Semua Bab GRESMORY : REVEAL THE FALSE HISTORY: Bab 41 - Bab 50
74 Bab
BAB XLI
  Gresmory adalah sebuah kota besar pada zamannya, sebuah pusat peradaban. Melebihi kota-kota lainnya, mereka perantauan yang tidak tahu menahu nama kota itu, mulai mengatakan Gresmorie, mereka belajar huruf Gresogn dan dialeknya semata-mata agar mampu berkompetisi di kota itu. Mereka menyebutnya Gresmorie kemanapun mereka berada. Siapapun orangnya, dimanapun dia. Jika dia membawa kata Gresmorie maka orang-orang akan menganggapnya berilmu dan telah sukses. Dulunya kota itu tidak memiliki nama, perantauan lah yang menyebutnya Gresmorie dan menyebar luaskannya. Mereka mengambil kata Gresmorie dari bahasa Gresogn. Gresmorie berarti keabadian. Karena mereka menganggap bahwa kota itu tidak akan pernah mati dalam keilmuan dan perkembangan. Hingga pada akhirnya kota tersebut di beri nama Gresmory. Si kembar salah memaknai kata Gresmorie, abadi menurutnya adalah sesuatu yang eksistensinya akan terus ada di zaman, dia memberikanku ide evolusi manusia. Dia m
Baca selengkapnya
BAB XLII
  Tidak selamanya sesuatu yang dapat kau lihat adalah hal yang mengagumkan, bahkan Immanuel saja menyembunyikan penjelasan Gresognian melalui buku dan mengkhususkannya untuk anak keturunan Landers. Meski terlihat bertele-tele, namun sebenarnya, Immanuel pula menginginkan kalau aku harus mencari tahu dari sumber lainnya, dan dia tidak menjamin bahwa isi buku yang dia tulis adalah kebenaran mutlak. Burung bersiul dilangit sore, ditemani suara mobil yang mulai berhenti didepan rumah secara perlahan. Paman Jhonny keluar dari mobil itu dan berjalan memasuki rumah Dawan sembari melirik kearah mobil Erina yang terparkir rapi disebelahnya, “ Kita sudah bisa kembali ke Tarling” pesannya kepada kami. Dia berjalan sembari meletakkan ponselku diatas meja, “Syukurlah ponselku tidak kenapa-kenapa” ujarku, Hari itu juga kami berangkat menuju Tarling dengan Chevrolet Cruze milik Paman Jhonny. Sebelum kami berangkat, Erina sempat mengusulk
Baca selengkapnya
BAB XLIII
Blaaaaar Seseorang terhantam dan menembus dinding rumah Jason yang terbuat dari kayu, lesatannya menubrukku yang sedang di rawat oleh Dawan, debu berterbangan disekitarnya dalam beberapa detik, hingga seseorang itu bangkit dari tubuhku yang ditindihnya. Saat itu, kesadaranku sudah semakin memburuk, mataku mulai berkunang-kunang. Wilhem! Dia adalah Wilhem, Wilhem mulai berdiri dan menatap kearahku. Wajahnya sangat berantakan. Aku sungguh tidak tahu apa yang terjadi diluar. Tapi raungan beruang itu, menyadarkanku kalau mereka sangat dekat dengan gubuk Jason. “ Kau Dawan bukan!” “ Cepat bawa Kenshin menjauh dari sini. Dorrothy sedang menuju ke gubuk ini, dia mengincar musuh yang paling lemah!” ujar Wilhem, yang sedang bersiap menghadapi Dorrothy. Dawan tidak sanggup berkata-kata, kini dia menggendongku sebagaimana Liliana menggendongku sebelumnya. Betapa hinanya aku, yang selalu tidak bermanfaat dalam seg
Baca selengkapnya
BAB XLIV
  Ini semakin berbahaya, jika tidak di akhiri sekarang mereka tetap akan menyerang lingkaran kami, mulai dari keluarga, tetangga dn orang-orang yang berhubungan. Hanya satu solusi saat ini, Mengembalikan Gresognian kepada mereka. Jika itu berhasil menghentikan mereka, kemungkinan itulah penyebabnya. Namun, jika mereka masih menyerang kami, kemungkinan  mereka bertujuan lain. Ada beberapa mobil terparkir berantakan dipinggir hutan, aku tidak melihat Paman Jhonny disana. Aku dan Dawan berusaha mencari lokasi mereka saat ini, kami semakin memasuki kedalam hutan. Aku sangat yakin kalau Paman Jhonny memancing mereka kedalam hutan, agar kericuhan mereka tak terlihat oleh orang-orang luar. Langit semakin merah, asaku semakin menipis, aku dan Dawan masih belum menemukan mereka. Hatiku sedikit gelisah, tapi aku masih yakin kalau mereka belum terbunuh. Huft huft Lelah menimpaku, terdengar samar-samar lolongan anjing hu
Baca selengkapnya
BAB XLV
“ Selamat datang dibab sepuluh” “ Aku tidak bisa menjelaskan sesuatu yang lebih mendetail, percayalah pada dirimu. Kau akan selalu mendapat sinyal hingga semua permasalahan terkuak. Ingatanku sangat memburuk, mungkin ini adalah karma bagiku, meski aku tidak mempercayai adanya karma. Seperti yang kukatakan sebelumnya, Hanseel Clasvoki, dia telah menyamarkan jati diriku selama ini dan banyak membantu, dia pula satu-satunya yang mengingat sikembar, tapi Laire tidak akan mempercayai mulut seorang Clasvoki. Namun, aku cukup berterima kasih padanya.” Aku masih mengingat jelas isi sinyal bab sepuluh, yang baru saja aku dapatkan dari Immanuel. Aku semakin penasaran dengan misteri yang berputar-putar ini, aku merasa hal tersebut akan menyangkut banyak orang termasuk Clasvoki yang selama ini di anggap buruk. Hanseel Clasvoki, kira-kira seperti apa orang itu. Immanuel pernah berkata kalau mereka, Clasvoki adalah seekor raja kera atau yang disebut gorill
Baca selengkapnya
BAB XLVI
  Aku tersentak bangun, tubuhku berkeringat hebat. Aku tidak menyangka kalau lompatan mimpi yang dibentuk oleh Miar sangat unik dan memiliki pola yang menakutkan, kepalaku seperti ditarik saat dia menunjukkan ruang dimana Miar bertemu dengan pimpinan Who.            Rin telah kembali kerumah, dia membawa bungkusan besar yang berisi banyak buku dan meletakkannya dikamarku. Setelah itu dia pergi menuju kamarnya, aku juga penasaran dengan nama keluarganya dan aku juga belum membaca tentang Alwella di buku catatan milik Paman Jhonny. “ Ah, sudahlah. Hari ini aku harus memperbaiki pikiranku” tegurku pada diri sendiri. Setelah kejadian itu, aku tidak mendapatkan mimpi lagi hingga tubuhku semakin pulih. Sekarang adalah tanggal delapan Juni, tubuhku sudah bisa bergerak seperti biasanya, keadaan fisikku bahkan jauh lebih baik dari sebelumnya. Pagi ini aku berencana untuk berlari kecil
Baca selengkapnya
BAB XLVII
“ Aku Kenshin Marsum, panggil aku Ken.” Sapaku kepada mereka dengan senyum ikhlas. Cryiet Pintu terbuka, seseorang masuk kedalam ruangan itu, “ Kenshin, nama orang asia ya. Aku Oscar Clasvoki. Salam kenal Ken. ” orang yang masih dalam keadaan menutup pintu secara perlahan itu langsung memperkenalkan dirinya kepadaku. Dia pria yang berjanggut dengan kumis yang menyatu, rambut miliknya bewarna cokelat gelap dengan lengan yang penuh dengan bulu halus. Suaranya pun terdengar berat. Dia sangat cocok disebut Clasvoki. Mereka orang-orang juga sedikit terkejut saat mendengar namaku, mereka saling melontarkan pertanyaan seputar Marsum. Sebelumnya, mereka memang telah mendapat kabar tentang keluarga Marsum yang kembali setelah sekian lama menghilang. “ Sebentar lagi, anggota IML bukan Gresmonian akan datang. Mereka akan mengusulkan sesuatu tentang pencalonan ketua IML yang baru untuk tiga tahun kedepan. Lebih baik kalian mencari
Baca selengkapnya
BAB XLVIII
“ Dimana yang lain?” tanyaku pada Nyonya Laire. Aku mulai menduduki salah satu bangku yang tersedia di meja makan. Meja itu kini beralih menjadi tempat pertemuan kami. Rin ikut duduk disebelahku. “ Mereka sedang keluar. Tidak perlu ditanyakan.” Jawab Laire acuh. Wanita itu memakai gaun berjenis maxi dress bewarna maroon dengan beberapa detail bordiran berpola bunga melengkapi seisi gaunnya. Laire sangat terlihat muda bahkan sangat muda hingga lebih terlihat anggun dari pada Erina. Rin mulai menjelaskan kejadian yang baru saja terjadi barusan di tempat pengasinganku kepada Laire, dia bercerita dengan sangat jelas serta tidak bertele, sebelumnya Rin memang telah menyampaikan informasi tersebut melalui pesan singkat dari ponselnya, hanya saja menurut Rin, hal itu dianggap kurang sopan menurutnya. “ Baru beberapa hari dia disana, tapi kini masalah sudah semakin rumit. Rin, berhati-hatilah, jika tanda dari mereka sudah muncul, itu alamat kalau akan terjadi
Baca selengkapnya
BAB XLIX
  Panas mentari mulai redup, bayangan sudah mulai lebih tinggi dari bangunan rumah. Setelah menyelesaikan makan, aku langsung beranjak dari rumah untuk bertemu pada Laire, kali ini Paman Jhonny juga akan pergi bersamaku. Sedangkan Liliana dan Dawan akan berjaga dirumah, untuk menghindari sesuatu yang buruk terjadi. “ Tubuhmu sudah pulih, apa secepat itu?” sahut Paman Jhonny. Rin mencoba menghubungi Laire, untuk memberitahukan tujuan kami saat itu. Rin benar-benar pelayan yang patuh. Aku juga tidak terlalu tahu mengenai biografinya. “ Ya, begitulah Paman. Rin bilang itu wajar karena aku juga Gresmonian” sambungku. Paman Jhonny hanya sedikit mengerutkan bibirnya, dia kembali memfokuskan pandangannya kejalan yang sedang kami lintasi. “ Tuan, Nyonya mengijinkanmu datang”  sahut Rin, Sebenarnya, keputusan Laire tidak terlalu penting bagiku, jika seandainya pun dia melarangku untuk datang. Aku pasti tetap akan datang. Aku h
Baca selengkapnya
BAB L
  Ini adalah kesempatan emas yang hanya datang sekali dalam seumur hidup, entah sejak kapan aku semakin tertarik dalam menyelesaikan misteri yang keluarga mereka buat. Aku sangat menyetujui ajuan dari Jonathan, namun dengan cepat Laire menjawab tidak. Dia membantah ajuan Jonathan kepadaku. “ Kau tidak akan kemana-mana!” tegas Laire. Dia semakin keras dan egois, dia melarangku untuk bertemu Hanseel tanpa memberikan alasan yang jelas. Dia juga menekankan kalau aku tidak boleh keluar dari ibukota Lostcity. Aku mencoba membantah perintah Laire. Tapi anehnya, Paman Jhonny juga berpihak pada Laire. Dia juga menahanku untuk tidak keluar dari kota ini dalam waktu dekat. Jika hanya Laire, aku bisa membantahnya. Tapi, jika itu Paman Jhonny, orang yang telah banyak berjasa dan menyelamatkanku, mau tidak mau aku harus menurutinya. Sebuah ponsel bergetar di atas meja yang berada ditengah-tengah sofa. Aku melirik kearah ponsel itu hingga pemiliknya men
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status