Semua Bab Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla: Bab 91 - Bab 100
154 Bab
Bab 91
"Cih, sudah berani menolak suami sendiri, huh? Oh, saya tahu sekarang, apa selama dua hari ini kamu sudah berselingkuh dariku? Atau kamu masih belum melupakan Ayah kandung Darrell, mengingat kalian berdua sudah memiliki anak di belakangku." "T-tidak, tolong jangan salah paham dulu, Kak. Syilla tidak--" Syilla langsung dengan cepat memegang lengan suaminya itu dengan tatapan berkaca-kaca, Syilla tampak ingin menjelaskan kesalahpahaman Izzuddin padanya namun sepertinya lelaki itu sudah terbakar api curiga. "Okay, dalam 30 menit lagi saya akan ke London, jadi jangan mengganggu saya dengan merengek minta video call dalam seminggu. Menurutku itu cukup untuk kalian bisa bersama lagi, kan?" Lelaki itu meranjak dari tubuh mungil istrinya dengan tatapan penuh kekecewaan, menatap kearah lain seolah malas melihat wajah menyedihkan milik Arsyilla. "Tidak, ini semua tidak benar, Kak. Syilla tidak pernah--" Tanpa peduli Istrinya yang tengah merengek
Baca selengkapnya
Bab 92
  Syilla beranjak dari duduknya dan mengikuti Dokter Miranda menuju ranjang pemeriksaan, dengan hati-hati Ibu muda itu berbaring gugup diatas brankar. Ia benar-benar takut jika nanti dugaannya salah dan hasilnya akan membuatnya kecewa dan paling dia takuti ketika melihat wajah kecewa Ezha. 'Bismillah.' Gumannya pelan walau sebenarnya ia masih cukup sadar dengan tatapan aneh dari dokter tersebut. Kebetulan siang ini Syilla sedang tidak memakai gamis panjang, jadi ia hanya memakai tank top hitam dilapisi cardigan pelangi cukup tebal untuk menutupi tubuhnya dari penglihatan para pria nakal, tak lupa kain pashmina panjang yang ia kenakan di kepalanya, membuatnya tampak menjadi remaja yang masih asyik bermain-main diluar sana, cantik dan menggoda. Kini dengan mudah tank topnya di naikkan keatas menampilkan perutnya yang sedikit menonjol. Perempuan itu tampak melirik Dr. Miranda cukup was-was, mengingat sejak mengenal Darren, ibu muda satu anak itu sel
Baca selengkapnya
Bab 93
  "Memangnya Kakak mau cek apa di tas Syilla? Nggak ada apa-apa disini," ujar Syilla salah tingkah sambil menyembunyikan tas rajut kecilnya dari jangkauan Ezha. "Hanya cek saja, sini tas kamu. Cepat, dik?" "Nggak mau, ih!! Ini kan barang privasi Syilla, ingat ya Kak, barang privasi tidak boleh ada yang tahu selain kita sendiri dan Tuhan." "Okay, biar Kakak tanya ke Dr. Miranda langsung saja kali, ya?" "Untuk apa Kak Ezha tanya ke Dr. Miranda?" "Kepastian." "Kepastian apa?" "Kepastian kalau kamu saat ini benar-benar mengandung keponakan Kakak. Sekarang kamu diam disini, Kakak mau ke ruangan Dr. Miranda dulu." Ezha menatap Syilla dengan tatapan mengancam berharap wanita mungil it mengaku padanya. Detik selanjutnya terlihat bibir Syilla tampak melengkung kebawah sambil memegang lengannya, diam-diam Ezha ingin tertawa puas ketika melihat mimik lucu Syilla yang menatapnya pasrah. "Ihh.. Kak Ezha lama-lam
Baca selengkapnya
Bab 94
Syilla tampak tersenyum geli ketika melihat suami tampannya itu tampak salah tingkah, namun lelaki itu sangatlah pandai mengatur raut wajahnya dengan cepat. "Nggak." "Hayoo, ngaku deh, Dad? Siapa sih tadi yang tiba-tiba dorong Syilla, tiba-tiba marah tidak jelas." "Habis kamu menyebalkan sekali, melakukan panggilan video malah pakai pakaian kurang bahan, mau pamer aurat, hm? Untung saja cuma Kakak yang lihat, kalau orang lain yang melihat. Awas saja kamu." "Ya... memang Syilla sengaja. Habis Kakak pergi ke Itali nggak bilang-bilang Syilla." "Kakak kan sudah bilang kalau Kakak sedang bekerja." "Tapi tidak bilang kalau ke Itali selama dua hari, Kakak juga tega banget membuat Syilla menunggu semalaman dikamar sampai Syilla tertidur." "Yang paginya kamu menangis histeris sampai membuat para pelayan kuwalan, begitu?" Syilla tampak mengangguk cepat, kemudian menatap wajah tampan yang tampak tersenyum meremehkan di depannya.
Baca selengkapnya
Bab 95
  "Kenapa, kak? Apa ada yang salah?" "Beraninya kamu menyindirku?" "Kalau anda merasa tersindir, itu lebih bagus bukan?" "Sialan. Jadi cewek belagu banget. Pasti kamu yang menipu Izzu, agar Izzu menikahimu. Ayo, ngaku, dasar cewek murahan?" "Lebih murahan dari pada mengaku sok suci, bukan?" "Yeah, itu benar. Tapi tidak dengan hamil diluar nikah." Celetuk seorang perempuan seksi dengan wajah angkuh. Syilla sempat dibuat terkejut ketika melihat wajah tak asing wanita yang baru saja menyeletuk kasar. "Kenapa? Kamu terkejut ketika melihat saya?" "Kak Inka-" "Lebih tepatnya sepupu Darren, Marinka Cyzarine. Saya kesini hanya memberi selamat atas kegagalanmu menjadi seorang Ibu dari benih Darren." Tawa wanita itu seketika membelundak sehingga membuat pengunjung Mall menoleh dan berbisik-bisik karena merasa kasian pada Syilla yang diserbu dua wanita berpakaian gramor. "Wow.. ternyata kamu sudah pern
Baca selengkapnya
Bab 96
  Senja adalah bagian waktu dalam hari atau keadaan setengah gelap di bumi sesudah matahari terbenam dan tenggelam. Banyak yang menyukai waktu ini karena di waktu senja kita bisa menikmati pemandangan langit yang dihiasi warna orange atau jingga yang menenangkan. Senja juga bisa menjadi waktu panorama yang paling istimewa, banyak anak manusia menjadikan senja teman kesendirian mereka. Bagi sebagian orang, senja kadang memberikan makna tersendiri. Kehadirannya yang sesaat namun selalu di nanti membuat kita mengerti bahwa yang indah terkadang cuma datang sesaat saja. Sinarnya yang redup cenderung gelap mengajarkan kita bahwa yang indah tak selalu tentang keterangan yang menyilaukan. Syilla dan Ezha baru saja kembali dari acara belanja di Supermaket pusat kota, Syilla keluar dari mobil Alpard Lexus LM white membiarkan Ezha berceloteh sendiri karena tadi sudah memborong susu Ibu hamil, yang ketahuan Syilla beberapa menit lalu karena melihat salah satu pe
Baca selengkapnya
Bab 97
  'Tetapi, Aku bersumpah akan membunuhmu jika kamu sudah berani mengambil Darrell dengan cara seperti ini, jika kamu memang berniat memisahkan ku dengan Darrell lagi. Tapi, kenapa kamu menghilang tanpa jejak dan datang membuat kerusuhan, Kak? Kamu bisa menemuiku untuk mengambil Darrell tapi tidak dengan cara seperti ini, sama sekali ini bukan sifatmu.' Masih dalam kebimbangan, Syilla mencoba berpikir keras sebelum bertindak. Bagaimana pun juga Syilla masih khawatir dengan keadaan putra kesayangannya itu. Percaya atau tidak? Syilla tidak bisa direcoh dengan mudah oleh para musuh Darren, tapi secara bersamaan otak dan hatinya bertolak belakang. Syilla beranjak dari duduknya dengan tatapan sulit diartikan, yang jelas tatapan itu menandakan tatapan kecewa dan amarah, jejak air mata di pipinya ia usap kasar, manik hitam itu menyala menandakan sosok Queen Frederich sedang berusaha keluar dari tubuhnya. "Syilla, kamu mau kemana--" "Jaga Bunda, a
Baca selengkapnya
Bab 98
  "Bunda, sudahlah. Ezha yakin Izzu pasti akan bawa Bilal pulang dalam keadaan baik-baik saja, yang perlu kita lakukan saat ini adalah terus berdoa dan menunggu Syilla sampai sadar." "Ini semua salah Bunda, Bunda tidak bisa menjaga Bilal dengan baik. Andai tadi Bunda tidak melarang kalian berdua membawa Bilal, pasti Bilal baik-baik saja sekarang." Guman wanita paruh baya itu dalam keadaan gemetaran, bagaimana pun Bunda Vanya baru menyaksikan jadi diri Izzuddin, walaupun selama 21 tahun membesarkannya Bunda Vanya hanya menganggap anak laki-lakinya itu adalah sosok lembut bukan seperti ramalan aneh itu. "Tenanglah, Bun. Kita hanya bisa berdoa saja disini." "Innalillahi, ya Allah.. ada apa ini?" seru Ayah Jem tiba-tiba karena terkejut ada mayat para bodyguard dikamar anak laki-lakinya dan sang menantu. "Bunda... Kak Ezha, hiks... om itu kenapa? Kenapa mereka tiduran dilantai seperti itu?" tanya Queen ketakutan sambil menunjuk para penjaga Ma
Baca selengkapnya
Bab 99
      "Bagaimana?" Seru seorang lelaki berparas tampan bak malaikat dengan wajah tenang bak air laut mematikan. "Posisi Tuan kecil berada di Markas Mara Salvatrucha, lebih tepatnya di Markas bajingan kecil itu, Bos." Jawab pemuda berwajah khas Amerika itu tegas, tanpa mengalihkan pandangannya pada layar laptop dengan jemarinya bergerak aktif diatas keyboard. 'Baiklah mari kita bermain, Mr. Lucky Salvatore Luciano.' Desis lelaki dua puluh satu tahun itu yang biasa disebut sang agung King Frederich. Tak sulit baginya menemukan keberadaan putra kecilnya, yang kini diculik kelompok mafia kecil yang sengaja mengantarkan nyawa pada King Frederich sang penguasa dunia. Sebenarnya ini bukan perkara sulit untuknya, namun Darren lebih memilih mengulur waktu untuk menangkap musuh kecilnya itu. Karena posisi Lucky dan Darrell yang merupakan korban penculikkan begitu berbeda, metode ini sering disebut taktik pisah selain si penculik b
Baca selengkapnya
Bab 100
Sibuk memikirkan kondisi sang putra dibawah kuasa Mara Salvatrucha, tiba-tiba ponsel pintarnya berbunyi dengan malas ia menekan tombol on pada benda kecil ditelinga kanannya, yang biasa disebut hands free bluetooth gold. "Darren, malam ini Xiao fu akan datang ke paviliunmu, dia sudah berada di lapangan helikopter khusus di Mansion milikmu untuk melakukan penerbangan ke Indonesia." Seketika lelaki itu terdiam ketika mendengar suara Ayah kandungnya diseberang sana, pria paruh baya itu mengatakan jika Arsyilla bersiap akan ke Indonesia malam ini. Itu berarti Arsyilla mengira dirinya yang sudah mengambil Darrell dengan cara kotor, Darren menghela napas pelan ketika menangkap pemikiran pendek Arsyilla tentang dirinya. Perempuan itu tidak akan berhenti menyalahkannya atas hilangnya putra kecilnya sampai Darrell ketemu, sungguh sulit menjalani hidup dengan dua keperibadiaan ganda dengan satu wanita keras kepala. "Hm.." Sudah biasa Arsyilla datang ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
16
DMCA.com Protection Status