All Chapters of Impossible Love: Chapter 31 - Chapter 40
52 Chapters
Mencari Raga Aldo 4
Kita sama sekali gak dapat petunjuk apa-apa saat pergi menemui ayahnya Aldo, bukannya itu percuma saja?" Sahut Rianti yang kesal dengan kejadian kemarin."Begitulah, memang yang lebih baik itu kita sendiri yang mencari tau" jawab Ethan seraya mengurut dahinya sendiri."Kalau begitu kita berpencar lagi? Siapa tau kali ini kita dapat petunjuk" saran Khairana yang mendapat dukungan dari Sunny. "Baiklah, kita dapat petunjuk dari rumah sakit yang Rianti tempati saat itu. Jadi kita bisa tau kalau ayahnya Aldo masuk RSJ, tapi mereka tidak menerima pasien dengan nama Aldo" ucap Ethan. "Masih ada sisa 5 rumah sakit lagi yang ada di kota ini, iyakan?"  "Betul, kita coba saja sekarang. Tapi ngomong-ngomong dimana Aldo?" Tanya Ethan yang sadar karena tidak mendengar suara Aldo. "Kak Aldo pergi, entah mau kemana... Mungkin sedang ingin sendiri" ucap Khairana yang melihat Aldo pergi bebera
Read more
Petunjuk
"Bagaimana? Apa kalian dapat petunjuk di rumah sakit sayang?" Tanya Ethan seraya mendekat kearah Sunny dan Khairana yang sudah duduk di bangku taman.   "Nihil," jawab Sunny seraya menggelengkan kepalanya.  Rianti duduk di sebelah Khairana seraya memegang kedua tangan Khairana yang nampak putus asa dengan semua yang mereka lakukan hari ini.  Ethan sendiri tidak dapat berkata apa-apa lagi pasalnya ia dan Rianti pun tidak mendapat sedikit info pun tentang Aldo dirumah sakit jaya sakti.  "Kok bisa-bisanya kita gak dapet info apa-apa soal Aldo disini! Apa dia dikirim ke rumah sakit yang di luar negeri?" Tanya Rianti heran.  "Bisa jadi," jawab Sunny singkat.  "Kita masih ada kesempatan, masih ada satu rumah sakit lagi yang perlu kita datangi sekarang" sahut Ethan membuat semu
Read more
Welcome Back
"Kita masuk?" "Ayo!" Aldo dan yang lainnya bergegas masuk ke rumah sakit itu. Mereka sampai di meja resepsionis dan menanyakan apakah ada pasien yang bernama Aldo disini. "Permisi, apa ada pasien yang bernama Aldo Prayoga Dinata disini?" Tanya Ethan dengan terburu-buru. "Mas dan mbaknya ini siapanya pasien?" Tanya perawat itu dengan nada waspada. "Kami teman Aldo, saya teman masa kecilnya" jawab Ethan namun perawat itu terdiam seraya menatap Ethan tajam. "Apakah anda yakin kalau saya bisa mempercayai kalian seratus persen?" Tanya perawat itu lagi. "Tentu saja!"  "Kalau begitu, saya perlu bukti yang meyakinkan" ucap perawat itu yang tentunya membuat Rianti kesal. Padahal baru saja Rianti akan berteriak pada perawat itu tapi Sunny menutup mulutnya dan mempercayakan semuanya pada Ethan, dia yaki
Read more
Lost Memory
Khairana memang sudah tau kalau hal ini akan terjadi, tapi tetap saja perkataan Aldo yang menanyakan siapa dirinya membuat hatinya sangat sakit.   Rianti tau kalau Khairana akan merasa sedih ketika ditanyakan hal itu, karna itu Rianti mencoba untuk menghibur Khairana dengan cara memeluknya dari samping.    "I-itu nanti saja, yang penting sekarang kamu istirahat dulu Aldo. Kemana lagi si kampret Sunny"    "Ada Sunny juga disini?" Tanya Aldo yang sedikit bersemangat saat mendengar kalau temannya Sunny juga datang berkunjung.   "Iya tapi dia gak tau kemana" jawab Ethan seraya mengambil ponselnya dan mencoba untuk menghubungi Sunny.     "Kak Sunny lagi kebawah... Beli makanan, katanya dia lapar jadi kebawah seben
Read more
Pulang
"Oke selamat datang di rumah. Aldo" Ethan membukakan pintu rumah Aldo seraya membawakan tas berisi pakaian Aldo selama dirumah sakit. "Jadi ini rumah kak Aldo? besar sekali" gumam Khairana seraya masuk kedalam rumah Aldo disusul oleh Rianti dan Sunny. "Rumahnya tak jauh beda denganmu, Ra" bisik Rianti seraya menyenggol lengan kanan Khairana. "Tapi sepertinya lebih besar rumah kak Aldo" balas bisik Khairana seraya melihat kesana-kemari. Aldo hanya diam seperti tidak senang karna sudah kembali pulang kerumahnya ini, terlihat sekali dari ekspresinya yang ingin sekali marah namun dia tahan. "Yah.. lumayan, selama tidak ada pria itu dihadapanku aku baik-baik saja" ucap Aldo yang langsung dimengerti oleh Ethan tentang apa yang dimaksud oleh Aldo. "Aldi tidak pulang kerumah, ya?" tanya Sunny membuat Ethan menatapnya tajam. "Apa?" tanya Sunny den
Read more
Pesta Malapetaka
"Aldo?! BBQ nya sudah siap nih ayo turun!" teriak Ethan dari arah bawah tangga untuk memanggil Aldo yang tak kunjung turun. Tanpa menjawab panggilan Ethan, Aldo langsung turun setelah selesai berpakaian dan kemudian mendekati Ethan yang masih menunggunya dibawah. "Ayo semuanya sudah menunggumu" ajak Ethan seraya berjalan menuju pintu keluar depan karna mereka mengadakan pesta daging BBQ itu di halaman depan rumah Aldo yang lumayan luas sehingga cocok untuk mengadakan pesta semacam itu. Khairana melihat kedatangan Ethan dan Aldo, ia tersenyum kearah Aldo tapi Aldo malah berlalu begitu saja seakan tidak melihat Khairana disana membuat Khairana merasa heran ada apa dengan Aldo sampai-sampai dia mengacuhkan Khairana. "Daging daging daging! gak sabar aku nunggu dagingnya matang!" Suuny terus mengelilingi pembakaran daging itu membuat Rianti yang bertugas untuk membakar daging bersama dengan Khairana pun m
Read more
Penghalang Memori
BRAK!! "Apa-apaan sih mereka itu! sudah kudga mereka menyembunyikan sesuatu dariku! kenapa tidak terus terang saja? mungkin aku bisa menerimanya walau hanya sedikit!" oceh Aldo seraya membanting pintu kamarnya. Aldo menjatuhkan dirinya sendiri ke kasur dan mencoba mencerna apa yang baru saja terjadi diluar sana, sedangkan Ethan dan yang lainnya masih diluar seraya membereskan semua barang yang berantakan akibat kedatangan Aldi sebelumnya. "Apa kita tidak bisa jelaskan saja pada Aldo soal dia yang dulu jadi arwah liar dan meminta bantuan kita?" tanya Rianti pada Ethan. Ethan hanya diam seraya menundukkan kepalanya, sebenarnya apa yang dikatakan Rianti itu sama seperti yang dipikirkan oleh Ethan tapi jika mereka menjelaskannya pada Aldo sekarang ada kemungkinan Aldo tidak akan menerima kenyataan yang mereka ceritakan padanya. "Tidak bisa.. resikonya terlalu besar. Biarkan dia mengi
Read more
Kemampuan Baru Rianti
"Kak Aldo?!" "Eh? kenapa Ra?" tanya Rianti terkejut mendengar Khairana berteriak. "Kak Aldo Riri! dia dalam masalah!" "Apa? gak mungkin, kak Ethan pasti menghubungi kita kalau ada masalah disana"  "Tapi sinyal kristalnya berkata seperti itu! mami ana apa anda juga merasakan hal yang sama?" tanya Khairana pada Iriana seraya menggenggam tangan cenayang itu. "Iya, aku juga merasakannya. Terjadi sesuatu yang membuat Ethan tidak bisa menghubungi kalian, sebaiknya kalian cepat kembali" ujar Iriana seraya bangkit dari tempat duduknya. "Dan untuk Rianti, kau sudah mengerti kan apa yang baru saja aku jelaskan soal kristalmu? dia akan menunjukannya padamu kalau kau berusaha mencari tau" Rianti mengangguk menanggapi ucapan Iriana dan menyusul Khairana dan Sunny yang sudah lebih dulu berlari kearah mobil. "Terimakasih mami ana" ucap Rianti.
Read more
Pelepasan Sihir
“Sudah kuduga” Aldo bersweatdrop kala melihat rumah tempat tinggal Iriana dari luar. “Ada apa?” tanya Ethan saat melihat reaksi tidak mengenakan dari Aldo. “Tidak ada, aku hanya sudah mengira kalau rumah cenayang akan mengertikan seperti kastil hantu atau semacamnya” ujar Aldo membuat yang lain menepuk jidat mereka masing-masing pasalnya rumah Aldo lebih terlihat seperti rumah hantu saat mereka pertama kali menginjakan kaki disana. “Kalian? Kukira siapa yang bikin ribut diluar rumah” ucap Iriana seraya mengintip dibalik celah pintu rumahnya. “Mami ana,” sapa Khairana. “Ah.. si arwah liar itu ternyata sudah kembali ke tubuhnya ya, masuklah kalian semua” ucap Iriana seraya membukakan pintu untuk mereka. Seperti biasa mereka duduk di ruang tengah dengan meja bundar dan sebuah bola kristal di
Read more
Sekolah Lagi?
“Ra?! Udah siap?!” teriak Rianti dari arah luar rumah Khairana. “Siap!! Rara turun!!” Khairana berlari menuruni tangga saat mendengar suara Rianti, tak lupa juga ia membawa kotak bekal makan siang yang dibuatkan oleh asisten rumah tangganya. “Eh? Sarapannya?” “Maaf bi! Rara buru-buru  nanti Rara sarapan bareng Riri di kantin! Rara berangkat ya bi!” Khairana menutup pintu agak keras karna buru-buru pergi ke sekolah membuat asisten rumah tangganya menggelengkan kepalanya seraya tersenyum. “Dia pasti terlalu senang karna arwah itu akan menjadi teman satu sekolahnya”      “Gak sarapan?” tanya Rianti saat mendengar suara perut Khairana, sang empu yang ditanya pun hanya bisa menggaruk kepala tak gatal. “Harusnya tadi sa
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status