All Chapters of Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla: Chapter 101 - Chapter 110
154 Chapters
Bab 101
"Apa? Kamu ingin aku berhenti, sementara cucumu menghilang." Baba Kun hanya mengangguk lemah kemudian berusaha mengusap puncak kepala Syilla, tetapi Syilla melengos kemudian menatap Ayah Jem dan Bunda Vanya bergantian lalu menatap Dr. Matthew dan Ezha dengan tatapan kecewa. "Dimana putraku? Katakan jika kalian membenci semua kenyataan ini, tapi tidak dengan membenci anakku, dia tidak bersalah. Aku lah yang bersalah disini, dan sekarang-- dimana anakku? Dimana anakku, Tuan? Tunjukkan dimana anakku.." Teriak Syilla mengema sambil memegang lengan Ayah Jem dengan tatapan kesakitan. "Selama ini aku membiarkan kalian dekat dengan Darrell, karena aku ingin anakku merasakan kasih sayang kalian seperti yang kalian berikan padaku. Tapi-" "Xiao fu-- tenangkan dirimu, nak. Berdoalah semoga Darrell baik-baik saja, Baba yakin Darrell adalah anak yang cerdik."" "Apa anda bilang? Baik-baik saja? Cerdik? Apakah kamu mengatakan jika putraku sudah tumbuh dewasa,
Read more
Bab 102
Perbedaan zona waktu antara Moscow dengan Los Angeles membuat siapapun akan berpikiran aneh, baiklah inilah perbedaan yang mencolok itu. Jika di Moscow sudah menjelang petang, bahkan bisa dikatakan malam hari sementara di Los Angeles masih pukul setengah sembilan pagi, perbedaan waktu cukup jauh karena perputaran waktu di Moscow lebih cepat dibanding Carnifornia. Kini Darren dan Leon tengah menjejakkan kaki jenjangnya ditanah Negeri Paman Sam, Amerika serikat. Dimana sebagaian dari kekuasaannya berada disana, tak lupa topeng berlapis perak menutupi wajah tampannya, sementara Leon memakai topeng berlapis emas berdiri sebagai pemimpin jalan Tuannya. Tak hanya itu, konsep penukaran status Bos dan anak buah ini sudah berlaku semenjak berdirinya kelompok gangster terdahulu. Seperti beberapa tahun lalu, Darren enggan menunjukkan dirinya sebagai King Frederich yang sebenarnya, alhasil Leon lah yang harus berjalan menemui para partnernya. Leon melirik Bosnya sejenak untuk me
Read more
Bab 103
    "Mr. Luciano saat ini tidak berada di kandangnya, tetapi dia bersembunyi untuk menyelamatkan nyawanya sendiri." Suara ledakan begitu nyaring menggelegar seluruh Markas Los Zetaz, ketiga ketua kelompok gangstere itu menatap lelaki bertopeng emas di depannya tak percaya, berbeda dengan Mr. Watanake yang hanya tetap tenang seolah semua ini adalah sambutan hangat dari saudara bestie nya. Sementara yang ditatap malah melirik lelaki bertopeng perak yang samar-samar menyeringai licik di sampingnya. 'Sejak kapan si Bos menyiapkan semua ini tanpa ku ketahui, astaga mungkin si curut Tiger itu yang menyiapkannya. Kenapa aku sekarang jadi bodoh sekali, astaga!!' Leon masih melirik pria beranak satu di sampingnya itu dengan tatapan aneh, bagaimapun juga selama beberapa hari ini ia sibuk dengan pekerjaannya dan membiarkan Bos licinnnya itu menjalani kehidupan keluarga kecilnya yang baru dimulai. "King, apa yang kau lakukan?" hardik Louwis deng
Read more
Bab 104
"Huh! Apa yang akan anda lakukan Mr. Watanake?" Itu bukan Louwis dan Samuel yang bertanya karena kedua pria itu sudah menunjukkan wajah ketakutan, namun Wen Xia yang sedari diam langsung bertanya ketika merasakan lidahnya tengah gatal sambil terus was-was takut Mr. Frederich dan Mr. Watanake membabat habis daerah kekuasaannya juga. "Tiga menit lagi." "What? Mr. Watanake, tolong ampuni kami. Tolong jangan berantas daerah kekuasaan kami, apa daya kelompok kecil seperti kami yang hanya bisa meminta belas kasihmu juga Mr. Frederich, kami mohon.. tolong, beri kami kesempatan satu kali saja." Teriak Samuel dan Louwis bak anjing jalanan dengan nada ketakutan juga terlihat cucuran keringat dingin membasahi dahi keduanya. Yoshi hanya memutar bola matanya malas melihat tingkah kekanakan kedua kurcacinya itu, walaupun keduanya tampak lebih tua darinya. Tidak menutup kemungkinan jika kedua pria tua itu tidak takut mati, melainkan takut hartanya habis dalam sekeja
Read more
Bab 105
  Syilla baru saja terbangun dari tidur laknatnya, wanita itu merenggang otot karena tubuhnya terasa kaku semenjak perdebatannya semalam dengan Kakak laki-lakinya, Faihung, karena sikap keras kepalanya berniat nekad akan menyusul suami dan anaknya ke Los Angeles. Tetapi, malah dibuat tertidur oleh King Lion itu, yang entah bagaimana caranya yang jelas tanpa obat tidur atau apapun. Alhasil, Syilla terlelap di ranjang kamar milik Darren semalaman. "Huff, sial!! Kenapa aku bisa tertidur di ranjang laknat ini sih? Faihung Gege? Kenapa tiba-tiba dia datang kesini seolah menutupi keberadaan Darren? Apakah selama ini-- hm, tidak mungkin? Padahal sekitar tiga bulan yang lalu, Faihung Gege melakukan misi rahasia di Russia. Apa dia sengaja kembali ke Jawa?" Guman perempuan mungil itu bingung sendiri. Selama menikah dengan Izzuddin dan ia sudah membulatkan tekad melupakan masa lalunya dengan Darren, Ayah biologis Darrell-putranya. Syilla tidak mau lagi mengunju
Read more
Bab 106
Lelaki itu sedari tadi menahan emosinya ketika Syilla membentak juga menuduhnya yang tidak-tidak, apa lagi ini masalah perebutan hak asuh anak mereka yaitu si kecil Darrell. Duo Orang tua biologis bayi laki-laki yang bernama Darrell Frederich 'or' Bilal Elbarak itu tengah asyik berdebat merebutkan sesuatu yang bisa dilakukan secara kepala dingin, tetapi Syilla malah terlihat ngegas terus sedari tadi. "Aku tidak peduli, kau memang harus pertanggung jawab atas hidup dan mati Darrell, karena dia adalah darah dan dagingmu." "Memangnya kau pikir selama ini aku tidak cukup bertanggung jawab?" Tanya Darren dengan nada santai. Sementara Leon yang masih setia berdiri disamping Tuannya malah menatap Bos freezernya itu jengah, pasalnya saat di Los Angeles semalam Darren tampak acuh tak acuh seolah enggan berbicara sama sekali dan pagi ini malah bersikap aneh saat berdebat dengan wanitanya pula. Leon sempat berpikir, apakah pria yang sedang duduk begitu tenang it
Read more
Bab 107
Lelaki berhati kejam bak iblis berwajah malaikat itu beranjak dari duduknya, melangkahkan kaki jenjangnya mendekati Syilla dengan tatapan tak teralihkan menatap wajah damai itu. "Minggir." "Jangan sakiti istrimu lagi, Bos." Kata Leon parau, bagaimanapun juga Leon begitu menyayangi Syilla seperti adiknya sendiri. "Hm." Darren langsung membopong tubuh mungil wanitanya ala bridal style, membawanya keluar paviliun dan mendudukkannya dikursi penumpang sebelah kursi kemudi. Darren menatap kagum wajah cantik itu dengan senyuman manis yang hampir tak pernah ia tunjukkan, tangan besarnya mengusap lembut pipi cubby jejak air mata kemarin sore, karena ulah kelompok Mara Salvatrucha yang mengambil putra mereka secara paksa. "Cantik, aku tidak menyangka bisa membuat wanita tak berdosa ini mengikuti jejak kekejamanku. Bahkan karena ketakutan ku mengenai takdirnya, aku harus memaksanya melakukan dosa besar di usia dini hingga terlahirnya putra kesayanganku.
Read more
Bab 108
Itu bukan Leon tapi pemuda berparas tampan khas negeri Paman Sam, tangan kiri King Frederich yang bertugas mengawasi pergerakan para musuh yang berpenghianat atau berani bermain didalam kawasan kekuasaan King Frederich. Tiger Leecov. "Shutt!!" Umpatnya kesal, dengan lembut lelaki itu mengecup kepala Syilla dan langsung melirik sinis bayangan dibalik kaca mobilnya. Cepat-cepat Darren mengusap bekas air matanya dan langsung keluar dari mobil sport mewah yang didesign serba mewah. Jangan lupa mobil itu adalah kendaraan kesayangan King Frederich yang dirancang khusus anti peluru dan serba hitam bahkan mobil jenis itu hanya ada satu di dunia. "Bos--" Darren hanya menaikkan sebelah alisnya seakan bertanya; 'Ada apa?' Seakan mengerti apa yang enggan di ucapkan Bos sensitifnya itu, pemuda itu langsung menjawab tanpa pertanyaan. "Maaf, Bos. Mrs. Elbarak terus memaksa Mr. Huang Fu untuk memberitahu keberadaan Miss Syilla saat ini." Darre
Read more
Bab 109
Keempat orang dewasa itu hanya mengangguk tanpa bantahan, keempatnya langsung bergerak melangkahkan kaki memasuki paviliun mewah dengan tenang tanpa menaruh rasa curiga apapun. Karena, pada dasarnya paviliun milik King Frederich tak menunjukkan jika tempat itu area pertumpahan darah seperti kompleks perumahan Jln. Elizabeth. 'Hm, Darren benar-benar pria misterius, dia anak kandungku tapi sikapnya berbanding balik denganku. Mungkinkah karena selama dua puluh tahun hidup ditengah-tengah Keluarga Elbarak sehingga dia menjadi pribadi yang unik.' Kun berguman kecil dan sedikit melirik takjub isi Paviliun putranya. Aroma khas mawar dan cengkeh menjadi hal pertama tercium ketika memasuki ruang tamu. Bahkan, bisa Kun prediksi jika aroma itu masih baru ada pemiliknya tak lama sebelum mereka berempat sampai. Sesuai dengan tebakannya, Kun merasa sebelum ia datang sepertinya Darren baru saja duduk disofa kulit harimau ketenangan. "Awas, ada pecahan kaca dilantai.
Read more
Bab 110
"Hhh... cucu manisku ini begitu merindukan Orang tua kandungnya?" Celetuk Kun mulai gemas dengan tingkah cucu kesayangannya itu. "Opa--" "Kesini sama Opa, nak. Kita makan kue yang di suguhkan Nenek Nia dulu sambil menunggu Daddy kembali." "Cidak, na-na-na, Daddy.." pekik anak itu kekeuh sambil menunjuk kearah tangga, kedua mata tajam coklatnya yang tiba-tiba hendak memerah membuat Kun terkejut dan langsung mendekati Darrell yang tengah bersih keras ingin naik kelantai dua. "Bilal, kenapa kamu tidak lagi menjadi anak penurut seperti Daddy Izzu, hm?" Kata Devanya berusaha keras menahan Darrell yang sudah keluar sikap keras kepalanya. "Daddy... Mommy..." teriaknya spontan dan langsung menangis histeris dalam pelukan Opanya. Anak itu seolah-olah benci dengan siapapun yang mencoba menahannya untuk berkeliling didalam rumah tempat kelahirannya sendiri. "Tidak apa-apa, sebaiknya jangan menahan cucuku lagi, dia mungkin mengira Daddy dan Mommy
Read more
PREV
1
...
910111213
...
16
DMCA.com Protection Status