All Chapters of Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla: Chapter 121 - Chapter 130
154 Chapters
Bab 121
"Boy, ayo main sama Daddy. Daddy kangen banget pengen main sama kamu, nak." seru Izzuddin tiba-tiba, langsung mengendong tubuh mungil Darrell kedalam rengkuhan lengan kekarnya. "Kamu lapar kan, balik kekamar saja. Biar Kakak suruh Bi Sima mengantarkan makanan ke kamar. Kakak sama Bilal mau renang dikolam bawah dulu." Tambahnya sambil melirik Syilla yang menatap suaminya itu kesal, bisa-bisanya di sore hari begini pria itu mengajak putra kecilnya renang. "Ini sudah sore, Dad. Nggak baik renang di sore hari, kamu kalau mau mandi- mandi dikamar. Jangan dikolam renang, mengajak Bilal juga." "Lah memangnya salah berenang di sore hari sambil olahraga sore? Nggak, kan?" "Daddy.. bisa ngerti nggak sih? Nanti Bilal masuk angin, kalau mau renang-- Daddy berenang sendiri sana." Teriak perempuan itu sambil berusaha mengambil tubuh mungil Darrell dari gendongan Izzuddin, namun tidak berhasil. "Sudahlah, Mom. Jangan posesif sama anak muda-- lagi pula Bilal
Read more
Bab 122
"Darren." Panggil pria paruh baya pada putra semata wayangnya, beberapa kali pria itu menghela napas kasar saat putranya itu hanya berdehem sebagai jawaban. "Hm." "Apakah kamu tidak ada rencana untuk mengakhiri semua ini? Baba khawatir mental Xiao Fu akan lebih mengerikan lagi, ketika tahu semua ini. Baba hanya mengingatkanmu- bahwa dia adalah perempuan biasa yang bisa saja tertekan karena--" "Biarkan dia tahu sendiri seperti air mengalir." "Maksudmu apa? Kau ingin merusak mental istrimu sendiri, huh!!" Lelaki itu hanya tersenyum misterius saat Ayahnya berteriak kesal di depannya, tanpa melihatnya pun lelaki yang bernama Darren itu sudah tahu jika saat ini wajah lelaki paruh baya itu sudah memerah menahan amarah. "Baba tidak melarangmu melakukan apapun sesuka hatimu, tapi- kali ini Baba memohon dengan sangat padamu, tolong jangan mempermainkan putri kecil Baba lagi, dia sudah banyak menderita karena ulahmu." "Aku tau."
Read more
Bab 123
  "Jika kau sudah tahu kenapa kau berpura-pura bodoh, Tuan?" Kun menatap kedua mata merah darah milik Darren, tatapannya seketika membeku seolah pergerakkannya terblokir saat itu juga. 'Lord Frederich!!' Seketika terdengar tawa mengerikan berasal dari bibir seksi pria dua puluh dua tahun itu. "Apa kau percaya jika roh yang tidak tenang akan terus berkeliaran?" "Apa maksud dari ucapanmu ini? Jangan bilang jika--" refleks kedua mata Kun terbelalak lebar ketika baru menyadari hal-hal yang aneh didengar. "Yeah, sebuah tugas untukmu karena kau adalah menantu perempuan busuk itu." Kun langsung gemetaran tak berdaya ketika secara tiba-tiba ia ditugaskan untuk menangani arwah Reveena, bagaimana pun juga Kun tahu betul siapa yang akan ia hadapi. Kun juga sadar, siapa penyihir tua itu? "Kenapa? Apakah anda takut, Tuan? Tenang saja, aku akan memberimu kompensasi atas keberhasilan tugasmu." "Tidak, jangan katak
Read more
Bab 124
Syilla tampak mengeram frustasi karena suaminya tak ada tanda-tanda pulang, padahal ini sudah melewati pukul sepuluh malam tetapi wanita cantik nan mungil berbalut gaun syar'i itu enggan masuk kamar, ia masih setia mondar-mandir didepan pintu utama sambil mengigit kuku jarinya. "Kak Izzu kemana saja sih? Sejak tadi siang nggak pulang-pulang, nggak telepon juga." Sudah beberapa kali wanita mungil itu menatap taman yang mengarah ke pintu gerbang, kosong. Syilla hanya bisa menghela napas pelan saat merasakan perutnya agak terasa nyeri. "Kalian sabar, ya? Sebentar lagi Daddy pulang." Gumannya sambil mengusap pelan perutnya yang agak membuncit. "Nyonya, sebaiknya anda masuk dulu, angin malam tidak baik untuk anda juga bayi anda." Nasehat maid Marry hati-hati, terlihat gurat wajah cemas terpapan jelas disana. "Tidak, Syilla akan tetap menunggu Kak Izzu disini." Selalu jawaban itu yang keluar dari bibir merah cerry itu, maid Marry sampai kehi
Read more
Bab 125
Syilla memindai beberapa tanaman kesayangannya dengan baik ketika ia sudah berdiri diantara aneka jenis tanaman legendaris dan jenis tanaman beracun di sekitarnya, yang ditempatkan secara khusus di lantai dua. "Hm, Looks like my deadly nightshade plant (belladona), Onyx Odysses Hellebore and Castor Oil Plant have started to bloom, I can't wait to start researching the poison test in this plant." Desisnya saat melihat pemandangan indah tiga jenis bunga syurga bermakna neraka itu bermekaran sempurna. Walaupun dua jenis bunga pemilik buah kecil aneh itu tampak seperti tanaman liar, namun- bunga-bunga itu tak dapat dianggap enteng bahkan ketika bersentuhan dengan kulit manusia secara langsung. Secara alami, dua jenis tanaman itu begitu mematikan di dunia bahkan banyak di Indonesia dijadikan obat atau sayur-mayur. Berbeda dengan satu jenis bunga pemilik kelopak warna hitam, yang sering disebut *Bunga racun* dengan nama latin Onyx Odysses Hellebore. Bunga jenis ini
Read more
Bab 126
Izzuddin baru saja sampai di Mansion mewahnya dengan wajah lelah, hari ini lelaki itu harus rela kerja lembur sampai lupa mengabari sang istri dirumah. Wajah tampan pria itu terlihat tampak gusar ketika mencoba menghubungi istri mungilnya, selalu saja ponsel wanitanya itu tak aktif."Dimana, istriku?" Tanyanya ketika berpapasan dengan kepala asistennya yang kebetulan berdiri cemas didepan pintu utama.Melihat kedua wanita beda usia yang tengah berdiri didepan pintu utama itu sudah membuat hati Izzuddin merasa cemas, bagaimana pun juga tidak biasanya kedua wanita itu berdiri dengan gelisah saat melihat mobilnya memasuki gerbang. Izzuddin tahu betul jika Syilla sangat akrab dengan dua wanita itu, sehingga tanpa berbasa-basi lelaki itu langsung bertanya keberadaan wanita hamil itu karena akhir-akhir ini Syilla tidak mau ditinggal dirinya dalam waktu cukup lama."N-nyonya ada di istana kaca, T-tuan."Satu jawaban dari mulut Bi Sima membuat Izzuddin mengerutka
Read more
Bab 127
"Eoh, tidak. Bukannya kau mau mandi, itu ada air cukuplah buat Kakak mandi." Jawab wanita hamil itu polos, membuat Izzuddin sedikit kesal di buatnya. "Tapi itu kolam ikan, sayang. Kamu menganggap suamimu ini ikan, hm?" Tanya Izzuddin gemas. "Tidak, Syilla malah menganggap suamiku ini seorang buaya darat tampan penuh pesona." "Heh, suamimu ini bukan player kali." Kata Izzuddin sambil melotot kesal, namun yang ditatap tidak menunjukkan takut sama sekali. "Siapa yang bilang Kakak player?" "Kamu." "Kapan?" "Barusan." "Nggak tuh, Syilla kan ngomongnya Kakak itu seorang buaya darat bukan player." Dengus wanita hamil itu langsung melengos kesal ke arah kumpulan bunga-bunga indahnya. "Dasar bumil, iyain saja deh-- biar cepat." "Eh, Kakak mau apa?" Pekik Syilla cemas ketika suaminya itu mengangkat tubuhnya secara tiba-tiba. "Nggak pegangan jatuh." Refleks Syilla mengalungkan kedua lengannya dilehe
Read more
Bab 128
 Adzan sholat subuh berkumandang begitu merdu, menyentak kesadaran seorang wanita hamil yang sedang merajut mimpi beberapa jam yang lalu.Buru-buru wanita itu melepaskan diri dari pelukan lengan kekar sang suami yang terlelap begitu damai, memandang wajah tampan selaras jelmaan malaikat itu sambil membalas kalimat adzan dengan lirih."Laaillaha illalallaah.." kemudian di teruskan membaca doa setelah adzan dengan fasih.Syilla tampak tersenyum ketika menatap lembut wajah tampan itu ketika tengah tertidur, mengecup dahi sang suami penuh dengan cinta.Hati Syilla tampak jauh lebih tenang ketika bibir mungilnya mengucapkan doa-doa adzan, kemudian mengusap wajah bak dewa itu lembut. "Kak, ayo bangun, sudah subuh ini.""Eeuggh.. five minut, baby." Jawab lelaki itu serak sambil bergerak pelan menutup wajahnya dengan bantal, seakan-akan lelaki itu tak ingin tidurnya terganggu dengan apapun.Syilla mendengus pelan, kemudian menarik
Read more
Bab 129
Izzuddin Elbarak putra kedua pasangan Elbarak, pria dari sejuta pesona dan kelebihan aneh dalam dirinya. Pria penuh kejutan tak terduga, siapa sangka pria manis, tampan nan gagah pemilik lesung pipit dua sisi itu lebih memilih mempersunting perempuan penuh dosa seperti diriku, Arsyilla Bellvania Azzahra. 'Aku tahu, tapi- aku sulit percaya ini.' Suatu kehormatan bila aku adalah salah satu wanita beruntung yang mendapatkan pria sempurna sepertinya, bahkan Tuhan memberiku izin untuk mengandung dan melahirkan keturunannya secara mutlak. Dalam akad pernikahan awal bulan juli lalu, membuatku teringat bagaimana glamor dan mewahnya lelaki itu memperlihatkan kekuasaannya tanpa cela. Menunjukkan secuil tampuk kekuasaannya dalam sebuah mansion megah, yang bisa diperkirakan seluas istana Royal Palace of Madrid. Tidak berlebihan jika aku mengatakan hal itu. Bahkan bagaimana caranya lelaki itu dengan mudah memberikan cincin pernikahan dengan cincin yang mem
Read more
Bab 130
"Jika kau mencintainya, maka tandatangani berkas itu." "Ya, aku sangat mencintainya untuk selamanya dan aku minta setelah ini kau tidak lagi menghancurkan hidupku." Jawabku sarkas, aku sudah lelah akan dunia kejam buatan King Frederich. Ancamannya membuatku muak sehingga tanpa membaca surat itu, aku membubuhkan tandatanganku di atas sampel lambang Rusian Mafia yang agung. Sekilas aku melihat lelaki gila yang sayangnya begitu mempesona itu menyeringai licik, namun- siapa peduli dengan kelicikkannya yang sudah tersusun dalam otaknya, yang aku tahu aku akan bebas darinya sebentar lagi. "Siapkan dirimu untuk malam ini." Ucapnya datar kemudian berlalu begitu saja. "Apa maksudmu?" Tanyaku sambil mengerutkan kening tanda bingung. Lelaki itu menghentikan langkahnya kemudian menoleh padaku dengan seringaian puas di wajahnya dan menjawab dengan tenang. "Malam pertama kita." Apa? Apa maksudnya? Kita? Malam pertama? Aku masih bingung dengan ucapan
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status