All Chapters of Teman tapi Menikah: Chapter 31 - Chapter 40
117 Chapters
Bab31. Dimaskus
"Loh! Kita nggak langsung pulang, Ga?" Riska kembali memanggil Angga dengan nama. Riska melihat, mereka berhenti di cafe. "Kita mampir kesini sebentar! Ada yang mau aku omongin sama Fajar," jawab Angga sambil membuka sabuk pengamannya. Riska ikut membuka sabuk pengamannya, kemudian menyusul Angga yang sudah terlebih dulu keluar dari mobil. Mereka berdua berjalan masuk ke dalam cafe sambil bergandengan tangan. Membuat orang yang melihatnya merasa iri. Saat mereka masuk ke ruangan. Fajar sedang tidak ada di sana. "Loh! Fajar nya mana? Kok nggak ada?" Riska celingukan mencari keberadaan Fajar. "Ke baw
Read more
Bab32. Kantor Angga
Tiga hari berlalu. Hari ini, Dimas sudah sampai di kota untuk menerima tawaran dari Fajar. "Bekerja untuk Angga juga bukan hal yang buruk," pikir Dimas. Mungkin sikap Angga tidaklah hangat, terkesan cuek dan dingin malahan. Tapi yang pasti, Dimas tahu Angga adalah orang yang baik. Dimas sudah tahu jika Angga mencari seseorang yang bisa dipercaya untuk menjadi kaki tangannya. Itu bukanlah pekerjaan yang mudah. Terlebih lagi, Dimas hanyalah lulusan sarjana ekonomi.Dilihat dari sudut pandang pendidikan dan pengalaman, Dimas sama sekali tidak memenuhi syarat. Meski begitu, Dimas sangat bersyukur, Angga mau memberinya kesempatan. Dimas bukanlah anak dari orang kaya. Orang tu
Read more
Bab33. Memberi Pelajaran Sang Penggoda
Riska menyeret Siska dengan menjambak rambut panjangnya. Riska sekarang merasa kesal sampai di ubun-ubun. "Beraninya kamu!" teriak Riska. Riska menghempaskan Siska dengan kasar. Matanya merah menahan marah. Selama ini dia masih mencoba untuk tidak bersikap kasar pada Siska, tapi apa yang dilakukan Siska tadi sungguh sangat melanggar batasnya. "Kamu mencium Angga? Kamu pikir kamu siapa?" teriak Riska. Ketiga laki-laki yang berada di sana tidak ada yang mencoba melerai Riska. Angga yang baru terbangun dari tidurnya masih merasa bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi, tapi Fajar tadi memperingatinya untuk tidak mencegah Riska. Jadi Angga tidak mencegahnya menjambak dan menyeret Siska. 
Read more
Bab34. Tiga Hari
Tiga hari sudah berlalu sejak kejadian di kantor Angga. Selama itu pula, Riska sama sekali tidak mau disentuh Angga. Alasan Riska, karena dia masih saja kesal setiap mengingat kejadian di kantor Angga. Walaupun saat itu Angga sudah menunjukkan Cctv yang berada di ruangannya, tidak lantas membuat Riska menjadi lega. Dalam Cctv itu jelas terlihat, Siska yang hendak mencium Angga. Untung saja kedatangan mereka tepat waktu. Jika telat semenit saja, Siska pasti sudah berhasil mencium Angga. Bahkan dengan pemecatan Siska, tidak juga membuat Riska melupakan kejadian itu. Perubahan sikap Riska juga dirasakan para orang tua. Mereka menyadari ada yang tidak beres den
Read more
Bab35. Ide Fajar
Siang ini, sesuai janjinya pada Angga. Dia akan membantunya. Fajar sengaja mendatangi butik Riska untuk mencoba membantu kedua sahabatnya itu berdamai. Dari semalam, Fajar sudah merencanakan apa saja yang akan dia bicarakan nanti dengan Riska. Semalam, Fajar turun dari kamarnya untuk makan malam bersama kedua orang tuanya. Kebetulan malam ini kedua orang tuanya berada di rumah semua. Hal yang sangat jarang terjadi. Selesai makan malam, Fajar yang biasanya langsung masuk ke kamar, malam ini ingin menghabiskan waktu bersama kedua orang tuanya. Walaupun hanya sebentar. "Jarang-jarang ya! Bisa ngumpul gini," ucap Roni, Papa Fajar. Fajar yang dari kecil jarang m
Read more
Bab36. Baikan
Fajar hanya mengantarkan Riska sampai ke kantor Angga. Fajar tidak berniat ikut masuk kesana. Bisa dihajar Angga jika dia datang bersama Riska dan melihat matanya yang terlihat sedikit bengkak. "Aku nggak ikut ya! Aku masih ada urusan!" ucap Fajar begitu Riska keluar dari mobil. Belum sempat Riska menjawab, Fajar sudah terlebih dahulu melajukan mobilnya. Tidak mau ambil pusing, Riska berjalan cepat memasuki kantor Angga. Bahkan Resepsionis yang menyapanya tidak digubris Riska sama sekali. Dipikirannya sekarang, dia hanya ingin cepat-cepat bertemu dengan Angga. Dimas yang kebetulan baru saja keluar
Read more
Bab37. Tidak Tahu Malu
Akhir pekan ini Angga dan Riska hanya bermalas-malasan di rumah. Mereka berada di taman belakang rumah. Mereka duduk di bangku panjang yang tersedia disana. Riska tiduran menjadikan paha Angga sebagai bantal. Sedangkan Angga, dia sedang asyik bermain game di ponselnya. Para orang tua, mereka mengobrol di ruang keluarga seperti biasanya. "Mat, coba kamu bilangin sama Angga. Suruh dia ambil cuti untuk bulan madu. Masa sudah lebih dari dua bulan mereka menikah, mereka tidak berbulan madu," ucap Kakek. Rahmat yang merasa dipanggil juga langsung meletakkan koran yang sedang dibacanya. "Pa, biarkan saja Angga dan Riska yang memutuskannya. Kita sebagai orangtua, m
Read more
Bab38. Rencana Bulan Madu
Selesai dengan makan malam. Keluarga Hermawan berkumpul di ruang keluarga. Tidak lupa Riska yang menempel pada Angga seperti lem. Rosyad bahkan sudah berulang kali mengingatkan agar Riska menjaga jaraknya. Bukannya mendengarkan, Riska malah akan mempererat pelukannya jika dia ditegur Papanya agar tidak menempel pada Angga setiap saat. "Angga! Kamu tidak ada rencana untuk bulan madu?" tanya Kakek. Angga terdiam sebentar. " tidak ada salahnya juga pergi bulan madu," pikirnya. "Iya Kek. Angga sedang mencari waktu yang pas untuk pergi bulan madu," jawab Angga. Kakek mengangguk senang. "Bagus! Bagus!,"
Read more
Bab39. Berangkat Bulan Madu
Setelah persiapan untuk bulan madu selesai. Hari ini Angga dan Riska akan berangkat bulan madu ke pulau sebelah. Riska ingin pergi kesana karena mendengar akan keindahan pulau tersebut. Kakek sangat heboh pagi ini. Dibandingkan dengan yang lain, Kakek lah yang paling bersemangat. Kakek yang ingin ikut mengantarkan mereka sampai bandara pun dilarang keras oleh Rahmat dan Sofia. "Kenapa tidak boleh? Papa ini masih kuat, masih sehat," balas Kakek saat dilarang untuk ikut mengantarkan Angga dan Riska ke bandara. Karena Kakek masih rewel ingin ikut, akhirnya Riska turun tangan. Dia membujuk Kakek dengan penuh tipu dayanya. Pada akhirnya, Kakek mengalah.
Read more
Bab40. Bulan Madu 1
Pagi ini, Angga dan Riska akan jalan-jalan ke pantai. Mereka juga membawa kamera DSLR untuk mengabadikan momen mereka. Riska tadinya ingin memakai baju pantai, tapi Angga melarangnya karena merasa jika baju pantai Riska terlalu tipis. "Pakai kaos ini saja!" Angga mengulurkan kaosnya untuk di pakai Riska. Riska dengan berat hati menerima kaos itu, dengan wajah cemberut Riska mengganti baju pantai dengan kaos putih pilihan Angga. "Berhenti cemberut! Jika kamu pakai kaos itu kan kita terlihat seperti memakai kaos pasangan," ucap Angga. Riska yang tadinya cemberut akhirnya menyunggingkan senyumnya. Ent
Read more
PREV
123456
...
12
DMCA.com Protection Status