Semua Bab Morning, Tuan Anu: Bab 91 - Bab 100
195 Bab
Gabriel
Beberapa saat berlalu, akhirnya Eve sampai di depan ruangan Keanu. Tak lupa sebelum masuk, ia pun mengetuk pintu seperti karyawan yang seharusnya."Masuk," ucap Keanu.Eve pun membuka pintu tersebut, namun ketika baru selangkah masuk ia langsung terkejut menatap pemandangan di depannya."..." Ia terdiam dan berhenti di dekat pintu masuk ruangan itu. Di matanya terlihat seorang wanita dengan tinggi semampai dan tubuh layaknya model sedang mendekatkan wajahnya pada Keanu.Matanya memerah melihat adegan tersebut, namun ia langsung menghela napas panjang untuk meredakan emosinya. Bukannya ia tidak berani berteriak dan marah-marah di ruangan itu, namun ia memilih untuk menghadapi semua yang dilihatnya itu dengan elegan.Ia pun melangkah kembali sembari terus menatap ke arah wanita yang sedang membisikkan sesuatu pada Keanu itu."Ini Tuan kopinya," ujar Eve sambil meletakkan kopi tersebut di atas meja kerja Keanu.Ia kemudian menatap ke arah Keanu yang masih mendengarkan bisikan dari wanita
Baca selengkapnya
Satu Lagi Yang Lainnya
Sore harinya saat pulang kerja, Eve mengatakan untuk pulang sendirian dengan alasan agar penyamarannya di perusahaan tidak terbongkar dan tak ada yang menggosipkan macam-macam tentang dirinya.Namun Keanu langsung menolaknya tanpa berpikir panjang."Tapi ....""Tidak apa tapi. Kalau kamu pulang sendirian, maka besok kamu tidak perlu lagi bekerja di sini." Paksa Keanu dengan segala kekuasaannya.Bibir mungil Eve seketika mengkerut. "Kalau begitu kamu jemput aku di perempatan dekat lampu merah," ujar Eve mencari solusi yang lain.Keanu terdiam memikirkan hal itu."Sudahlah aku anggap iya," ujar Eve dengan ketus sembari berbalik dan keluar dari ruangan itu.Keanu yang belum sempat menjawab pun langsung menghela napas panjang. "Bukankah seharusnya aku yang marah," gumam Keanu. Sepuluh menit berlalu, akhirnya Keanu pun menjemput Eve di perempatan seperti yang diminta oleh istrinya itu."Kenapa?" tanya Eve ketika baru saja masuk ke dalam mobil dan melihat Keanu yang sedang
Baca selengkapnya
Kenyataan
"Aku marah," ujar Eve sembari mengarahkan pukulan ke wajah Keanu dengan kuat.Bepp! Pukulan tersebut dengan tepat ditahan oleh Keanu sebelum benar-benar mengenai wajahnya.Dan dengan kuat Keanu pun menahan tangan Eve. "Katakan, apa yang membuatmu marah!"Eve terdiam.Keanu menarik tangan istrinya itu kuat, dalam sekejap mata posisi mereka bertukar, kini Eve yang berada di bawah Keanu."Kenapa hanya diam, katakan kenapa kamu marah?"Alih-alih menjawab, Eve memilih melengos di bawah tekanan itu."Tidak ingin menjawab," geram Keanu lalu dengan cepat melepas kaos yang dipakainya.Mata Eve pun membulat. "Apa yang kamu lakukan?"Eve merasa terkejut sekaligus ngeri membayangkan jika malam ini seperti malam kemarin."Bukankah jika tidak bisa dipecahkan, semua bisa selesai di ranjang."Eve benar-benar terkejut mendengar hal itu. Ia pun langsung mencari tumpuan yang bisa ia gunakan untuk berpegangan dan menarik dirinya keluar dari tekanan Keanu."Menjauh sana, aku tidak mau!" Eve terus meronta.
Baca selengkapnya
Bully-an
Keesokan harinya.Belum subuh tapi Keanu tiba-tiba harus meninggalkan apartemennya dan hanya berpesan kepada Eve agar berangkat ke perusahaan sendirian. Sempat Eve berpikir keras dan bertanya-tanya dengan apa yang sebenarnya terjadi, namun karena ia tak menemukan apa pun akhirnya ia pun tidur kembali.Kring! Alarm ponselnya berdering nyaring.Eve yang masih mengantuk akhirnya membuka paksa matanya. Tak lama berselang, kemudian Eve mematikan alarm yang semakin memekakkan telinganya itu. Ia menatap ponselnya sejenak melihat jam dan juga mengecek kotak pesan, namun tak ada nama Keanu di antara puluhan pesan yang masuk ke dalam ponselnya."Dia ke mana," gumam Eve sembari mengusap-ngusap wajahnya.Ia melamun sejenak, lalu dengan cepat bangun dari ranjangnya saat ini dan berharap bisa bertemu dengan Keanu saat datang ke kantor.Lebih dari setengah jam, akhirnya Eve pun sampai di perusahaan dengan menggunakan taksi yang dipesannya. Ia melangkah dengan tenang memasuki perusahaan, tak lupa ia
Baca selengkapnya
Ngambek
"Tuan Keanu, saya bisa menjelas-""Saya tidak bicara dengan Anda, Tuan Gabriel. Anda silahkan kembali ke pekerjaan Anda," tukasnya. "Dan Anda Nona Eve, cepat naik," tegasnya."Baik." Eve dengan cepat berjalan mengekor masuk ke dalam lift bersama dengan Keanu.'Duh kenapa aku seperti baru tertangkap basah selingkuh sih, aku kan nggak ngapa-ngapain,' Eve menghela napas panjang. 'Tenang Ve, tenangkan dirimu. Kamu tidak melakukan apa pun yang salah jadi jangan takut,' batin Eve yang mencoba untuk terus menenangkan pikirannya.Selama beberapa menit berada di dalam lift tak ada satu pun kata yang terucap dari bibir mereka berdua, hingga akhirnya mereka sampai di lantai tempat ruangan Keanu dan Eve bekerja."Tidak mau melepaskan," ujar Keanu ketika baru saja keluar dari lift bersama dengan Eve.Eve yang tak mendengar dengan jelas kalimat Keanu pun langsung menoleh dan menatap penasaran ke arah suaminya itu. "Apa?" tanyanya.Keanu menoleh dengan cepat dan langsung menatap ke arah jas yang mas
Baca selengkapnya
Gosip
Beberapa jam berlalu dan kini sudah saatnya makan siang. Eve yang memang sudah menunggu saat ini, kemudian keluar dengan cepat dari ruangannya lalu mengetuk pintu seperti yang ia lakukan tadi dan masuk setelah Keanu memberi izin."Tuan, apa Anda ingin sesuatu untuk makan siang?" tanya Eve dengan ekspresi dan nada bicara kaku layaknya memang bekerja secara profesionalKeanu yang sedari tadi berkonsentrasi pada laptopnya pun kini melirik ke arah Eve. Dia menatap istrinya itu dengan heran."Kamu mau ke mana?" tanyanya sembari menatap Eve dari ujung kepala hingga ujung kaki.Dia cukup terkejut karena saat ini wanita di depannya itu tengah menggunakan rok pendek dengan belahan samping dan juga sebuah kemeja ketat dengan dua kancing terbuka yang pasti akan menarik perhatian setiap orang yang berpapasan dengannya."Aku akan ke kantin, ini sudah waktunya makan siang," jawab Eve dengan tenang dan masih menggunakan ekspresi yang sama.Kunciran tinggi di rambut dan riasan di wajah Eve membuat Kea
Baca selengkapnya
Office Boy
"Ve," panggil laki-laki yang sedang berdiri dekat pintu kantin.Eve pun langsung menoleh. "Ya?""Kamu kenapa?" tanyanya lagi.Eve pun langsung menunduk dan menggeleng pelan."Sakit.""Astaga, Tuan Gabrie ... el. Pagiku sudah sangat kacau gara-gara kamu, kenapa sekarang kamu malah ada di sini," ketus Eve yang ingin sekali memukul wajah ganteng laki-laki di depannya itu.Namun bukannya marah karena Eve memarahi dirinya tapi Gabriel malah tersenyum lebar. "Aku mengerti. Aku ke sini hanya untuk berterima kasih pada kamu untuk dasi dan juga jas yang sudah kamu cucikan," ucapnya tenang.Iris mata Eve bergerak, melirik ke arah jas dan dasi yang dimaksud. 'Ah, orang ganteng mah emang tetap saja ganteng mau pakai apa pun,' batinnya sembari berganti menatap wajah Gabriel."Iya, sama-sama." Setelah mengatakan hal itu, Eve pun melangkah kembali.Namun sedetik kemudian tangan Gabriel langsung mencekal lengannya hingga membuat Eve berhenti dan menoleh. "Apa lagi?" tanya Eve dengan ketus seperti beb
Baca selengkapnya
Kabar Theodore
'Sabar!' tegas Keanu dalam hati."Baiklah," ujar Keanu lalu meninggalkan ruangan Eve tersebut.Eve yang baru saja ditinggalkan pun langsung berdiri dari kursi yang didudukinya dan kemudian mengintip dari pintu ruangannya."Dia pergi begitu saja," gumam Eve sembari mengerucutkan bibirnya.**Malam harinya.Seperti yang dikatakan oleh Eve, malam itu Keanu bersama dengan Tuan Stenly pergi menemui salah satu rekan kerja sama perusahaan mereka. Semuanya berjalan lancar, bahkan Tuan Bronson yang merupakan rekan kerja sama mereka tersebut terkesan dan dengan cepat menyetujui kerja sama yang perusahaan keluarga Howgins tawarkan."Bagaimana dengan istri Anda, Tuan Keanu?" tanya Tuan Bronson setelah selesai menandatangani kontrak kerja sama tersebut.Keanu pun langsung tersenyum hangat mendengar pertanyaan laki-laki paruh baya di depannya tersebut."Aku dengar dia baru saja keluar dari rumah sakit?""Keadaannya sudah sangat baik sekarang, terima kasih Anda telah memperdulikan keluarga saya," ja
Baca selengkapnya
Melakukan Saran
Pada akhirnya malam itu Alexa pun tidur di apartemen Keanu, dia tidur di salah satu kamar yang tidak terpakai di sana."Kamu kenapa?" tanya Keanu yang saat ini berada di dalam selimut bersama Eve.Sedangkan Eve saat ini sedang membelakangi dirinya."Tidak apa-apa," sahut Eve dengan volume kecil agar Alexa tak mendengar ucapannya."Harusnya yang marah malam ini adalah aku." Keanu memulai pembicaraan karena menurut saran Leon, dia harus bicara dari hati ke hati dengan Eve.Eve terdiam, bagaimanapun juga kejadian saat Keanu sedang melihat dirinya di depan kantin bersama Gabriel masih teringat jelas di dalam pikirannya."Ya, aku memang cemburu dan aku juga marah karena kamu tidak makan siang denganku tadi," ucap Keanu yang mencoba mengalah seperti yang disarankan oleh Gabriel."..." Eve tak menyahut.Benar saja, hati Eve tergerak. Ia merasa bersalah karena sebenarnya ia tahu kalau Keanu yang tadi siang datang ke ruangannya bermaksud untuk mengajaknya makan siang bersama. Tapi karena tak i
Baca selengkapnya
Ular Di kamar Alexa
"Temani aku tidur di kamar," pinta Alexa yang merengek seperti anak kecil.Ekspresi aneh langsung muncul di wajah Eve. 'Apa maksudnya? Jangan bilang kalau ini adalah fobia atau sejenisnya,' batinnya yang tak bisa berkata-kata ketika mendengar permintaan aneh tersebut karena dia dan Alexa bukan orang yang dekat."Memangnya kenapa?""Aku baru saja mimpi buruk, aku takut sendirian," rengek Alexa.'Dia ini bukan anak tujuh tahun, kenapa dia bertingkah seperti ini, apa aku usir saja dia,' pikir Eve."Ya Ve, tolonglah. Aku takut sendirian," ujar Alexa lalu mulai terisak persis seperti anak kecil.Eve kemudian menoleh ke belakang."Tuan Keanu pasti sudah tidur kan, jangan ganggu dia, kita berdua saja." Alexa menarik Eve dan kemudian menutup pintu kamar tersebut dengan hati-hati."Sudah, ayo," ucap Alexa lagi sembari menarik tangan Eve.'Ya sudahlah, lagi pula pinggangku juga masih sakit. Dari pada aku harus meladeni Keanu, mungkin lebih baik aku mengungsi sebentar,' pikirnya.Setelah itu Eve
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
20
DMCA.com Protection Status