All Chapters of Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!: Chapter 11 - Chapter 20
139 Chapters
Chapter 10 - I'm Home
"Hor-hormat? Menghormatiku?!” pekik Lancient tak menyangka.   “Iya, itu benar sekali.” timbal Darissa sembari menatap Lancient heran.   Lancient menutupi wajahnya yang bersemu merah karena merasa senang, itu karena ada orang lain yang lagi-lagi selain Fennel yang bilang kalau dia menghormatinya. Segera saja Lancient teringat dengan tujuan awalnya keluar malam-malam, dilihatnya kotak pita itu dengan ragu-ragu, lalu menyorongkannya ke arah Darissa setelah meyakinkan dirinya dalam waktu yang cukup lama.   “Ini.”   “Hm?”   Kotak yang berisikan pita itu berpindah tangan beralih dari tangan Lancient menuju ke tangan Darissa, mata emas Darissa terfokus pada kotak berukuran sedang di tangannya dengan raut wajah senang yang tak bisa ia gambarkan.   “Kenapa Anda memberikan ini kepada Saya, Your Highness?” tanya Darissa yang masih tidak percaya dengan apa yang b
Read more
Chapter 11 - Always Here, For Support You
“Your Majesty, His Highness The Prince Of Aethelred, Lancient Re Aethelred. Beserta pengawal pribadinya, Sir Fennel Eglantine, meminta izin untuk menghadap Anda.” ucap penjaga gerbang pintu ruangan sang Raja, mengumumkan kedatangan Lancient dan Fennel. “Biarkan Mereka masuk.” Pintu dibuka, menampilkan sang Raja yang tengah duduk di atas meja kerja dengan menyilangkan kaki dan juga memutar segelas sampanye di tangannya.Dengan rahang tegas, mata hijau tajam, dan rambut pirang berkilau, sang Raja menatap sekilas mereka berdua lalu kemudian mengangkat wajahnya meneguk segelas sampanye itu sampai habis disedot kerongkongan.Pintu tertutup rapat, para pelayan yang ada di ruangan Raja segera keluar meski tanpa di suruh, demi privasi perbincangan mereka. Sang Raja yang memiliki paras awet muda di umurnya yang memasuki kepala 4 itu, menatap datar putranya yang telah tumbuh lebih tinggi dari yang diingatnya.
Read more
Chapter 12 - He's So Cute!
“Hei Darissa, ayo jalan-jalan mencari gaun yang cocok untuk pesta debutanmu nanti.” “Debutante yah, tak terasa tinggal 1 minggu lagi. Aku masih merasa bermimpi saat pulang kembali ke sini 2 bulan yang lalu, sekarang sudah mau debut saja.” Darissa dan Alesya tengah bermain ayunan bersama di taman bunga mawar putih kediaman Marquess yang luas, daripada membaca buku atau berlatih akan hal lain yang lebih berguna untuk hari kedewasaannya, Darissa lebih memilih bermalas-malasan dan menghabiskan waktu bersama Kakak tersayang. “Kau ingin memakai gaun bergaya apa? Gaun berkerah tinggi dengan banyak pita, atau bagaimana?” “Hm, sepertinya Aku lebih suka gaya sabrina berlengan pendek dan berdada rendah, lalu bersamaan dengan ruffle yang menumpuk. Pita juga akan terlihat bagus!” “Oh, oh! Kalau begitu ayo pergi memesannya, berjalan-jalan b
Read more
Chapter 13 - My Debut
Debutante, adalah pesta dansa besar yang setiap tahunnya diadakan oleh kerajaan. Biasanya, pesta itu diadakan untuk merayakan upacara kedewasaan setiap muda-mudi yang sudah siap mempersunting maupun dipersunting ke jenjang pernikahan.Adakalanya, terkadang ada kejadian bagi orang-orang yang mengikuti debutante akan jatuh cinta pada pandangan pertama dengan orang yang ditemuinya di pesta sana. Terdengar sangat luar biasa, iya 'kan? Jika bisa menikah karena cinta, tanpa adanya campur tangan pernikahan politik.  Hari ini, adalah hari yang akan sangat membahagiakan untuk Fennel. Hari yang telah lama ia nantikan akhirnya telah tiba, dia bahkan tidak bisa tidur semalaman suntuk hanya karena terlalu senang akan datangnya hari esok pagi.Apa yang harus ia lakukan? Apakah pakaiannya akan terlihat bagus? Bagaimana dengan cara menarinya? Lalu, seperti apa caranya berpenampilan dengan baik supaya disukai oleh Aira? Itulah sekelumit pertanyaan yang menghan
Read more
Chapter 14 - Partner Dance
“Maukah Anda menari dengan Saya ... Sir Eglantine?” Fennel menghempaskan tubuhnya untuk duduk di kursi, berhadapan dengan Alesya. Dituangkannya kembali wine ke dalam gelas kosongnya itu, dan memutarnya bosan lalu kemudian meneguknya. “Apa Anda tidak apa-apa? Minum seperti itu di awal pesta ini?” “Terimakasih atas perhatiannya, akan tetapi Anda tidak perlu mengkhawatirkan Saya, Saya adalah tipe orang yang tidak gampang mabuk saat sedang meminum minuman keras.” “Ah, begitu ya.” Alesya memperhatikan Fennel tanpa banyak kata, diperhatikannya bibir merah yang menyentuh bibir gelas dan menghisap wine yang memabukkan itu dengan tatapan penasaran.Tak luput dari penglihatan mata emasnya, Alesya melihat tangan besar Fennel yang menonjolkan tulang dan menampilkan urat itu, sedang melingkar di badan ramping gelas kaca dengan ekspresi mu
Read more
Chapter 15 - Porridge
“Lady Eiren, Anda pandai sekali menari, ya?” Darissa dan Antshel melanjutkan tarian mereka setelah meminta maaf dan berpamitan dengan Alesya, tidak seperti gadis-gadis lain yang biasanya akan tersipu dengan pujian tuan muda itu, Darissa justru bersikap biasa-biasa saja dan membalas setiap basa-basi Antshel dengan senyuman yang canggung. “Mungkin, karena Saya sering belajar menari. Daripada itu, Saya lebih penasaran kenapa Anda memilih Saya dari semua gadis yang menghadiri pesta ini, Milord?” “Oh, itu ....” GREPP~ Antshel memeluk pinggang Darissa dan sengaja membuat hidungnya bersentuhan dengan hidung gadis itu, diraihnya helaian-helaian ujung rambut biru yang menjuntai menjatuhi bahu, dan mengecupnya dengan tatapan mata yang fokus tertuju pada raut muka partner berdansanya. “Saya jatuh cinta dengan Anda pada pandangan
Read more
Chapter 16 - I Want To Get Him
Beberapa menit telah berlalu, Fennel kembali ke kamar Alesya dengan membawa nampan berisi semangkuk bubur, dan segelas teh darjeeling black tea hangat, yang memiliki cita rasa asam dan sepat tapi menyegarkan.Fennel mendudukkan dirinya di kursi kecil yang terletak di samping tempat tidur Alesya, dan membangunkan gadis yang tengah terlelap di antara gumpalan selimut tebal itu dengan suara lembutnya yang khas. “Lady Eiren, makanannya sudah siap. Lebih baik Anda mengisi perut Anda sebelum pergi tidur, supaya di keesokan harinya Anda akan merasa lebih baikkan.” Alesya menyingkirkan selimut yang membuatnya berkeringat, lalu duduk menyenderkan punggungnya ke kepala ranjang, ditatapnya bubur yang masih mengepul itu dengan tampang yang tak berselera. “Ergh, Sir Eglantine. Saya benar-benar tidak bercanda tentang rasa tidak suka Saya terhadap makanan lembek bernama bubur ini, apa Anda akan tetap menyuruh S
Read more
Chapter 17 - The Flower And The Mail
 THRUNGG! Anak panah yang dilontarkan oleh Lancient, melesak tertancap dalam mengenai papan kayu target panahan, yang terombang-ambing oleh angin karena sengaja digantungkan di sela-sela dahan pohon.Lancient kembali memasang anak panah di busur, menyiapkan tubuhnya supaya berada di posisi tegak lurus dengan bahu. Ditariknya tali busur itu dengan nafas tertahan, sebelah matanya ia pejamkan demi bisa membidik sasaran dengan tepat. WHUSHH! Anak panah kembali terlepas dari busurnya, tapi kali ini pergi dengan melesat menghindari target, dan berakhir menancap di batang pepohonan lain. “Anda terlihat sedang memikirkan sesuatu yang lain, Your Highness.” Fennel yang memiliki tugas mengajari Lancient belajar memanah itu, mengambil anak panah yang tersedia di tanah dan segera menjalinkannya dengan tali busur. Jarak yang ada di antara kedua kakinya, ia rengg
Read more
Chapter 18 - Like A Brother, Who Love His Younger Sister
“Sir Hisahilde, bisa tolong temani Saya pergi mencari hadiah untuk ulang tahun sang Ratu nanti?” Darissa bertanya kepada pemuda yang usianya tak jauh berbeda dari Alesya dan Poppy. Pemuda bermanik mata merah dengan rambut biru navy bernama Hisahilde itu, sudah seperti Kakak kandung laki-lakinya sendiri.Hisahilde dulunya adalah seorang budak rendahan tanpa nama, lalu Ayahnya Darissa menemukan dan membawanya ke residen, sampai membesarkannya berbarengan dengan kedua putrinya, seakan-akan anak kandungnya.Hisahilde adalah pengawal pribadinya Alesya, selain menjadi teman masa kecilnya Alesya, Hisahilde juga selalu membantu dan melayani Alesya dari semenjak usianya yang masih muda. “Kapan Anda akan berangkat? Biar Saya yang menyiapkan semua keperluan untuk pergi keluar.”  “Sebentar lagi, Saya akan bersiap-siap terlebih dahulu.” “Kalau begitu, S
Read more
Chapter 19 - Childhood Memories
-“Semoga perjalanan Anda menyenangkan, Young Miss. Kami akan sangat merindukan Anda.”- -“Darissa, belajar yang rajin ya. Maafkan Ibu dan Ayah tak bisa mengantarkanmu sampai sana, sayangku.”- Para maid dan butler kediaman Eiren, mengantar kepergian nona muda mereka sampai gerbang bersama dengan majikannya. Ada yang mendoakan keberangkatan Darissa supaya aman, ada yang sampai menangis terharu karena menyadari kalau bayi yang mereka rawat telah besar, dan ada juga yang bersikeras ingin ikut mengantarkan Darissa sampai akademi sana meskipun sudah di larang.Darissa yang merasa sedih harus meninggalkan kediamannya yang nyaman itu, menatap ke orang tua dan semua pelayannya dengan mata berkaca-kaca. Ada satu tempat kosong untuk seseorang yang tidak di tempati, digulirkannya mata emas Darissa ke arah balkon kamar kakak perempuannya yang terletak di lantai tiga dengan raut kecewa.Rupanya, di hari keberangkatanny
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status