Ziyan begitu frustasi dengan kondisinya saat ini. Enam bulan setelah peristiwa kecelakaan mobil tersebut, ia belum juga bisa berjalan seperti sediakala. Segala pengobatan telah ia jalani, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Namun, kursi roda masih setia menemaninya. Satu persatu temannya menjauh, tidak ada lagi dering telepon yang mengajaknya bergabung di club malam, tidak ada lagi traveling bersama pasangan masing-masing. Waktu enam bulan telah membuka sifat mereka. Pukul tujuh pagi, Aisyah masuk ke kamar Ziyan. Kain gorden masih tertutup rapat tanpa celah, pendingin ruangan masih menyala dengan suhu cukup dingin. Ziyan masih mendengkur halus sambil memeluk guling. Saat tidur begini, wajahnya begitu polos seperti bayi sedang memeluk tubhh ibunya. Aisyah mengutip kertas-kertas yang berserakkan di lantai. Entah apa yang dikerjakan Ziyan tadi malam. Saat Aisyah membuka gorden, cahaya matahari pagi berhasil menerobos j
Read more