Semua Bab Impossible Love: Bab 11 - Bab 20
52 Bab
Guru Baru
"SERIUS?!"     "Woy sakit telinga gue! Gue juga gak tau pasti, tapi gue rasa tadi dia bisa liat gue dengan jelas. Dari tatapannya dia kaya yang gak suka sama gue" jelas Aldo seraya mengelus-ngelus dagunya sendiri.     "Mungkin sebelum kakak koma, kakak ada masalah sama kak Aldi" sahut Khairana yang tak kalah bingung dengan situasi saat ini.     "Atau... Dia lah penyebab lo koma selama ini"    "Hah?!" Khairana dan Aldo saling menatap mendengar perkataan Rianti.     Masuk akal memang jika sebelumnya hubungan mereka baik-baik saja, kenapa Aldi sangat tidak suka saat melihat Aldo berada di ruang kepsek tadi.     Teka-teki ini masih belum bisa mereka selesaikan, hanya ada satu cara untuk mengetahuinya yaitu... Bertanya langsung pada Aldi.       &nbs
Baca selengkapnya
Aldo Aldi
"Kak Aldo?!"       "JANGAN SENTUH MILIKKU!"        "Wah wah lihat siapa yang datang, arwah tidak seharusnya berkeliaran di dunia ini bukan begitu?" Aldi tersenyum smirk pada Aldo.       "Kak Aldo kenapa bisa disini?!" Tanya Khairana yang masih kaget dengan kedatangan Aldo.       "Tetap dibelakang ku, jangan bergerak" bisik Aldo yang hanya dibalas anggukan oleh Khairana.       "Bagaimana rasanya menjadi arwah yang tidak punya tujuan? Sebenarnya aku kagum bisa melihatmu bertahan sampai sejauh ini" ucap Aldi seraya menyimpan kedua lengannya di pinggang.       Aldo mengerutkan dahinya dan mengepalkan tangannya melihat Aldi yang bersikap sombong seperti itu.      
Baca selengkapnya
FlashBack
"Gimana Ra? Udah selesai?"        "Udah nih, banyak banget pembalut di toilet cewek mana belum pada dibersihin lagi jadinya ngundang mbak Kunti buat jilatin itu" jelas Khairana seraya menepuk jidatnya sendiri.         "HAH?! YANG BENER AJA!!? CEWE KOK JOROK BANGET!" Rianti tercengang saat mendengar pernyataan Khairana.         Seharusnya menjadi seorang perempuan itu harus bersih dan apik bukan? Setidaknya buanglah bekas pembalut dengan benar jangan sembarangan seperti itu, kalau-kalau nanti diikuti oleh makhluk halus akan susah lagi menghilangkannya.           "Yaudah, ayo kita pulang aja" ajak Rianti membuat Khairana menatapnya bingung.         "Kok pulang? Kita masih ada pembelaja
Baca selengkapnya
Kembali
"Udah siap Ra?"  "Udah, ayo!"  Khairana dan Rianti berangkat menggunakan mobil untuk menemui cenayang Iriana lagi untuk kedua kalinya. Tak lupa juga Aldo ikut bersama mereka, beberapa menit berlalu mereka pun sampai di tempat cenayang Iriana. Tok tok "Mami ana?" Panggil Khairana dan sesaat kemudian jendela kecil di pintu itu pun terbuka memperlihatkan manik wanita paruh baya itu. "Oh kalian... Masuk" ucap Iriana seraya membukakan pintu rumahnya. "Duduklah, ada apa kalian kemari?" Tanya Iriana seraya menuangkan teh ke gelas untuk disuguhkan pada Khairana dan Rianti. "Mami ana, kak Aldo sudah mendapat sedikit ingatannya kemarin. Dia bilang adiknya kak Aldi itu dirasuki oleh arwah jahat yang selama bertahun-tahun ini bersemayam ditubuh kak Aldi" jelas Khairana dibarengi oleh anggukan Rianti dan Aldo.&nb
Baca selengkapnya
Pelatihan Khusus
"Apa yang si brengsek itu rencanakan sebenarnya?!" gumam Rianti yang sangat kesal dengan perkataan Aldi.   "Aku punya ide Riri, sebelum kita pergi  menemui kak Aldi kita harus panggil kak Aldo dulu"   "Kamu gak berniat untuk membuat mereka baku hantam kan?" tanya Rianti yang hanya dibalas tatapan datar oleh Khairana.   "Ya enggak lah! pokoknya kita harus panggil dulu sekarang"   "Yaudah kau yang panggil kan kau doang yang bisa manggil dia" ucap Rianti yang dibalas anggukan oleh Khairana.   Khairana menutup matanya dan memanggil nama Aldo dalam hati, sesaat kemudian ia membuka mata Aldo tiba-tiba sudah ada didepannya.   "Kau memanggilku?" tanya Aldo tepat didepan wajah Khairana membuat sang empunya mer
Baca selengkapnya
Teman Arwah?
"Hah? si demit itu nguping ya? gak sopan banget" sahut Rianti seraya melipat kedua tangannya. "Hey! kau sudah kubantu seharusnya kau berterima kasih padaku!" balas Aldo yang malah dapat juluran lidah Rianti yang lagi-lagi menatap kearah yang berlawanan dengan Aldo. "Aku disamping sahabatmu tau" ucap Aldo sweatdrop. "Yaudah Ra, gelangku?" tanya Rianti seraya menjulurkan tangannya pada Khairana. "Ini" Khairana memasangkan gelang itu pada tangan Rianti lagi. "Idemu untuk menukar kristal milik Rianti itu berhasil, hebat juga" puji Aldo membuat Khairana tersenyum manis. Awalnya Khairana mendapat sebuah firasat tidak enak sesaat setelah Aldi mengatakan akan  memberikan dirinya dan juga Rianti pelatihan khusus, dia takut Aldi akan mengincar gelang kristal milik Rianti karna hanya dialah yang tidak dianggap ancaman oleh Aldi dan juga mangsa yang sangat mudah unt
Baca selengkapnya
Raderick Ethan Nugraha
"Ri, kamu yakin mau nemuin dia juga? bukannya kalian lagi ada masalah ya?" tanya Khairana yang khawatir kalau rencana menemui Ethan hari ini akan membuat suasana hati Rianti memburuk.   "Tenang aja, cuma aku yang menjauh. kalau kak Ethan nggak dia gak akan bisa lepas dari aku" ucap Rianti seraya menepuk jidatnya sendiri.   "Aku masih gak nerima kau manggil dia kakak"   "Suka-suka akulah demit, bawel banget sih" omel Rianti yang merasaka jengah dengan tingkah Aldo yang selalu protes saat dia memanggil Ethan dengan sebutan 'kakak'.   Selama perjalanan mereka adu mulut lagi membuat Khairana merasa kesal karna mereka berdua sangat bawel, untungnya tak lama kemudian mereka sampai di cafe yang dimana Ethan bekerja.   "Oke... aku harus menguatkan mentalku lag
Baca selengkapnya
Sunny?
"Kakak tadi bilang nama 'Aldo' kan? apa kakak bisa melihat arwah?" tanya Rianti yang dibalas gelengan oleh Ethan. "Tidak, hanya saja aku merasa kalau dia hadir disini" ucapnya membuat Rianti dan Khairana saling menatap begitu juga Aldo. "Kalau kami memberitahumu kalau kak Aldo benar-benar ada disini apa kau akan percaya?" tanya Khairana. "Tentu, aku sendiri bisa merasakannya, atau mungkin itu hanya perasaanku saja?" jawab Ethan seraya memegangi dagunya sendiri. Khairana dan Rianti saling menatap dan mengangguk secara bersamaan seperti saling tau apa isi kepala mereka masing-masing dan kemudian menatap Ethan. "Kak Ethan, apa besok kau sibuk?" "Yah... sepertinya tidak karna besok aku libur, ada apa? kau mau mengajakku berkencan?" tanya Ethan seraya menaik turunkan alisnya pada Rianti membuat Rianti menatapnya sweatdrop. "Tidak, besok aku ak
Baca selengkapnya
Samuel Nathaniel
Ting Tong! Bell rumah Ethan berbunyi menandakan ada seseorang diluar rumahnya itu, waktu sudah menunjukan pukul 7 pagi dan Ethan belum juga bangun dari tidurnya. Suara bell itu terus menerus berbunyi membuat sang empu yang punya rumah pun kesal dan akhirnya bangun untuk membuka pintu rumahnya. "Siapa sih pagi-pagi bikin rusuh dirumah orang?!" gumam Ethan kesal dengan rambut yang berantakan dan mata yang masih setengah menutup dia pun membuka pintu rumahnya itu. "Pagi Ethan!!" ucap seorang lelaki bule berambut pirang sama dengan Ethan seraya tersenyum lebar tanpa dosa. "Harusnya aku tau itu kau, Sunny!"  BRAK!! Ethan menutup pintunya dengan keras seakan tidak ingin membiarkan seseorang bernama Sunny itu masuk kedalam rumahnya, tapi Sunny tetap masuk kedalam rumah Ethan karna pintunya tidak ia kunci. Aldo yang tern
Baca selengkapnya
Gelang Kristal Baru
"Permisi, mami ana?" sahut Khairana namun tidak ada jawaban dari sang pemilik rumah. "Rianti... kau membawaku pada dukun?! kalau kau menyukaiku tinggal bilang saja tidak perlu membawaku ke dukun!" ucap Ethan asal membuat Rianti kesal dan menjitak kepala Ethan agar dia diam. "Hmm? kalian lagi? dan... 2 orang baru?" tiba-tiba cenayang Iriana muncul dan mengangetkan mereka terutama Ethan yang sangat ketakutan dengan kemunculan tiba-tiba dari cenayang Iriana. "Masuklah" sambung cenayang Iriana dan mereka semua pun masuk kedalam. 
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status