Semua Bab Rather Than My Fiancé, I Will Choose You!: Bab 51 - Bab 60
139 Bab
Chapter 50 - Friend; Is The One Who Lend A Help For You
Nafas yang menyemburkan suhu hangat, keringat yang bercucuran sampai terasa sangat mengganggu, ditambah dengan tubuh yang bertenaga lemah, … akibat dari parahnya demam yang menderanya semalam, hanya dapat membuat Alesya terbaring tak berdaya di atas ranjang.Sorotan matanya yang sayu, … masih tampak terlihat kelelahan, meski dirinya sudah beristirahat dan tertidur dalam semalaman suntuk. Alesya memang terlihat mengantuk, tapi anehnya … ia tak merasa mau tidur sama sekali. Sebenarnya, dirinya ingin segera membangunkan tubuh pegalnya itu dari atas ranjang, akan tetapi … tenaganya, ternyata masih terkumpul dengan sangat sedikit, untuk menahan beratnya tubuh yang harus ia topang. Satu-satunya hal yang mampu Alesya lakukan sekarang hanyalah, menggerakkan mata dan mulutnya, … dengan raut muka yang begitu bosan. “Ibu, ….” panggil Alesya kepada Gloriella di sampingnya, tengah
Baca selengkapnya
Note •~•
Hallo, ini dengan Aerina No 7 🖐️   Sebelumnya, mohon maaf, atas lambatnya Saya mengupdate chapter terbaru dari novel ini. Terima kasih banyak juga, telah membaca novel pertama Saya yang dikerjakan dengan begitu serius. Dikarenakan Saya lebih suka menabung draft chapter terlebih dahulu, sehingga bisa update secara gila-gilaan dalam sekalinya nge-up, jadi seringkali Saya uploadnya dalam beberapa bulan dengan tanggal yang juga gak menentu.   Karena ini adalah novel pertama dan yang utama, sebagai pusat universe untuk bakalan novel baru fiksi sejarah era abad ke-17 di kedepannya, kemungkinan … novel ini bakal memiliki banyak chapter dengan alur yang maju-mundur, dan juga masih begitu jauh dengan permasalahan akhir. Sekali lagi, terima kasih banyak telah membacanya. Dan juga, jika kalian penasaran dengan visualisasi dari beberapa karakter dalam novel ini, … kalian bisa mengeceknya di akun F******k bernama @Kim Bunny Myeon
Baca selengkapnya
Chapter 51 - Blushed
“Hm, jadi seperti itu rupanya.” “Sungguh sangat mengkhawatirkan, jika kejadian yang mengerikan itu, … kembali terulang lagi nanti.” Baik Rosalina maupun Howard, sama-sama mendengarkan dengan baik dari awal sampai akhir, semua penjelasan yang Gloriella paparkan terkait kejadian yang terjadi di kediaman Eiren itu, … supaya mereka berdua tidak ragu-ragu dan menyalahi faktanya lagi.   “Karena suamimu ditangkap oleh Raja, jadi untuk melapor dan meminta bantuan keamanan dari pihak kerajaannya saja, tidak mungkin akan dibiarkan, … benarkan?" Membalas ucapan Howard, Gloriella pun berkata, “Sebab itulah, Saya memutuskan untuk bertahan di sini, bahu membahu bersama dengan semua pekerja beserta ksatria yang ada, … untuk membela dan mempertahankan kediaman kami semua, Your Imperial Majesty.” “Yah, itu tidak
Baca selengkapnya
Chapter 52 - Don't Be Sad ….
“Sir … Hisahilde, apakah Anda baik-baik saja?” tanya Fennel khawatir, begitu melihat ada keanehan dalam gelagat si pemuda pemilik mata semerah batu ruby. “Saya tidak apa-apa,” jawab Hisahilde dengan gerak tubuhnya seperti orang yang sedang menggigil kedinginan, “Mungkin?” “Young Mas— maksudku, Sir Hisahilde! Anda telah kembali!” teriak ksatria bernama Ridan, sembari menghampiri Hisahilde dengan diikuti oleh ksatria lainnya, yang telah berhasil menarik perhatian dari para pekerja kediaman Eiren ini. “Oh, ya ampun! Itu Sir Hisahilde! Sir Hisahilde telah kembali!” “Sir Hisahilde, Anda telah berhasil menemukan His Highness, bersama dengan Sir Eglantine! Saya sangat merasa bersyukur sekali.” Para pekerja rumahan dan juga para ksatria-ksatria muda, langsung memanjatkan syukur dan mengerubungi Hisahilde
Baca selengkapnya
Chapter 53 - Embarrassed
“Omong-omong, Darissa. Apa kau sudah melihat Hilide? Kenapa dia tidak datang ke kamarku dan menangis tersedu-sedu karena sangat mengkhawatirkanku dari kemarin? Bukankah itu aneh? Ini baru pertama kalinya dia melakukannya.” “Oh, benar!” Darissa yang tengah duduk-duduk di atas ranjang bersama dengan Putri Rosalina itu, melihat punggung Alesya yang tengah asyik memandangi sepinya pemandangan luar bawah sana, dari balik jendela yang terkunci rapat. “Haruskah aku pergi ke bawah dan mencarinya?” tanya Darissa disusul dengan suara derit ranjang bergerak, yang memberitahukan Alesya secara tidak langsung, kalau adiknya itu sekarang telah beranjak. “Tidak, tidak perlu,” Alesya berbalik, mengambil mantel bulu pendek yang menggantung di dalam lemari, kemudian menaruhnya di bawah tulang selangka, sampai bisa menutupi bagian dada. “Aku akan mencarinya sendiri,&
Baca selengkapnya
Chapter 54 - Father And Son
“His Majesty the Emperor, telah pergi ke kamar tamu yang ada His Highness the Prince Violegrent. Jadi, beliau menyuruh kita untuk segera pergi dari sana, … supaya bisa memberi mereka waktu privasi untuk mereka berdua.” “Dengan itu, ayo kita pergi melihat Her Excellency! Katanya, ada yang bilang bahwa beliau … telah jatuh pingsan, sesaat setelah mengantar His Majesty ke kamar di mana putranya berada.” “Oh my! Kalau begitu, bagaimana keadaan Madam sekarang?” “Sir Zeind dan Sir Hisahilde, telah membantu memboyong Madam ke kamarnya. Miss Poppy juga telah membantu menggantikan pakaiannya, dengan pakaian tidur yang lebih nyaman.” “Madam bisa sampai tak sadarkan diri seperti itu, karena beliau terlalu kelelahan dan tidak tidur selama semalaman suntuk, bukan? Ditambah, … beliau juga mungkin saja masih merasa syok atas ditangkapnya Mil
Baca selengkapnya
Chapter 55 - Father And Son (2)
Rumor kepulangan sang pangeran yang kembali dengan selamat ke ibukota, telah merebak ke penjuru wilayah kerajaan.Semuanya bermula dari desa kecil di dekat perbatasan negara, … yang berada di bawah naungan pengawasan Marquess, merambat ke pedesaan, kota kecil, dan kota-kota besar, … sampai akhirnya terdengar ke ibukota. Rumornya, memang banyak dibicarakan orang-orang. Akan tetapi, tidak terlalu dihiraukan sampai dihebohkan, seperti rumor tentangnya saat ia menghilang di tengah kompetisi perburuan, … bersama dengan gosip ditangkapnya Marquess of Eiren, akibat telah berlaku lancang dengan menodongkan pedang miliknya, ke leher sang Raja. Pulang dengan menaiki kereta kuda, Lancient dan Fennel sampai ke istana, tepat di waktu yang telah memasuki senja. Segera saja si pemuda berambut pirang itu langsung membersihkan diri dan merawat luka pada bahu yang telah mengering, juga tak lupa untuk memakai pakaian keseharian
Baca selengkapnya
Chapter 56 - Master, Let Me Be Your First Disciples!
“Halo? Masih belum tidur, kan?" "…?" "Kenapa kau terlihat tak merasa senang sama sekali?” Sang pangeran berambut merah, si Ruffin Cailean Edelhert itu, … melambai-lambaikan tangannya ke arah di mana muka Lancient yang tampak termenung, di mana kini di pangeran pirang itu mulai memandanginya dengan tatapan heran.  “Haruskah aku merasa bahagia?” tanya balik Lancient, yang justru malah berhasil membuat Ruffin menjadi bingung sendiri. Akan tetapi, tak lama kemudian, … Ruffin mulai memecahkan keheningan kamar ini lagi, dengan cara pungah berujar, disertai menyombongkan diri.  “Tentu! Harus!” tukasnya pasti, sembari mengibaskan ekor rambut merah panjang kebanggaannya, “Karena aku, Master Ruffin Cailean Edelhert, yang sangat hebat ini, … akan secara langsung mengajarimu dan juga melatihm
Baca selengkapnya
Chapter 57 - The Way … The Master Teach Him
“Master, aku sudah menunggumu dari tadi! Kenapa kau baru datang sekarang?! Kupikir, kau akan menunda kembali bualanmu tentang melatihku.” “Ya maaf.” Ruffin yang baru saja memasuki lapangan luas tempat pelatihan pedang di dekat istana kediaman Lancient itu, tampak seperti seseorang yang sudah melakukan suatu hal buruk. “Ke mana Fennel?” tanya Lancient sembari melonggok-longgokan kepalanya, mencari keberadaan si pemuda berambut ebony yang biasanya akan selalu mengikutinya, kemanapun ia menuju. “Oh, soal itu, ….” menghampiri Lancient dengan menggantungkan kalimatnya, Ruffin mengambil satu pedang kayu yang tersedia di dekat pangeran pirang itu, dengan lengan yang telah lengkap dibalut oleh sarung tangan hitam favoritnya, “… Aku telah menyingkirkannya,” sambungnya berujar dengan enteng. “Me-menyingkirkanny
Baca selengkapnya
Chapter 58 - I Don't Want To Go
“Senjata yang terbuat dari Mana-nya sendiri, adalah keahlian istimewa untuk seseorang yang memiliki banyak Mana dan banyak kepandaian dalam hal mengendalikannya, sampai bisa memiliki Mana sihir berpangkat tinggi.” Seakan-akan telah lihai dalam hal mengendalikan Mana sihir, dengan mudah … Ruffin mengubah bentuk dari pedang bara api miliknya, menjadi bentuk senjata lain yang ia ingin tunjukkan. Seperti busur panah, tombak, pecut rantai, kapak, gada, dan trisula. Namun, senjata yang paling ia banggakan dalam memamerkannya, dan mengatakan kepada Lancient bahwa itu adalah senjata kesukaannya, … adalah sebuah celurit setinggi bahu, bermatakan dua mata senjata saling bertolak belakang, dengan ujungnya yang sangat-sangat tajam. “Tidak sebarang orang bisa melakukan sihir tingkat tinggi. Hanya orang-orang yang pemilik Mana bawaan yang melimpah banyak, atau orang pemilik sedikit energi Mana namun bisa mengon
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
14
DMCA.com Protection Status