All Chapters of SUAMIKU SEDINGIN GUNUNG ES: Chapter 31 - Chapter 40
63 Chapters
Berita Terkini
Selama ini Jimmy berpikir bahwa sang ibu memang berambisi untuk merebut Shin Geum Corp dari tangan Yunki. Namun, hal itu tentu saja selalu gagal karena Yunki selalu bertindak dan mengambil keputusan untuk perusahaan sebijak mungkin dan Jimmy selalu takjub akan kinerja kakaknya tersebut.Tidak terbesit sedikit pun di dalam sirkuit otaknya untuk kembali menorehkan luka pada Keluarga Shin dan hari ini seolah segala usahanya gagal, tatkala Jimmy menatap sang ibu dengan berapi-api menunjukkan bukti bahwa pernikahan yang Yunki jalani dengan Jihye adalah pernikahan di atas sebuah perjanjian.Jimmy jelas kaget dengan kenyataan yang ibunya sampaikan dan mau tidak mau wajah Jihye terpeta jelas dalam bayangannya. Bagaimana bisa gadis sebaik Jihye terlibat dalam hal seperti ini?"Jadi, bagaimana mungkin orang seperti Shin Yunki bisa memimpin perusahaan besar seperti Shin Geum Corp, pernikahan saja dia anggap main-main, apa kalian tidak takut uang kalian akan hancur? Aku har
Read more
LOVER
Pernah tidak kalian berada di suatu posisi senang sekaligus khawatir secara bersamaan? Hal ini tengah dirasakan Jihye manakala mengingat kembali roman-roman patah hati para wanita yang terang-terangan menjadi jajaran pemuja sang suami. Lagi pula siapa yang mampu menolak pesona si Kucing Salju itu, sih? Jihye saja yang awalnya menolak berakhir terbawa perasaan dan merona setiap saat oleh perlakuannya.Jihye bergidik membayangkan situasi macam apa yang tengah menunggunya esok hari, terlebih Gaeun yang tadi berteriak dan langsung pingsan di tempat. Gadis itu nyaris dapat menimang bagaimana shock-nya Gaeun atas kenyataan pahit yang dia terima. Jangan
Read more
Samonim (Istri Sang CEO)
Apa mungkin dia bisa mengacungkan jari tengah pada takdir memuakkan ini? Bahkan tidak pernah terbesit pada tempurung otaknya jika hal ini akan terjadi padanya. Rasanya sungguh tidak terpeta, seolah kalah dalam suatu permainan yang nyaris dia menangkan.Seo Jihye bahkan menjadi wanita dalam urutan terakhir untuk dijadikan rival utama. Lihatlah, dari segi penampilan saja Yuri jelas lebih unggul. Bagaimana mungkin Yunki bisa memilih Jihye sebagai istri? Apa mungkin dia tahu bahwa Jihye adalah adik kandungnya? Apa dia menaruh dendam? Bagaimana mungkin Jihye tega menikungnya setajam ini? Apa dia marah karena ditinggalkan?Pertanyaan-pertanyaan tersebut terus-menerus bermunculan seiring hati yang terasa panas bak gasolin yang dilemparkan ke dalam api. Yuri teramat marah, terutama saat manik sang adik menatapnya penuh kemenangan di atas panggung. Jantungnya seolah terjun bebas ke dasar lambung dengan hati mencelus sempurna tatkala Shin Yunki--sang mantan kekasih--yang kembali
Read more
Taktik
Seperti apa yang dibayangkan Jihye tadi malam, salah satu hal yang menjadi kelesahnya adalah Yuri. Senyum yang Jihye dapatkan dari reaksi menggelikan Gaeun seakan hilang begitu saja tatkala presensi wanita itu hadir di ruangan tersebut.Yuri terlihat berjalan santai dengan wajah angkuh melirik Jihye sekilas lantas menyunggingkan senyum miring meremehkan. "Nona Se--ah maaf Samonim, bisakah kita berbicara di ruanganku?" ajaknya."Tentu," jawab Jihye tersenyum, mengundang belalakan mata dari Gaeun yang duduk di sebelahnya tampak ngeri membayangkan hal apa yang akan terjadi di antara mereka."Hye, hati-hati," bisik Gaeun."Tentu." Jihye tidak tahu kenapa dia harus menjawab tentu pada Gaeun seolah dia akan menghadapi amukan badai.Sampai di ruangan, Yuri masih mempertahankan sikap angkuhnya, membalikkan badan, bersedekap dengan manik memindai penampilan Jihye dari atas ke bawah. "Apa aku harus memberikan tepuk tangan yan
Read more
Obatku Ya Kamu
Tidak ada yang lebih melegakan dari menghabiskan masa tua dalam kebahagiaan. Menyeruput teh hijau yang masih mengepul dari cangkir dengan ukiran bunga lotus sembari menatap bentangan alam yang ada di hadapan. Jangan lupakan buntalan-buntalan kecil yang senantiasa berlarian riang meramaikan hari-harinya. Sunhee berpikir hal seperti itu akan terjadi tak lama lagi dalam hidupnya.Sudut bibirnya terangkat saat mengetahui tentang sang cucu yang  sudah berani mengumumkan pada semua orang bahwa dirinya telah menikah."Jadi, Yunki mengumumkannya karena desakan Minkyung?" tanya Sunhee pada Bu Ahn yang berdiri di sampingnya.Bu Ahn mengangguk. "Menurut Pak Ong, Nyonya Choi begitu berusaha untuk menjatuhkan kredibilitas tuan muda di depan para pemegang saham."Sunhee berdecak lirih membayangkan situasi macam apa yang dihadapi cucu kesayangannya saat itu. "Minkyung memang wanita mengerikan, bertolak belakang sekali dengan anaknya, Jimmy." Tangan keriputnya kemba
Read more
Yuri vs Sunhee
Hidup itu hanya sekali dan sudah selayaknya kita mengisinya dengan sesuatu yang menyenangkan. Tentu itu adalah sebuah fakta dan Yuri menggenggamnya dengan penuh keyakinan.Tumbuh besar dalam asuhan seorang ibu matrealistis dan seorang ayah sambung yang penuh intrik menjadikan Bae Yuri menjadi pribadi penuh tipu daya. Yuri bahkan tidak mengerti, bagaimana bisa sang ibu berakhir menikah dengan ayah kandungnya yang sangat miskin. Barangkali, sang ibu tersadar tatkala dirinya telah melahirkan Jihye. Hidup serba kekurangan itu sangat menyedihkan terlebih jika kau terlahir cantik. Kau tahu? Kecantikanmu seakan sia-sia.Memosisikan diri terjun di lingkungan para chaebol, memanfaatkan kecantikannya untuk menggaet para calon pewaris tunggal di suatu perusahaan besar dan berakhir mendapatkan Shin Yunki dalam pelukan, tentu sebuah tangkapan besar. Seperti ajaran sang ibu, Yuri tidak pernah memakai hati dalam menjalin hubungan kendati Yunki memperlakukannya dengan sa
Read more
Harapan dan intrik
“Oppa ... walau seluruh dunia sudah mengetahui aku istrimu, tidak baik kalau bercinta di kantor," protes Jihye berusaha mengurai kungkungan sang suami yang menguncinya posesif."Aku merindukanmu, Hye," ucap Yunki dengan suara dalam yang menggoda sambil mencuri dua tiga kecupan singkat di bibir Jihye.Kalau sudah begini Jihye biasanya pasrah, tetapi lain cerita kalau di kantor. Astaga, apa katanya tadi? Rindu? Yang benar saja, mereka bahkan bertemu setiap hari. Apa kadar budak cintanya semakin tinggi, ya? Jihye menangkup bibirnya sendiri, rasanya tidak professional walau jarum jam telah menapak ke angka lima lebih sepuluh yang berarti jam kerja sudah berakhir."Oppa, aku minta izin pulang telat, ya? Yuri bujangnim memintaku menemaninya. Kau jadi makan malam dengan rekan bisnismu, kan?"Mau tidak mau Yunki mengernyit. "Dia masih memperlakukanmu sebagai asisten setelah tahu kau istriku?"Ji
Read more
Mempertanyakan Kenapa?
Shopping untuk sebagian besar wanita adalah sebuah penyembuhan. Setelahnya kau akan merasa bahagia dengan hati lebih ringan. Begitu pun dengan Sunhee, dia baru saja tiba di rumah besar setelah sebelumnya mengantar Jihye pulang. Cucu menantu kesayangannya itu dengan senang hati bersedia menemaninya berbelanja di mal.Baginya, Jihye memang cucu menantu ideal. Dia dapat menempatkan diri dalam membangun konversasi menyenangkan dengan wanita tua seperti dirinya, oleh karena itu tidak berlebihan jika Sunhee sangat menyayangi Jihye.Baru beberapa langkah tungkainya menapak teras, senyumnya terbentang tatkala mendapati presensi sang cucu kesayangan mendekat."Aigo, Yunki-ya tadi aku baru saja mengantar Jihye pulang, kukira kau tidak kemari." Sunhee merentangkan kedua tangannya berniat memeluk Yunki. Namun, alih-alih menyambut, Yunki malah menatap Sunhee dengan air muka tidak terbaca."Nenek, kita harus bicara," ucapnya serius.
Read more
Hari Berkabung
Yunki tidak dapat memeta perasaannya. Tamparan kenyataan yang menyambar bagai kilatan petir itu benar-benar membuatnya hancur. Dia tak menyangka bahwa romansa yang baru saja dicecap begitu manis ternyata memiliki after taste pahit nan getir.Ya, di balik kekecewaannya pada sang nenek, Yunki lebih merasa kecewa pada Jihye yang ternyata menjadi bagian dari kebohongan itu.Bayangan indah hidup bersama Jihye dengan mini-mini yang senantiasa menunggunya pulang kerja di balik pintu dan saling berebut atensi meminta digendong hilang begitu saja. Dia sangat mencintai Jihye, tetapi kenapa cinta mereka berdiri di atas fondasi kebohongan? Kenapa wanita itu tega? Sungguh menyakitkan terlebih dia sudah menutup lembaran lamanya bersama Yuri dan mengisi lembaran barunya dengan nama Jihye terukir indah dalam relung.Well, sekali lagi hidup tidak menuntut kesiapan hati setiap orang. Dia akan terus berjalan seperti waktu yang menapak pada setiap sekon
Read more
Berpisah
Terhitung sudah tiga hari Yunki tidak pulang dan Jihye sibuk memupuk tanya dalam benaknya. Berkali-kali wanita itu menelepon dan menanyakan keberadaan Yunki lewat pesan dan berkali-kali pula Yunki mengabaikannya."Ternyata aku belum mengenalnya, ya?" monolog Jihye lirih seraya mengembuskan napas panjang dengan punggung tangan mengesat air mata yang jatuh entah untuk ke berapa kali.Tubuhnya telentang menatap langit-langit dengan lobus yang terus-menerus merangkai segala kemungkinan yang terjadi di antara Yunki dengan sang nenek. Selama tiga hari ini Jihye tentu tidak tinggal diam, dalam masa cutinya wanita itu pergi ke rumah besar untuk bertanya pada Bu Ahn tentang apa yang diperdebatkan mereka dan sayangnya Bu Ahn tidak mengetahuinya. Jangan lupakan Minkyung yang masih saja terlihat membenci Jihye. Wanita itu menatap Jihye dengan sorot angkuh bercampur jijik yang terang-terangan dia perlihatkan."Masih berani menginjakkan kaki kotormu di sini, eoh
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status