All Chapters of Cinta Zuddilla: Izzuddin and Arsyilla: Chapter 71 - Chapter 80
154 Chapters
Bab 71
Di kamar perawatan, Syilla sedang sendirian karena tadi Izzuddin izin ada urusan sebentar diluar, akhirnya Syilla mengisi kesendiriannya dengan menonton film Dravin yang berjudul 'About is Love 2' yang diperankan Yanxi Liam. Perempuan itu tampak kesal lalu tersipu malu karena adegan romantis diperankan disana. Apa lagi ketika Zhe shi (Xu Xiao Nou) sebagai peran mahasiswi yang disuruh menyelesaikan tugas kuliah tanpa istirahat dan makan karena Wei Qing (Yanxi Liam), disini sebagai a handsome teacher menghukum muridnya yang malas belajar. Adegannya begitu membuat Syilla merona karena adegan itu membuat flashback on masa-masa dulu waktu sekolah sampai mendapatkan guru killer yang sialnya sekarang menjadi suaminya. "Ihh, Wei Qing begitu menyebalkan, hhh.. kan kasihan itu Zhe shi nya sampai lapar begitu. Hehehe... sekilas kok mirip seperti nasib Syilla dulu, ya? Ah, sudahlah, yang penting sekarang Syilla nggak mau sekolah lagi. Capek dimarahi Kak Izzu terus gara-gara mala
Read more
Bab 72
    Baru saja Izzuddin keluar dari kamar rawat Syilla, tiba-tiba ada yang menarik bajunya sehingga punggungnya tersudutkan di tembok. Izzuddin tetap diam seakan menunggu apa yang akan dilakukan oleh seorang Dokter gila yang sudah berani-beraninya menyentuh miliknya. Siapa sangka jika dibalik sikap dingin nan acuh Izzuddin selama ini terdapat otak tak bisa tertebak, jadi jangan main-main dengan seorang Izzuddin. "Penghianat, aku nggak menyangka kamu bisa sekeji ini padaku, kau sudah merebut Syilla dariku, temanmu sendiri. Bukankah kamu sudah tahu sendiri kalau aku dari dulu sudah menaruh perasaan sama cewek itu. Aku bela-belain berjuang demi bisa menikahi dia jika dia lulus nanti, tapi apa? Kamu sudah merebut semuanya." "Saya menghargai perjuangan anda." "Brengsek!! Kamu anggap aku teman apa nggak?" "Memangnya kita berteman?" Izzuddin menatap Karan dengan santai, terbesit ingin merobek mulut pria itu. Miliknya ternodai
Read more
Bab 73
Arsyilla menunjuk wajah Karan dengan tatapan jijik dan benci. "Sekali lagi kau memukul suamiku, jangan harap esok kau bisa mempunyai tangan lagi atau--" "Arsyilla, aku mencintaimu dengan tulus. Jangan percaya dengan pria ini, dia sudah memiliki anak dengan wanita lain. Sekarang aku terbukti tidak berbohong, saat ini dia sedang melakukan panggilan video dengan anaknya--" Segera perempuan itu merebut ponsel Izzuddin, dilayar ponsel itu ada Ezha yang menatapnya bingung dan Darrell yang sepertinya sedang memanggil-manggil Daddy nya karena panggilan video itu dibisukan agar teriakan dan ucapan Karan tidak terdengar disana. "Kamu bisa melihatnya sendiri, itu anak suami sialan kamu ini dengan wanita lain. Hhh.. aku sudah--" Syilla langsung menampar Karan dengan kuat, membuat pria itu terjatuh begitu mengenaskan. Pipi pria itu juga membiru bekas tamparan tangan Syilla, ditambah sudut bibirnya berdarah. "Kak, Syilla capek- ayo kita masuk saja d
Read more
Bab 74
  "Kami juga merindukanmu, kamu baik-baik disana ya, Boy? Jangan nakal dirumah, tetap nurut sama Grandma dan Nenek." Bayi itu menggangguk mengerti kemudian tertawa lucu, membuat Izzuddin dan Syilla ikut tertawa geli. "Ya sudah, ini sudah malam. Bilal ajak uty incess-nya tidur dulu sana, besok pagi janji deh, Daddy sama Mommy akan pulang." "Yey... wac ayo Dad oong." Darrell berkata tegas dengan suara cadelnya disana dengan nada serius, membuat Izzudan Syilla tertawa geli akan tingkah putranya itu. "Huh! Daddy pernah berbohong, ya? Kapan? Mommy kok nggak tahu?" tanya Syilla sambil melirik suaminya yang hanya menyeringai santai. "Ayen, Mom... ayen.." "Kemarin?" "Hm.. hm..." jawab bayi 12 bulan itu sambil mengangguk lucu. Syilla langsung menatap garang suaminya yang sudah berani berbohong dengan sang putra, Izzuddin malah terkesan tenang dengan satu sudut bibirnya terangkat sekilas. Saat Syilla akan mem
Read more
Bab 75
Pagi-pagi sekali Syilla sudah siap-siap untuk pulang kerumah, sambil menunggu suaminya kembali dari kewajibannya menghadap Tuhan. Wanita itu duduk manis di sofa sambil melihat-lihat hasil karya fotonya barusan dengan hijab abu-abu, kaos putih polos dilapisi blazer levis tipis warna biru, membuatnya terkesan seperti mama muda hits yang sedang trens tahun ini. Sambil senyum-senyum sendiri ketika melihat hasil jepretannya tadi, wanita mungil itu juga tak bisa diam dan malah mendengarkan lagu Indonesia yang berjudul "Mama muda" sambil nyanyi-nyanyi sendiri. Keasyikan mengikuti lirik lagu yang membuatnya lupa jika ia bukan janda muda, kelihatannya asyik-asyik saja mendengar lantunan lirik lagu itu sambil joget-joget tidak jelas. Eh, sampai tak menyadari jika sudah ada suaminya berdiri di ambang pintu sambil berdecak pinggang dengan tatapan tak suka dengan lirik lagu itu. "Punya suami buaya.. ku jadi korbannya... ku pilih pisah aja.. walau aku jadi janda tapi ku tak kalah
Read more
Bab 76
  Izzuddin langsung melempar black card ke arah wanita itu dan langsung menancapkan gas meninggalkan bangunan serba putih berbau obat-obatan sialan itu. Dari kaca spion lelaki itu melirik pantulan Marinka yang tersenyum gila penuh kemenangan sambil membolak-balikkan black card yang beberapa menit yang lalu ia lempar pada Marinka. Sejak dulu Marinka tidak akan berubah, karena statusnya sebagai cucu angkat Frederich membuatnya terobsesi pada Darren. Berniat menikahi Darren agar kekuasaan Frederich bisa ia kuasai dengan mudah. Marinka memiliki sifat bertolak belakang dengan Mamanya yang lembut dan tegas, sifat kerakusannya itu berasal dari sifat Ayahnya yang mati di gantung oleh Kakek Frederich. 'Dasar wanita gila.' Syilla yang melihat dengan mudah suaminya melempar black card ke wanita itu langsung terdengar mendumel kesal sedari tadi. Bagaimana tidak kesal sudah berbagi lengan suami dengan wanita lain, ditambah suaminya dengan mudah melemp
Read more
Bab 77
Sesampainya didepan Mansion rasaksa milik Izzuddin Elbarak, lelaki itu tampak acuh pada wanitanya, ia malah masuk mansionnya sendiri tanpa mengajak istrinya masuk. Syilla yang diliputi rasa takut hanya bisa menunduk sambil berjalan masuk Mansion, hingga terdengar suara pekikan ceria bocah laki-laki berusia 12 bulan berlari lucu ke arahnya. "Mommy.." Bayi itu langsung menarik tangan besar sang Ayah untuk berlari kecil kearah Mommy nya. Izzuddin yang ditarik pun hanya mengambil langkah tenang menghampiri sang istri, Syilla langsung memeluk sang putra penuh cinta dan rindu. "Bilal, Mommy kangen, cup.. cup... bagaimana kabarmu, hm?" "Iyac ayik.. mom.." ujar bayi itu sambil memeluk leher Mommy nya, Syilla menggendong bayinya dan berjalan begitu saja melewati suaminya, wanita itu langsung mencium punggung tangan Ibu mertuanya. "Assalamu'alaikum, Bun. Maaf, Syilla sudah banyak merepotkan Bunda selama Syilla dan Kak Izzu pergi." Wanita itu meminta maa
Read more
Bab 78
    Mentari pagi mulai terbangun dari peraduannya, memancarkan sinarnya yang menghapus titik-titik embun di dedaunan. Menghangatkan tubuh dari udara dingin dan membakar semangat baru di hari yang baru. Disana di atas tempat peraduan kasih sayang milik pasangan Izzuddin dan Arsyilla yang begitu empuk dan lembut terdapat dua anak manusia sedang asyik merajut mimpi dengan begitu mesra. "Eeugghh..." lenguh Syilla tanpa peduli cahaya mentari yang mengintip dari sela-sela gorden. Bukannya membuka mata untuk memulai aktifitas pagi, wanita itu malah asyik menyamankan diri tidur di dada bidang sang suami sementara Izzuddin sendiri malah tambah memeluk erat istrinya. Entahlah, pasangan ini kompak sekali pagi-pagi seperti ini tidak ada yang mau bangun, bahkan jam alarm sudah berbunyi 30 menit yang lalu. Tapi, mereka berdua malah asyik tidur dengan nyaman tanpa beban. "Dad... Mom... angun.." Seketika terdengar suara k
Read more
Bab 79
  "Kakak dari mana saja, kok Syilla ditinggalkan sendiri sih?" Baru saja masuk kamar sudah mendapatkan gerutuan sang istri, Izzuddin hanya menatap istri mungilnya itu datar lalu memunguti baju-baju berserakan dilantai dan melemparnya ke keranjang tempat baju kotor. "Kakak mandi dulu, gerah!!" Tanpa menjawab pertanyaan Syilla, Izzuddin malah langsung berjalan memasuki kamar mandi. "Isshh... dasar menyebalkan. Hm, tidur lagi ah.." Wanita itu langsung merosotkan tubuhnya lagi untuk melanjutkan merajut mimpi indahnya tadi yang tertunda karena merasa suaminya tak ada lagi di sampingnya. Sekitar 600 detik setara dengan 10 menit pintu kamar mandi terbuka, muncullah Yang Mulia Pangeran Sheikh Hamdan bin Mohammed Al Maktoum yakni pangeran berkuda coklat asal Kerajaan Dubai. Eh, salah maksudnya Izzuddin Elbarak putra semata wayang El-Barak family's dari dua saudari perempuan. Lelaki itu sudah mengenakan sweater turtle neck putih dar
Read more
Bab 80
  Seketika Syilla dibuat cemas sambil membantu Bi Sima menyeka keringat di dahinya. Perempuan mungil itu rupanya belum menyadari dengan apa yang baru saja di katakan Bi Sima, mungkin karena terlalu senang bisa mendapatkan teman ngobrol yang sopan dan baik hati. "T-tidak, Nona. Lebih baik saya menemani Nona muda sampai selesai sarapan disini saja." jawab Bi Sima saat berada didepan pintu dengan tubuh sedikit bergetar. "Eoh, tidak bisa begitu dong, Bi. Syilla kan takut kalau makan sendiri. Kak Izzu juga tiba-tiba pergi tadi, padahal Syilla belum diberi makan." Rengek perempuan itu sedikit kesal. "T-tapi, Nona--" "Sebentar, Syilla akan menelepon Kak Izzu dulu." potong Syilla kesal, pelaturan macam apa itu? Melarang para pelayan masuk kamarnya, bukankah itu sangat menyebalkan sekali. Mendengar Syilla akan menelepon Tuannya, Bi Sima sampai kesusahan menelan ludahnya sendiri, rasa takutnya itu membuat tubuhnya bergemetar hebat,
Read more
PREV
1
...
678910
...
16
DMCA.com Protection Status