All Chapters of Terpikat Janda Montok: Chapter 51 - Chapter 60
73 Chapters
Solusi dari Bu Rara
"Miranda, tunggu dulu! Aku bisa jelaskan semuanya." Haikal terus mengejar sang istri sampai ke bawah. Miranda tak mengindahkannya walau pun pria itu berusaha mencekal tangannya, ia tepis sangat kasar."Sayang, kita pulang bareng ya. Dan selesaikan semuanya dengan kepala dingin."Ucapan Haikal yang terdengar santai, membuat Mira merasa muak. Bisa-bisanya Haikal meminta menyelesaikan masalah dengan kepala dingin setelah apa yang dilihatnya dengan mata kepala sendiri."Tidak perlu!" Miranda langsung membawa motornya dengan kecepatan penuh. Hal itu membuat Haikal khawatir pada keselamatan istrinya.Ia langsung menyusul juga, melawan arah melewati jalan pintas. Tak peduli beberapa pengendara yang mengumpati kebodohannya karena berkendara dengan kecepatan tinggi. Haikal hanya memikirkan nyawa istrinya yang dalam bahaya.Betapa tidak, Miranda mengendarai sepeda motornya dalam keadaan menangis. Ia takut sesuatu terulang kembali. Karena Mira
Read more
Kejutan Haikal
Haikal memberi Mira waktu untuk menyendiri di dalam kamar. Setidaknya ia tenang karena istrinya pulang dengan selamat."Papah, mamah kenapa?" tanya Ochan yang bingung melihat mamahnya diam dan langsung mengunci kamar."Tidak apa-apa, sayang. Kamu jangan ke kamar dulu ya, biarin mamah istirahat dulu," ucap Haikal sambil mengusap kepala Ochan."Iyah, Pah." Hingga malam menjelang, Mira masih belum membuka pintu kamarnya. Haikal memutuskan untuk membukanya lewat kunci cadangan yang kebetulan di simpan di dalam laci.CeklekPintu terbukaMenampakkan sosok makhluk cantik tengah tertidur sangat pulas. Haikal mendekat duduk di sisi ranjang. Ia tersenyum sambil membelai pucuk kepala istrinya."Maafkan aku ya sudah membuat kamu nangis. Kamu cuma salah paham," gumam Haikal pelan. Ia tak ingin membangunkan istrinya. Biarlah Miranda tertidur sampai puas.Namun sepertinya, sentuhan lembut yang diberikan Haikal padan
Read more
kenapa dia bisa bebas?
Mendapat suami idaman adalah impian semua orang. Betapa tidak, sebagai kaum wanita tentunya istri selalu ingin diberikan kasih sayang lewat perhatian kecil, entah itu dengan memberikan kejutan, jalan-jalan dan sebagainya. Hal inilah yang membuat istri bahagia. Seperti yang dialami Miranda sekarang, bukan lagi perhatian kecil yang diberikan Haikal padanya, sebuah rumah mewah impian menjadi kejutan untuknya."Bang, ini berlebihan. Aku merasa tidak pantas mendapatkannya." ucapan itu yang dilontarkan berkali-kali dari bibirnya.Ia merasa sungkan dengan Haikal karena lagi-lagi suaminya mengeluarkan banyak uang. Padahal sebelumnya Haikal telah melunasi hutangnya pada Aluna gara-gara kerusakan mobil. "Kamu bicara apa, sayang. Kamu lupa kalau kamu istri abang. Jadi uang abang juga uang kamu." saat ini mereka berada di taman belakang, melihat pemandangan segar yang menyejukkan mata. Sementara Ochan sibuk bermain ayunan sendiri. Haikal memang sengaja membuat taman
Read more
Berjanji
2 hari kemudianHaikal menyerahkan sertifikat rumah atas nama istrinya. Miranda awalnya keberatan. Sudah tinggal di rumah sebesar ini saja sudah cukup baginya, dan kali ini Haikal sangat berlebihan. "Bang, kenapa harus nama aku. Yang beli kan abang," ucap Mira merasa sungkan."Ini hadiah untuk kamu, sayang. Anggap saja hadiah pernikahan kita," ucap Haikal tulus."Terima kasih banyak, Bang. Tapi--""Kenapa?""Harganya pasti sangat mahal, uang abang nanti habis."Mendengar ucapan polos istrinya membuat Haikal terbahak kencang. Bagaimana bisa uangnya habis, malahan setiap waktu uangnya semakin menambah. Haikal sendiri pun bingung menghabiskannya dengan cara apa. "Kok malah ketawa?" Miranda langsung cemberut, karena menurutnya Haikal sudah meledek."Tidak apa-apa, sayang." Haikal langsung menggenggam kedua tangan istrinya. "Kamu jangan mikirin berapa banyak pengeluaran abang ya, karena itu tidak penting.
Read more
Jaja cemburu
1 minggu berlalu Tinggal di rumah baru membuat Mira semakin betah. Bahkan rasanya ia segan keluar rumah dan hanya ingin menikmati waktunya di rumah saja. Haikal memang menyuruhnya untuk berhenti kerja, tetapi Mira menolak lembut permintaan sang suami. Menjadi seorang pengajar adalah cita-citanya dari kecil, dan Mira sangat menikmati perannya sebagai guru. Jadi bagaimana mungkin ia berhenti kerja hanya karena suaminya mampu membiayai hidupnya. Mira bukanlah sosok wanita manja yang hanya mengandalkan uang suami, hidupnya sudah terlatih mandiri sejak kecil.Hari ini Mira berangkat mengajar les di satu tempat, karena pagi tadi sudah mengajar di tempat biasanya. Ya, memang ada beberapa anak yang ia ajarkan les private di beberapa rumah. Menjadi seorang pengajar yang baik, dan gampang dicerna, membuat seorang anak betah di ajari dengannya. Sebab itu orang tua mereka membuat pengumuman ke media sosial bahwa ada seorang guru les yang sangat handal. Karena inform
Read more
Haikal vs Raykel
"Halo, Pak. Ada yang bisa Anni bantu?" tanya Anni dari seberang sana."Apa Miranda sudah pulang, Ann? Dari tadi saya hubungi gak diangkat. Kirim pesan juga gak dibales," ucap Haikal. Ia merasa khawatir dengan istrinya. "Belum, Pak. Tumben sekali sih Mbak Mira belum pulang. Biasanya tuh jam segini sudah sampai."Ucapan Anni tersebut membuat Haikal semakin gelisah. Ia mondar-mandir di dalam ruangan, memikirkan istrinya dari tadi."Baiklah, kalau begitu saya pulang sekarang." Haikal langsung mematikan panggilannya."Tadi papah ya, Mbak?" tanya Ochan dari belakang. Ia mendongak menatap Anni meminta jawaban."Iya, sayang. Tadi papah," sahut Anni. Ia berjongkok menyetarakan tingginya dengan Ochan."Papah ngomong apa?" tanyanya kepo.Tak ingin Ochan khawatir karena pertanyaan Haikal yang mencemaskan Mira, Anni mengalihkan jawabannya ke yang lain."Papah cuma nanya kalau Ochan sudah makan apa belum," sahut Ann
Read more
Wanita pembawa sial!
DUAKKKDUAKKKDUAKKKBeberapa tendangan mendarat di tubuh Haikal saat berhasil mengalahkan Raykel. Para orang yang ditugaskan untuk menjaga di depan oleh Raykel masuk dan membantu tuannya berkelahi. Lima lawan satu, jelas saja Haikal kalah. Ia tak punya kekuatan untuk melawan semuanya."Abang--" teriak Mira histeris. Ia ingin membantu suaminya, namun kedua tangannya kini dicekal oleh salah satu anak buah Raykel."Jangan bergerak, Nona," ucap orang itu merasa kewalahan dengan Mira yang terus memberontak."Jahanam kalian, jangan pukuli suamiku!" teriaknya pilu. Hati Mira sakit menyaksikan semuanya. Tubuh Haikal sudah tak berdaya, namun kelima orang itu masih terus menghajarnya."Rasakan kau!" ucap Raykel dengan suara seraknya. Jelas saja ia kesulitan bicara, sebab Haikal telah memukulinya membabi buta. Raykel bangkit sambil memegangi perutnya. Sebuah senyum penuh kemenangan terukir jelas di sudut bibirn
Read more
Bubur ayam special
3 hari berlaluMiranda tak beranjak sedikit pun dari sisinya. Haikal sudah memintanya untuk pulang dan beristirahat, tetapi Miranda menolak dan memilih menemani suaminya.Miranda meraih jemari dan mencium punggung tangan suaminya. Matanya berkaca-kaca menatap kulit pucat pasi dengan beberapa luka goresan kecil di sekitar wajah, lengan, dan kaki."Maafkan abang karena sudah merepotkanmu," ucap Haikal sambil mengusap lembut pipi istrinya."Ini sudah kewajibanku, Bang." Miranda saat ini tengah mengelap badan suaminya dengan handuk kecil basah yang sudah diperas."Ochan membutuhkanmu, Mir." Haikal khawatir dengan keadaan anaknya yang sering ditinggal selama 3 hari ini. Miranda hanya pulang sebentar, lalu balik lagi ke rumah sakit."Abang tidak perlu khawatir, Anni pasti akan menjaganya," ucap Mira tersenyum. Sejujurnya Mira juga merasa bersalah pada putranya, namun ia berjanji setelah ini akan mengutamakan Ochan.Setelah ber
Read more
Dalang sebenarnya
"Pelan-pelan saja, pasti bisa kok." saat ini Mira tengah membantu suaminya berjalan tanpa kursi roda."Katanya gak parah, tapi kok abang merasa kesulitan ya, Mir," ucapnya memelas."Payah, baru begitu saja putus asa. Semangat sayangku," ucap Mira dengan mengedipkan sebelah mata. Hal itu membuat Haikal semakin bersemangat."Auww, sakit sakit." Haikal memegangi kakinya yang terasa kram. Berkali-kali ia mencobanya, rasa sakit itu semakin menjadi."Lebay." bukannya prihatin, Miranda malah terkekeh dengan ekspresi sang suami."Makanya abang tuh belajar bela diri dong, biar bisa melawan banyak orang. Jangan bisanya ke dukun saja buat melet aku," ucapnya terkekeh."Kamu ngeremehin abang hah?" Haikal tak terima dirinya dianggap tak bisa bela diri. Jelas-jelas ia sanggup mengalahkan banyak orang, hanya saat itu kondisinya berbeda. Penyerangan mendadak yang dilakukan anak buah Raykel, membuatnya tak bisa berkutik."Bukannya ngerem
Read more
Tamu special untuk Jaja
"Abang yakin sudah bisa kerja?" tanya Mira sambil menyiapkan kemeja untuk suaminya.Setelah 1 minggu belajar jalan, kini Haikal sudah membaik kondisinya."Yakin, sayang. Banyak kerjaan di kantor yang harus abang selesaikan. Kasian Joe sama Lussi yang keteteran gak ada abang," ucap Haikal."Tapi kaki abang kan masih kaku?""Tidak apa-apa. Yang penting sudah bisa jalan.""Ya sudah, kalau sakit jangan dipaksain ya," ucap Mira khawatir."Iya, kamu tenang saja. Di kantor juga duduk doang."Selesai membantu Haikal berpakaian, Mira langsung mengantarnya sampai ke depan pintu. Haikal tidak sarapan hari ini, katanya pengan sarapan di kantor. Mira pun membawakannya bekal yang sudah ia siapkan sebelumnya."Hati-hati di jalan ya. Kalau sudah sampai hubungi aku," ucap Mira. Ia mengulurkan tangannya hendak menyalami sang suami."Iya, sayang," jawab Haikal tersenyum. Tak lupa juga ia berikan kecupan sayang di kening s
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status