All Chapters of Terpikat Janda Montok: Chapter 31 - Chapter 40
73 Chapters
Lepaskan aku!
Mata Haikal menyala memancarkan api kemarahan. Betapa tidak, benar saja dugaannya bahwa sang istri dalam bahaya.Pria tampan berusia 30 tahun itu tampak mengamuk, memarahi semua orang yang berada di sana dengan perasaan yang sulit dijabarkan. Informasi hilangnya Miranda membuat Haikal seakan kehilangan separuh nyawa. Padahal semalam mereka habis teleponan. Sejak kapan istrinya itu menghilang. Haikal merasa tak sigap menjadi suami. Andai saja semalam datang ke lokasi ini dan menjaga istrinya, mungkin semua tidak akan terjadi."Bagaimana Miranda bisa hilang? Banyak orang di sini, kalian ngapain saja?!" gertak Haikal pada semuanya.Mereka hanya terdiam, tidak ada yang berani bicara sepatah katapun. Sebab ia tahu Haikal adalah anak dari Pak Dedi Haditama, dan mereka tahu kalau Haikal sangat menyukai Miranda. Jadi wajar saja Haikal begitu panik, walaupun mereka tidak tahu kenyataan yang sebenarnya bahwa Haikal dan Miranda telah menikah.Joe menenangkan bosnya
Read more
Haikal datang
BrakkSebuah dobrakan sangat kencang membuat seorang pria yang tengah menindih wanita di bawahnya langsung tersentak hebat."Bang Haikal," lirih Mira dengan sendu. Ia mengucap syukur berkali-kali karena Haikal datang tepat waktu.Tanpa menunggu Raykel yang sedang mengenakan pakaiannya kembali karena keterkejutannya, Haikal langsung menghajar pria bertopeng itu membabi buta. BUGHBUGHBUGH"Apa yang kau lakukan pada wanitaku?!" Haikal terus menghajar pria itu dengan sangat keras. Ketika hendak membuka topengnya untuk menunjukkan siapa sebenarnya dia kepada Miranda, namun dengan cepat Raykel langsung menepis tangan Haikal dan menendang perutnya.Terjadilah baku hantam diantara keduanya. Sementara Mira langsung menutupi tubuhnya dengan jaket tebal yang sudah terlepas dari tubuhnya saat kejadian penculikan malam itu."Bang Haikal hati-hati," teriak Mira ketakutan. Gagang sapu, hanya itu yang kep
Read more
Belum saatnya, Bang
Malam semakin larutMiranda tidur sangat pulas dalam dekapan sang suami. Tadinya Haikal mau mengajak makan malam dulu, namun Miranda yang memang sudah kelelahan akibat disekap seharian, akhirnya tertidur dengan cepat.Haikal jadi tak tega membangunkannya, padahal ia ingin sekali menumpahkan rasa kangennya yang menggebu selama satu minggu tidak ketemu. Tapi biarlah, itu masih banyak waktu. Yang terpenting adalah membiarkan Mira istirahat sejenak, agar tenaganya pulih kembali. Jelas saja wanitanya sangat lemas, saat disekap Raykel tak memberi makan apapun bahkan minum saja tidak. Ia terus membius Mira agar tertidur. Membayangkan itu membuat hati Haikal terasa teriris. Ia berjanji akan membuat Raykel dihukum seberat-beratnya."Maafin abang, sayang. Abang tidak becus menjadi suami."Haikal mengusap punggung Mira sangat lembut. Ia juga menciumi kening istrinya berkali-kali seolah ingin menghilangkan bekas jejak Raykel pada wajah istrinya.H
Read more
Morning Kiss
Setelah 1 minggu berpikir matang-matang, akhirnya Miranda memutuskan resign dari Universitas JKT. Bukan tanpa alasan Mira menyetujui permintaan suaminya begitu saja. Kalau dipikir ada benarnya juga, selama ini ia selalu sibuk dengan kerjaannya sampai kadang lupa meluangkan waktu untuk anaknya. Walaupun kadang sabtu minggu libur, tetap saja di rumah Mira masih mengerjakan tugasnya yang menumpuk. Karena memang begitu sibuk menjadi seorang dosen.Dan Mira memutuskan menerima tawaran tetangganya yang meminta ia menjadi guru les private. Entah tawaran itu masih berlaku atau tidak, setelah pulang nanti Mira akan menanyakannya lagi.Menjadi guru les private tidak banyak membuang waktu. Dan tentu Anni masih bisa bekerja dengannya. Itulah salah satu alasan yang membuat Mira enggan berhenti kerja, karena otomatis ia tidak membutuhkan Anni lagi mengasuh putranya. Sedangkan Ochan sudah sangat menyayangi Anni begitupun sebaliknya."Kamu tadi teleponan sama siapa?" tanya Haik
Read more
Pulang ke Jakarta
Mira dan Haikal bersiap pulang ke Jakarta. Mereka tak lupa mampir ke sebuah toko untuk membeli oleh-oleh. Sebelumnya, Haikal juga membawa sang istri jalan-jalan ke sekitaran Bandung untuk berfoto. Mereka memang belum ada foto berdua, jadi inilah kesempatan yang harus dimanvaatkan."Kamu sudah puas jalan-jalannya, sayang? Kenapa harus pulang sekarang sih, jujur Abang masih pengen nikmatin waktu berdua sama kamu di sini," ucap Haikal.Saat ini mereka berada di alun-alun Bandung, menikmati suasana pagi di atas rumput dengan nyaman."Aku kangen sama Ochan, setiap ngelihat dia dari video call rasanya gak tega, Bang. Pasti dia kangen banget sama mamahnya, walaupun bilangnya gak kangen.""Iya, sayang. Abang juga kangen sama anak kita." Haikal mengusap rambut Miranda yang bersandar manja di bahunya."Oya, setelah ini pernikahan kita bagaimana, Bang?" Miranda menatap mata suaminya intens. Sejujurnya ia tidak mau menanyakan ini. Akan tetapi, sebagai wanita y
Read more
Pulang ke mana?
BUGH...!!Lemparan bantal menjadi sambutan utama begitu Haikal datang ke Apartemen Jaja."Gilo lo ya! Temen dateng bukannya disambut malah disambit," gerutu Haikal sambil memegangi pipinya yang terasa kebas. Ia langsung menjatuhkan bokongnya di samping Jaja, yang kelihatannya memang sedang marah."Kebangetan lo, bukannya dari awal bilang kalau Cindy itu wanita yang mau dijodohin sama lo, kalau begini caranya kan gua males," ucap Jaja kesal."Jadi lo sudah tahu?""Ya tahu lah. Gua cari informasi, dan bahkan tahu semua apa yang dia rencanain untuk jandalu itu," ucap Jaja."Sembarangan kalau ngomong, Miranda bukan janda lagi. Nih suaminya depan mata lo," ucap Haikal tak terima. "Tunggu dulu, maksudnya rencanain apaan?" Haikal berbalik menatap Jaja serius."Aluna, dia bekerja sama dengan Aluna buat ngejebak bini lo." Jaja terlihat kesal menjelaskannya. Betapa tidak, wanita yang dicintainya memiliki hati sejahat iblis. Jaja bahkan tak perc
Read more
Kemarahan Mamah Siska
PlakkkSebuah tamparan keras mendarat di pipi Haikal dengan sempurna hingga mengejutkan dirinya. Haikal reflek memandang wanita paruh baya di hadapannya dengan sorot mata menyala."Mamah, ada apa?" ucapnya sembari memegangi pipi yang terasa kebas.BrakkMamah Siska melemparkan sebuah map cokelat tepat di wajah Haikal. "Apa itu?" ucapnya marah besar. "Tolong jelaskan sekarang juga!"Haikal membuang napas kasar. Ia meraih map itu dan membukanya.Sebuah foto pernikahan yang disaksikan beberapa orang di dalam sebuah rumah. Sekarang Haikal tahu kenapa mamahnya seperti ini."Haikal bisa jelaskan, Mah. Mamah tenang dulu," ucapnya lembut.Tentu membuat emosi Mamah Siska semakin di ubun-ubun. Ia tak menyangka anak yang dibesarkannya selama 30 tahun, kini berani menyembunyikan sesuatu yang teramat fatal baginya. Betapa tidak, Haikal menikah siri tanpa ijin dan restu darinya. Sebagai orang tua, Mamah Siska merasa sakit hat
Read more
Menjauh tanpa alasan
1 minggu berlaluSeorang wanita cantik dengan paras keibuannya gegana setengah mati. Betapa tidak, Haikal benar-benar tak memberi kabar selama itu. Bahkan ponselnya sengaja dimatikan agar ia tidak dapat dihubungi. Miranda menangis setiap malam memikirkan suaminya. Entah apa yang membuat Haikal menghindar, sampai tega tidak memberi kabar selama seminggu.Satu sisi, Miranda ingin sekali mendatangi Haikal ke rumahnya. Namun, rasa takut akan ketemu Mamah Siska membuatnya mengurungkan niat itu.Miranda pun mencari informasi lewat Joe. Akan tetapi, asisten suaminya itu mengatakan kalau dia tidak tahu di mana Haikal. Sepertinya Joe memang bekerja sama untuk tidak memberi tahu keberadaan Haikal."Apa salahku, kenapa kamu menjauhiku tanpa alasan, hiks..." Miranda memeluk kedua lututnya sambil menangis.Baru saja ia mendapatkan kebahagiaan dalam hidupnya. Namun dalam sekejap Haikal membuatnya patah hati. Rasanya Mira bagai jatuh dari ketinggian yan
Read more
Curhat Mamah Siska
"Tante--" panggil Cindy saat melihat wanita yang masih cantik di usianya yang tak lagi muda.Mamah Siska langsung mendekat, kemudian melempar senyum kepada Cindy."Maaf menunggu lama, Nak. Padahal tante yang ngajak kamu ketemuan, tapi kamu yang menunggu tante. Tante jadi tidak enak deh," ucapnya tersenyum malu. Mamah Siska langsung menjatuhkan bokongnya berhadapan dengan Cindy, kemudian menaruh tasnya di samping bangku yang kosong."Tante ni kayak sama siapa saja. Tidak apa-apa kok. Cindy juga tidak sibuk," jawabnya sangat ramah."Oya, kita pesen dulu ya, supaya lebih enak ngobrolnya," ucap Mamah Siska yang diangguki kepala oleh Cindy."Tante mau pesen apa?""Pesen sandwich saja deh sama milk tea. Kalau kamu apa?" Mamah Siska balik bertanya."Samain saja seperti tante. Oya, btw tante suka milk tea juga?" tanya Cindy."Iya, habis rasanya manis-manis gimana gitu," jawab Mamah Siska terkekeh."Ya ampun kok
Read more
Suaminya ke mana?
BrakkkAluna membanting pintu kamar begitu sampai di mansion. Tak disangka pertemuannya dengan Mamah Siska membuat suasana hatinya menjadi buruk. Betapa tidak, Mamah Siska memberinya ucapah menohok yang membuat Aluna merasa ditusuk ribuan jarum."Dasar wanita pengkhianat! Wanita tidak tahu terima kasih. Ke mana saja kau baru muncul setelah sekian tahun menghilang? Kau tahu, kepergianmu itu membuat putraku depresi hingga ia hampir bunuh diri," ucapan yang dilontarkan Mamah Siska tadi."Beruntunglah sekarang Haikal move on dari wanita sepertimu. Karena kau memang tidak pantas untuk putraku! Dan satu lagi, jangan pernah berharap kalau kau akan mendapatkan cinta anakku kembali!" setelah mengatakan itu Mamah Siska langsung menggandeng Cindy masuk ke dalam cafe lagi. Mamah Siska seolah menunjukkan kalau saat ini yang lebih pantas bersanding dengan Haikal adalah Cindy."Aaaaaaaaa......!" Aluna menangis kencang sambil menghamburkan semua barang-barang yan
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status