Semua Bab My Sugar Mommy: Bab 21 - Bab 30
105 Bab
Episode 21: Bertemu Dengan Santi di Bandara
  Hari ini aku akan berangkat ke Palembang. Karena mendapatkan tugas magang di sebuah restoran asing di Palembang. Ini semua untuk membuktikan kalau aku sudah menjadi seorang chef yang profesional.    Aku memberesi koper kecil yang diberikan Sarah.  Wanita itu memang sangat perhatian. Segala kebutuhan, dia yang memberikan. Aku jadi tidak enak dengannya. Sungguh setia wanita itu.   Tak lupa  kukabari ibu dan Nita tentang keberangkatan masnya  ke Palembang. Aku memohon restu pada ibu. Dia berpesan untuk selalu hati-hati dan jaga kesehatan. Nita tahun ini juga lulus sekolah SMA. Dia ingin ikut bekerja di Jakarta.    Tiket pesawat masih jam 6 sore jadi aku masih punya waktu untuk bebenah. Tidak lupa juga  membawa buku-buku resep masakan dan buku kuliah. Sambil bersiul gembira. Yang pasti aku bisa
Baca selengkapnya
Episode 22 : Kenangan Masa Lalu
 Aku duduk di kursi pesawat yang paling belakang. Tempat dudukku dekat dengan jendela, sehingga  bisa memandang keindahan awan.  Aku memang fobia dengan ketinggian. Tapi pas bulan madu ke Bali, fobia itu sudah sedikit mereda.  Kutaruh semua barang  di atas bangku pesawat. Seorang pramugari cantik membantuku. Apakah Santi satu pesawat denganku? Aku jadi serba salah dan tidak mengerti. Santi adalah wanita gadis yang cantik lugu serta apa adanya. Tetapi dia sekarang menjelma menjadi wanita dewasa yang elegan dengan pakaian yang dari butik mahal. Mungkin suaminya adalah laki-laki pengusaha sukses sehingga dia bisa memberikan apa yang diinginkan Santi Kurebahkan punggungku sejenak di bangku pesawat. Sambil melihat lalu-lalang orang yang lewat.Kubuka tirai jendela pesawat. Namp
Baca selengkapnya
Episode 23: Welcome Palembang
Bab 23 Pesawat yang aku tumpangi sudah mendarat di Bandara Sultan Mahmud Badarudin  II Palembang. Pramugari mulai mengumumkan kepada para penumpang untuk membenahi kursi dan segala barang yang dibawa. Aku bersiap untuk meninggalkan pesawat itu. Kubereskan semua barang-barang dan  kutaruh di dalam tas ransel. Tanganku menyenggol pundak kakek yang duduk di sebelahku agar bangun karena kakek tidur dari mulai perjalanan sampai tiba di bandara Palembang. Aku berdiri menunggu antrian untuk keluar.  Dengan perasaan was-was kalau nanti melihat Santi. Ketika melewati bangku Santi, aku hanya meliriknya. Wanita itu masih duduk nyantai.  Tak  sengaja aku berdiri tepat di samping Santi. Wanita itu masih belum bersiap. Laki-laki yang duduk di sebelahnya hanya memeluknya. Ada perasaan yang tidak enak dalam hatiku mengapa di
Baca selengkapnya
Episode 24: Kue Tart Misterius
Bab 24. Otakku berpikir keras. Siapa, ya yang datang? Ah … paling pegawai hotel yang akan memberikan selimut atau handuk bersih. Membuat aku takut saja.    Langkahku berat menuju pintu kamar hotel. Perlahan kubuka pintu hotel itu. Senyuman manis dari pegawai hotel yang cantik itu menghilangkan rasa kesal di hati.   "Selamat malam, Mas,"  sapanya sopan.   "Malam juga, Mbak,"  jawabku.    Dia masih nyengir saja. Dengan malu-malu pegawai itu melihat wajahku. Apa yang terjadi?    Hah … ternyata aku bertelanjang dada dan hanya memakai celana kolor.  Jangan-jangan dia nafsu lihat aku. Aku ikut nyengir kemudian agak menutup pintu untuk menyembunyikan kekonyolanku.   "Maaf, Mas. Ini ada titipa
Baca selengkapnya
Episode 25 : Emosi
Bab 25  Kring… kring…. Alarm di ponselku mengagetkan. Kuraih ponselku  ternyata sudah pukul 6 pagi. Segera aku bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Hari ini adalah hari pertama aku pergi ke restoran tempat aku magang.  Harus pagi-pagi sekali agar bisa sampai di sana tepat waktu. Setelah semuanya beres, segera kurapikan barang-barangku tanpa melihat notifikasi di ponselku. Siapa saja yang telah menghubungi atau mengirim pesan kepadaku. Aku langsung keluar dari kamar hotel. Pukul 07.15  pagi, aku turun ke bawah ke lobby untuk sarapan pagi. Secangkir kopi dan 1 roti croissant mampu mengisi perutku yang lapar. Setelah aku bayar tagihan di hotel itu segera aku panggil taksi untuk membawa aku ke tempat yang aku tuju sebuah kota di dekat Sungai Musi.  Ta
Baca selengkapnya
Episode 26 :Hari Pertama Yang Penuh Kejutan
Bab 26   Aku tersentak kaget ketika pimpinan itu membalikkan badan. Ternyata laki-laki gendut itu yang pernah kulihat bersama Santi. Ya mirip sekali dengan suaminya Santi. Aku berusaha tenang, pura -pura tidak pernah melihatnya. Apa yang harus aku lakukan ? Adit menyapa," Selamat pagi, Pak!" "Pagi juga, Adit." "'Ini Pram, mahasiswa yang mau manggang di restoran kita Pak," kata Adit dengan memperkenalkanku.  Tangan Adit menyenggol pundakku. Aku agak grogi. "Dia di sini 3 minggu Pak," jelas Adit dengan mata melirikku. Aku bersikap gagah dan memasang senyum yang manis. Jangan sampai Adit atau bos restoran tahu kalau aku pernah melihatnya. Ah … itu kan masih perkiraanku. Belum tentu benar. "Oh
Baca selengkapnya
Episode 27 Ternyata
Bab 27    Badanku seolah kaku seperti daging yang berada dalam frezer. Betapa tidak? Wanita yang bersama bos baruku adalah wanita yang sangat aku kenal. Walaupun telah lama menghilang  dari kehidupanku. Bahkan kemaren sempat bertemu di bandara.    Deg…   Aku berusaha menguasai diriku. Jangan sampai bosku mengetahuinya. Apalagi kalau dia tahu bahwa aku pernah menjadi bagian dalam kehidupannya.    "Eh ya Pak. Anda memanggil saya," kataku gugup.    Wanita yang bersama dengan Pak Bos juga tidak kalah kaget. Matanya terbelalak dan mulutnya terbuka. Sekian  detik kami terbawa dengan situasi ini. Sebelum akhirnya sama-sama saling menyadari.   "Iya, Pram," kata Pak Bos.  Apakah bos menget
Baca selengkapnya
Episode 28 Kejutan
  Sudah seminggu aku magang di sebuah restoran asing di Palembang. Ada perasaan gembira dan sedih yang tidak kumengerti. Gembira karena aku mempunyai pengalaman baru menjadi seorang Chef. Sedih karena harus meninggalkan Sarah sendirian. Setiap malam dia menelpon atau ngobrol melalui vidio call. Aku melihat ada kerinduan di matanya. Entah mengapa aku juga merasakan rindu yang sama.    Sementara Santi terus saja menggodaku tanpa malu. Bahkan dia juga meminta nomer telponku. Selama ini aku hanya bertahan agar bisa menyelesaikan tugas magang.     Aku hanya tidak suka dengan sikapnya. Dia adalah istri dari bosku.  Apa yang dia pikirkan? Dia mengirim pesan kepadaku. Aku tidak pernah membalasnya. Aku hanya malu dengan diriku sendiri. Mengapa harus ketemu dengannya lagi?   Malam itu, aku memasak spaghetti untu
Baca selengkapnya
Episode 29 Makan di Restoran Apung
  Malam ini sangat indah, apalagi didampingi wanita yang sangat cantik dan selalu tersenyum. Tatapan matanya sangat sendu. Tangannya tak mau lepas dari genggamanku. Kepalanya selalu ditaruh manja di pundakku.    Aku sangat bahagia, terlepas dari beban masa laluku. Aku ingin bercerita tentang Santi. Apakah sekarang waktu yang tepat ? Aku ingin tidak menyimpan rahasia apapun dengannya.    Kami duduk di pojok ruangan yang temaram. Suasana yang tenang dengan debur suara sungai Musi memberikan sensasi yang luar biasa.    Sarah duduk di depanku, menatap lekat mataku, seolah lama tidak bertemu. Aku tersipu malu ketika matanya tidak berkedip menukik sampai ulu hatiku.   "Ada apa sih, Sayang. Aku jadi malu. Sadari tadi kamu ngliatin aku terus. Aku tetap di hatimu, Sayang. T
Baca selengkapnya
Episode 30 Masa laluku
Bab 30 Sarah terkejut melihatku tersedak makanan. Segera dia mengambilkan minuman yang ada di depanku. Tangannya yang halus mengelus pundakku."Ada apa sih, Pram? Mengapa kamu nampak terkejut ketika aku menyebut bos yang punya restoran. Adakah yang aneh?" tanya Sarah. Kerongkonganku masih sakit, apalagi tersedak dengan kuah pedas. Rasanya sampai ke hidung dan mata. Aku menggeleng pelan. Wajah Sarah nampak pias ketika melihatku. Dengan cekatan tangannya mengelap keringat yang keluar dari dahiku."Pelan-pelan makannya. Aku jadi gak enak. Pas ngobrol mendadak kamu tersedak.""Gak ada apa-apa. Cuma kuahnya terlalu pedas aja," jawabku membela diri.Mendadak selera makanku langsung hilang. Ingin sekali aku menceritakan perihal Santi kepadanya. Jangan sampai Sarah mengetahuinya terlebih dulu. Atau dia mendapatkan berit
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status