All Chapters of Jade : The Mighty Amethys: Chapter 91 - Chapter 100
126 Chapters
Bagian 91 : The Red Sword
Rachel tidak pernah mengira jika maksud Adish memanggil Jade Amora adalah dengan melakukan pertarungan tanpa akhir seperti ini. Segera setelah Adish mengutarakan tujuannya gadis itu langsung menerjang Rachel dan menghujaninya dengan berbagai serangan mendadak. Rachel terpaksa menghindar dan menarik snowdrop untuk menghindari serangan Adish. Namun, perbedaan kekuatan Rachel dan Adish terlampau jauh sehingga dengan mudah Rachel jatuh karena sebuah pukulan dari Adish.“Bangun!” pinta Adish saat Rachel jatuh setelah menerima pukulan di bahu kanannya.Rasa nyeri itu sudah tidak terlalu berarti tapi Rachel tak suka menjadi pihak yang kalah. Sehingga Rachel segera bangkit dan berlari menerjang Adish untuk membalas serangan gadis itu. Kini, tak hanya Snowdrop yang ada di tangan Rachel, tapi juga pedang Moon Elf milik Lord Nethras yang telah ada di tangan Ra
Read more
Bagian 92 : Bloodstone and Book of Spell
Ketika Kenneth tiba di Dewwy, keadaaan kota itu tak ubahnya layaknya sebuah medan perang yang hampir ditinggalkan. Penduduk terlihat bergerombol di setiap sudut jalan. Meringkuk dan bergumam lirih memohon bantuan. Para Prajurit kerajaan tengah berlalu lalang membagikan makanan, namun tetap saja sejauh mata memandang hanya penderitaan yang dirasakan.“Apakah ini sebuah hukuman untuk Crator?” lirih Elise tak kuasa melihat rasa sakit mereka. Bahkan jika tidak segera mengalihkan pandangan, mungkin setetes air mata telah jatuh membasahi kedua pipinya. Kini, seluruh tabib yang ada di Crator dan klan Healer pun tak lagi mampu menangani para pengungsi yang terluka.“Aku takut ini masih awalnya,” gumam George menanggapi pertanyaan Elise.Ketiganya masih berkuda dengan pelan menuju kastil Dewwy di depa
Read more
Bagian 93 : Wait Around
“Namanya Book of Spell. Awalnya hanya buku biasa, sampai beberapa tetua klan Jade menyadari bahwa ada mantra jahat yang tertulis dalam buku itu. Diantara semua buku berharga klan Jade, Book of Spell berada di urutan kedua. Buku pertama harusnya adalah buku tentang catatan para Velaryon yang tak pernah dilihat oleh siapapun,” terang Adish. Rachel mendengar dengan seksama. Sesekali gadis itu mengangguk dan membayangkan ucapan Adish tentang buku bernama Book of Spell. “Jika, buku itu terlarang bagaimana Sigrid bisa memilikinya?” Helaan nafas Adish terdengar keras usai mendengar pertanyaan Rachel. “Tidak ada yang tahu bagaimana Sigrid bisa menemukan buku itu, tapi yang jelas setelah pengkhianatan Sigrid dimulai buku itu ikut menghilang bersamanya,” lanjut Adish dengan wajah gelap.
Read more
Bagian 94 : The Beginning of A Disaster
—10 tahun yang lalu— Di sebuah pulau tersembunyi di wilayah utara, seorang gadis berjalan tertatih-tatih memasuki sebuah gua. Tubuhnya dipenuhi luka dan darah segar yang mengalir membasahi pakaiannya yang lusuh. Setiap jejak langkahnya akan meninggalkan tetesan darah di telapak kakinya. Akan tetapi, tak ada sedikitpun niat gadis itu untuk berhenti melangkah. Semakin besar rasa sakit yang menderanya, semakin besar pula keinginan gadis itu untuk masuk ke dalam gua itu. Dia adalah Sigrid Hatron. Seorang gadis dari klan Jade yang baru saja di usir oleh mereka. Setelah menerima hukuman berat dan siksaan dari para penjaga clan Jade, Sigrid melarikan diri dari penjara dan berakhir di pulau asing tersebut. Pulau yang telah lama ingin dia kunjungi, tanah klan naga di utara Sevara, M
Read more
Bagian 95 : The Living Corpse
Raungan itu terdengar memekakkan telinga. Jauh lebih keras dari yang bisa Rachel bayangkan. Saat dia menghadapi ratusan mayat hidup yang bergerak menyerangnya secara membabi buta berteriak keras sambil mengangkat senjata di tangan mereka. Namun, anehnya tenaga dan kekuatan pasukan itu jauh lebih besar dari tenaga manusia pada umumnya. Kekuatan tubuh dan ketahanan mereka meningkat lebih dari yang bisa Rachel bayangkan. “RACHEL AWAS!” Teriakan Adish terdengar dan saat Rachel menoleh, satu tubuh telah tergeletak dengan tangan terpotong dari senjata yang Adish lemparkan. Rachel membelalakkan matanya beberapa detik sebelum kembali mengangkat pedangnya menahan serangan dua mayat hidup di depannya. Rachel mendorong mereka dengan kuat lalu menendang keduanya dengan kaki kirinya dan melompat menghindar dari beberapa mayat
Read more
Bagian 96 : The Ulterior Truth
Seperti dugaan Kenneth, wilayah tenggara benar-benar hancur. Seluruh jalanan dan hutan yang dia lalui hampir hancur separuhnya. Rumah-rumah penduduk roboh tak terselamatkan. Saat mencapai gerbang delvish yang telah ditinggalkan, yang terlihat hanyalah puing reruntuhan yang telah rata menjadi tanah halus layaknya debu dan pasir.Kenneth masih ingat bahwa setidaknya masih ada tumpukan puing tinggi dari kastil atau kediaman bangsawan di kota ini, tapi saat tiba di sana, kota itu benar-benar rata dengan tanah. Hutan di depannya juga hancur. Pepohonan berusia ratusan tahun tumbuh tak berdaya. Sekali lagi, mengingatkan Kenneth dengan kejadian beberapa bulan yang lalu, saat dirinya pertama kali bertemu dengan Rachel.“Hutan ini terpotong, mungkinkah kau ada disini?” gumam Kenneth.Kenneth menarik tali kekang ku
Read more
Bagian 97 : The Traitor
Kekuatan itu jauh lebih kuat dari yang bisa dia bayangkan. Terlalu hebat dari yang pernah dia lihat, tapi juga terlalu bahaya bagi mereka yang belum bisa mengendalikannya. Hanya dalam satu serangan dia meratakan sebuah hutan dan mengguncang separuh kerajaan Crator. Hanya dalam satu serangan dia menghanguskan pasukan mayat hidup itu seorang diri. Jika saja Adish tak menghindar tepat waktu saat itu, mungkin dia telah menjadi abu bersama hutan itu.“Jika, kekuatan Amethyst belum bangkit kau sudah sekuat ini, akan seperti apa dirimu saat kekuatan itu benar-benar berada dalam tubuhmu?” gumam Adish memandang Rachel yang sekali lagi, tergeletak tak sadarkan diri.Adish telah membawa Rachel kembali ke Gwlad Enaid, karena di tempat itulah Rachel bisa memulihkan diri dengan cepat. Hawa dingin dari danau es abadi berhasil mengendalikan gejolak energi dalam tub
Read more
Bagian 98 : The Line That Fade Away
Adish dan Elaphus telah tiba di wilayah selatan. Keduanya berada di ujung tebing teluk Feilas dan mengamati wilayah Abendbrise yang tengah dilanda badai dari tempat mereka. Kota kecil yang sebelumnya sangat damai menjadi tempat pertama yang mendapatkan hukuman alam dalam skenario kehancuran Crator.“Sebesar apa kesalahan mereka hingga harus memanggung bencana ini berkali-kali?” tanya Adish heran. Sejauh yang Adish ingat, kota inilah yang menerima ujian bencana paling banyak di antara seluruh wilayah Crator.“Kesalahan mereka tidak begitu besar, namun di tanah inilah Bloodstone terlahir. Jadi, jika alam ingin menghukumnya maka Abendbrise adalah tempat pertama yang akan dihancurkan,” jelas Elaphus.“Bloodstone terlahir di Feilas? Bukan Davian?”
Read more
Bagian 99 : The Owner of the Soul
Kegelapan itu tak lagi menakutkan. Keheningan itu tak terlalu menghanyutkan. Dingin itu juga tak menusuk seperti sebelumnya. Percayalah, itu yang sedang berusaha Rachel ucapkan dalam benak dan kepalanya. Dia tahu dia harus membuka mata, tapi belum menemukan cara.Setiap kali Rachel bergerak hanya ada dingin di ujung telapak kakinya. Setiap kali tangannya berusaha menggapai sesuatu hanya ada udara kosong di depannya. Dan setiap kali Rachel berharap menemukan setitik cahaya, ada ada kegelapan di sekitarnya. Ketakutan yang tidak nyata itu secara perlahan membuat Rachel mempercayainya.“Menyerahlah,” bisik suara Sassafras di telinga Rachel.Naga itu masih belum lelah merayu Rachel untuk menyerah. Rachel tahu, dia tak memiliki banyak kuasa atas tubuhnya saat ini. Namun, Rachel bukanlah sosok yang bersedia men
Read more
Bagian 100 : Loose Knot
Nerwin dan rombongannya membawa penduduk Abendbrise pergi ke barat menuju wilayah Vinetree. Dia telah mendapat kabar dari Elise, adik Kenneth bahwa wilayah tersebut masih cukup aman dibandingkan wilayah lain di kerajaan Crator. Namun, sepanjang perjalanan Nerwin tak bisa berhenti memikirkan sosok gadis di tebing Feilas. Terlebih setelah Ethan menyampaikan berita tentang Sigrid Hatron di tanah Crator.“Tuan Muda, ada apa?” pertanyaan dan tepukan pelan Ervin berhasil membuat Nerwin tersentak dari lamunannya.Pemuda itu menoleh dan melihat Ervin menatapnya sambil menahan tawa setelah melihat reaksinya.“Dimana Tuan Muda Redrock itu?” tanya Nerwin mengabaikan pertanyaan Ervin.“Ada apa mencariku?” suara Ethan terdengar tak jauh di belakang
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status