Semua Bab Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!: Bab 31 - Bab 40
139 Bab
Chapter 30 - Let's Begin, The Hunting Competition!
Kompetisi berburu yang dinanti-nanti akhirnya tiba juga. Kompetisi ini, telah mengumpulkan kepala keluarga dari berbagai gelar pangkat bangsawan elite, bersama dengan para istri dan anak-anak perempuan mereka di tempat yang sama.Ada sebuah tradisi yang dilakukan gadis-gadis muda kepada pria lajang yang akan berburu, yakni memberi mereka seutas pita satin yang disulam dengan nama marga keluarga si gadis.Jika si pria menerima pita dari gadis itu, maka sudah diharuskan ia supaya kembali dengan selamat, untuk memberi gadis itu setengah dari hasil berburunya.Misalkan ada sebuah kebetulan kalau si pria itu mendapatkan banyak tawaran pita-pita dari para gadis, maka si pria hanya perlu mengambil salah satunya saja. “Your Highness! Kyaaah, Your Highness Prince Lancient! Tolong terimalah pita dari Saya!” “Tidak, Your Highness. Tolong ambil milik Saya saja,” Pekikan dan jeritan yang m
Baca selengkapnya
Chapter 31 - The Honoured Guest
  “Para rakyatku tercinta, seperti yang sudah kalian ketahui, kompetisi berburu ini adalah sebuah tradisi yang sudah diadakan secara turun temurun dari nenek moyang kita. Kali ini, kita telah kedatangan tamu istimewa dari kekaisaran yang agung, the Royal Blood from Violegrent’s Empire, beserta para utusannya.”  Raja Vernon berpidato di atas mimbar dengan penuh wibawa, seraya menyanjung tinggi tamu kehormatannya yang tak biasanya datang ke acara nasional negara lain, tapi tiba-tiba melakukannya hanya karena ingin menuruti sebuah permintaan kecil dari seseorang. “Tunjukan rasa hormat kalian kepada mereka! His Majesty the Emperor of Violegrent, Howard Carlisle Violegrent. Beserta Her Royal Highness, the Princess of Violegrent, Rosalina Earlene Gina Carlisle Violegrent.” Atas titahan sang Raja, semuanya membungkuk memberi hormat kepada mereka berdua yang tengah duduk santai penuh keang
Baca selengkapnya
Chapter 32 - Tea Time With The Royal Family
Burung-burung bercuit, berkicau dan saling menyahut satu sama lain dengan suaranya yang terdengar mengalun merdu, sembari terbang berkejar-kejaran, di antara pepohonan yang rindang.Keadaan hutan yang masih terjaga dengan asri ini, telah banyak menumbuhkan semak belukar dan rerumputan yang berwarna hijau menyegarkan. Di saat itu, lewatlah seekor kijang jantan bertanduk besar, yang kemudian berhenti sejenak tuk memakan rerumputan yang sangat menggoda nafsu makannya.Sementara, dari kejauhan, terlihat ada seseorang yang sudah bersiaga dengan panahnya sedari tadi, untuk menargetkan kijang yang akan menjadi salah satu hewan yang diburu olehnya. Di tengah senyapnya akan kesendirian, ia pun bergumam, “Sir Eglantine bilang, bidik target yang tidak bergerak sedikit di atasnya. Dan bidiklah target yang bergerak, ke arah jalan yang akan dilaluinya.” Rambut merah muda yang diikat sehingga membuatnya merasa lebih l
Baca selengkapnya
Chapter 33 - Lock On ... The Target
“Anda tersenyum? Setelah mengungkit insiden buruk seseorang, Anda masih bisa tersenyum?!”  Tak terlalu peduli dengan sikap Rosalina yang menurutnya tidak habis pikir, Aira berlaku cuek dan mengabaikan tatapan- tatapan yang tidak mengenakkan itu, dengan sibuk memakan kue bagiannya dan menyeruput secangkir teh hijau miliknya. “Padahal Putri Saya menjalani hari-harinya dengan sangat menderita hanya demi melupakan kejadian itu, dan Anda dengan seenak jidatnya tiba-tiba kembali membuka lukanya dengan mengungkit kejadiannya. Apa Anda benar-benar paham akan sopan santun yang telah diajarkan oleh orang tua Anda, putri Qianzy ... Lady Aira?” tanya Gloriella memojokkan. “Aira, cepat minta maaf.” suruh Viscountess Qianzy sambil menyenggol lengan Aira. Disuruh memperbaiki kesalahannya dengan baik seperti itu, Aira malah menjawab, “Kenapa harus meminta maaf? Saya 'ka
Baca selengkapnya
Chapter 34 - The Black Scorpion Knight
Terpojok sudah, Fennel dan Lancient dikepung oleh beberapa orang yang menggunakan senjata crossbow. Senjata crossbow, memang memiliki kelemahan berupa lambatnya mengisi ulang anak panah untuk dilontarkan. Namun, daya serang dan kecepatannya justru melebihi serangan dari panah biasa. Terlebih lagi, semua crossbow itu membidik ke arah yang sama, membuat mereka berasa seperti tengah berada di posisi pengeksekusian saja.  “Kita benar-benar terkepung, Your Highness. Empat orang di arah jam enam, tiga orang di arah jam tiga, enam orang di arah jam sembilan, dan tujuh orang di arah jam dua belas!” ujar Fennel memberi info setelah mengamati mereka semua dalam waktu yang singkat.  “Tcih, apakah ini akhirnya?” Mendengar penuturan tanpa harapan itu, Fennel pun menggertak, “Mustahil! Saya tidak akan pernah membiarkan itu terjadi, meski Saya harus menukarkannya dengan
Baca selengkapnya
Chapter 35 - Our Kingdom's Star … Has Disappeard
Ini adalah waktu yang sama, saat di mana Fennel menyelimuti seluruh tubuh Lancient, … dengan menggunakan sihir angin miliknya, yang biasanya sudah dikenal sebagai sihir orang berdarah keluarga kerajaan Aethelred. Di tempat Marquess Myles beserta rombongan kelompoknya berkumpul, semua kegaduhan dalam upaya bersiaga di situasi menghadapi kejadian yang sangat berbahaya …, dimulai. “Ayah,” panggil putri sulung Myles, Alesya, yang juga tampak menyadari ada sesuatu yang mencurigakan, tak jauh dari tempat mereka berada. “Aura Mana dari salah satu orang yang memiliki darah keluarga kerajaan, telah aktif secara mendadak di acara seperti ini. Kalau begitu, sesuatu yang membahayakan, pasti telah berhasil memojokkannya … sehingga membuatnya terpaksa harus sampai mengeluarkan Mana-nya seperti itu!” Myles merasa kesal, ia bahkan sampai mengerutkan keningnya untuk menahan amarah
Baca selengkapnya
Chapter 36 - Going Crazy
“Sir Eglantine! Anda mau ke mana? Sir Eglantine?!” Hisahilde dan sebelas orang rekannya tampak kebingungan melihat Fennel yang berusaha berjalan dengan cepat, meski harus menggerakkan kakinya secara terpincang-pincang.Kendati demikian, Hisahilde dan yang lainnya, tetap setia mengikuti ke arah mana Fennel akan pergi. “Sir Hisahilde, Anda bilang … kalau Marquess Eiren telah mengerahkan pasukannya untuk mengikuti jejak Pangeran Lancient, kemudian menolongnya. Apa Anda yakin jika mereka benar-benar melakukan itu?” tanya Fennel dengan tergesa-gesa.  “Iya, Saya yakin akan hal itu. Meskipun, beliau memiliki keterbatasan dalam mengulurkan pertolongan, tetap saja beliau akan selalu melakukan yang terbaik di saat melakukannya.” jawab Hisahilde secara frontal, didukung oleh gumaman membenarkan dan anggukan dari kesebelas bawahannya.  “Kalau begi
Baca selengkapnya
Chapter 37 - The Red Haired Prince
“Apa mereka berdua akan baik-baik saja?” “Benar, terutama Sir Eglantine yang memiliki banyak luka di beberapa bagian tubuhnya.” Para ksatria kalajengking hitam yang tak bisa berkata apa-apa lagi setelah melihat Fennel tercebur ke sungai dan hanyut dibawa oleh arus, setelah bertikai hebat dengan Hisahilde, sampai dirinya rela merobek bajunya sendiri, hanya untuk bisa lepas dari cengkeraman tangan si pemuda kupu-kupu itu, … yang dinilai terus-menerus mencegahnya pergi.Marquess Myles, memandangi aliran air sungai yang kembali jernih, setelah sebelumnya dipenuhi oleh warna merah … selayaknya telah ditumpahi oleh gelontoran seguyur darah.  Semua itu disebabkan oleh betapa keras kepalanya Hisahilde untuk menahan Fennel, sampai-sampai dirinya juga ikut terjatuh dan terbawa ke bawah arus sungai sana. Gelombang Mana Fennel, sempat meledak kembali untuk kedua kalinya.Dan,
Baca selengkapnya
Chapter 38 - Terrible
“Pardon me, Your Majesty!” Rombongan kalajengking hitam bawahan Myles bergerombol, mengikuti jejak tuan mereka yang kini menarik perhatian dari sebagian peserta berburu yang telah kembali, dan para perempuan-perempuan yang masih mengikuti pesta minum teh bersama Ratu, juga sang kaisar beserta putrinya, … yang ikut penasaran dan menaruh perhatian banyak, kepada Marquess Myles. “Lord Eiren, Marquess Myles! Berani-beraninya kau meninggikan suaramu padaku, terlebih lagi … ketika sedang ada tamu istimewa bersamaku. Apa kau ingin mati?!” sentak sang Raja Aethelred, Vernon. “Mohon maafkan kelancangan dari Saya sebelumnya, Your Majesty. Akan tetapi, sekarang … bukanlah waktu yang tepat untuk memikirkan hal itu. Alasan dari kedatangan Saya yang tengah terburu-buru ini, ingin memberitahukan Anda sesuatu yang sangat penting, kemudian segera meminta bala bantuan.” 
Baca selengkapnya
Chapter 39 - The Blood That Had Vomited By The Prince
“Your Majesty! Kenapa Anda sama sekali terlihat tidak peduli kepada Lancient, … calon penerus takhta Anda? Dia adalah anak Anda, dan Anda adalah Ayahnya! Kenapa Anda tidak menaruh perhatian terhadapnya, meskipun hanya sedikit?” berondong Ratu Leanne, kepada Raja Vernon. Vernon yang berjalan cepat di lorong istana menuju ke ruangannya itu … langsung menghentikan langkahnya, lalu membalikkan kepalanya ke sang ratu, dengan mata yang melotot.  “Aku tidak pernah memberi perhatian kepadanya? Baiklah, aku mengakuinya, kalau aku memang tidak melakukan itu, Ratuku. Akan tetapi, bagaimana denganmu sendiri, huh? Bukankah kau juga orang tuanya? Bukankah kau orang yang melahirkannya, yang seharusnya membesarkannya dengan baik dan penuh kasih sayang, seperti yang kau lakukan sebelumnya kepada Zelvin?” “I-itu,” Leanne tercekat, ia merasa lidahnya kelu untuk mengatakan suatu kalimat
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
14
DMCA.com Protection Status