal nona Kiara dan tuan Jino akan segera menikah?"   Para media melemparkan pertanyaan bertubi-tubi pada Jino dan Denia yang sudah terbukti bersalah berselingkuh di belakang Kiara.  "Tuan Jino, tolong dijawab,"  "Nona Denia, kenapa anda diam saja?"  Jino tidak bisa menjawab apapun. Begitupula dengan Denia yang telah berpura-pura menjadi wanita lemah bersembunyi di belakang punggung Jino.  Tanpa disadari Jino. Langkah kaki Kiara telah
Read more
Memperkenalkan Istri Kepada Dunia
Kiara berjalan mengikuti gerak langkah pria di sampingnya dengan memegang lengan  tangan kekarnya.       Senyumnya merekah sempurna. Kiara memperlihatkan senyum yang memang ia buat dengan begitu alami di depan para tamu yang hadir.       Pria yang berada di samping Kiara adalah Ken. Ken telah berhasil menjerat Kiara dalam perangkapnya.       Ken berjalan dengan begitu gagah sembari mengulas punggung tangan Kiara yang sedang melekat indah di lengan tangan Ken.       "Wah... akhirnya pasangan yang kita tunggu-tunggu telah datang. Kita akan mendengar pengumuman penting dari tuan Ken," ucap pembawa acara saat melihat Ken telah datang di atas panggung.     "Siapakah wanita cantik di samping Tuan Ken itu?"       "Kenapa
Read more
Membawa Pulang (Kiara)
Ken sekarang berada di dalam mobil mewahnya bersama dengan Kiara menuju mansion mewah miliknya. Tidak ada percakapan yang berarti dari kedua makhluk itu.   Ken duduk di pinggir dengan pandangan lurus kedepan. Sedangkan Kiara sibuk dengan pikirannya seraya memandang kearah luar jendela.  Ken ingin menanyakan sesuatu pada Kiara. Tapi, mulutnya terasa kelu setelah ungkapannya tadi kepada sang mama mengenai Ken akan memberi wanita paruh baya itu cucu yang lebih dari satu.  Ken sedikit melirik dengan ekor matanya kearah sampingnya. Manik tajam Ken menemukan wajah Kiara yang terlihat sendu. Ken pikir itu karena ulahnya tadi. Hingga membuat Kiara sedih.   "Tidak perlu kau pikirkan perkataanku tadi. Aku hanya ingin membuat mama tenang," ujar Ken dengan suara datarnya.  Suara Ken yang tiba-tiba itu
Read more
Aku Tidak Akan Memaksamu
Kiara saat ini telah berada di kamar utama. Kamar yang selalu menjadi pelampiasan penatnya rutinitas kerja sang pemilik, Ken.  Kiara berjalan kekanan lalu kekiri dan ia lakukan itu berulang kali. Kiara masih bingung dengan keadaannya saat ini.  Saat tadi Kiara meminta kamar sendiri pada Ken. Pria itu malah marah-marah dan langsung meninggalkan Kiara sendiri di kamar besar Ken. Kiara tidak tahu di mana letak kesalahannya.   "Aku bingung---sangat bingung. Pria itu, tadi, bisa selembut kapas. Tapi, di detik berikutnya, dia berubah menjadi seseram setan," gerutu Kiara yang masih terngiang bagaimana Ken mengumpat dirinya.   Tok tok tok  "Masuk," suruh Kiara. Mata kiara langsung menatap seorang gadis yang mungkin masih berumur belasan tahun dengan memakai seragam  yang sama seperti beberapa
Read more
Menurutlah (Ken)
"Astaga, apa ini?" teriak Kiara saat matanya menemukan berbagai kotak dan koper besar di ruang tengah.  Kiara mengamati benar-benar. Sepertinya salah satu dari koper itu familiar di matanya. Tubuhnya mengelilingi dan meraba kotak besar yang begitu menarik perhatian Kiara.  "Selamat pagi, Nyonya!" sapa salah satu asisten rumah tangga Ken. Kiara mengangguk namun matanya masih saja mengamati berbagai benda yang menarik perhatiannya itu.  "Kamu tau, ini apa ...," Kiara menunjuk beberapa kotak besar berwarna coklat muda di depannya.  "Saya tidak tahu, Nyonya. Pak David dan para body guard tuan Ken yang membawanya tadi pagi," jelasnya sopan.  "Oh, seperti itu. Mungkin ini milik tuanmu," balas Kiara sekenanya.  Tangan dan perhatian Kiara masih tertuju pada koper merah besar yang memang mir
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status