All Chapters of Karma pahit seorang pelakor: Chapter 81 - Chapter 90
117 Chapters
Secercah pengampunan
"Dimana aku?""Alhamdulillah mak, njenengan sudah sadar. Kita ada dirumah sakit mak, sekarang njenengan sedang diperiksa dokter."Sekar mengelus tanganya yang sudah keriput dengan lembut, seolah berusaha memberi kekuatan lebih kepada Sumini, tatapan matanya seolah menjelaskan bahwa dia tak lagi sendiri kini, wanita itu akan bersedia merawat nya. Namun ketika perasaan itu menghangatkan hatinya, justru rasa sakit luar biasa kembali menyerang kakinya. Baru dia sadari bahwa badannya kembali menggigil saking kuatnya menahan sakit luar biasa pada kakinya. Dia meringis merintih mengaduh kepada sang dokter. "Lutut saya sakit sekali dok, rasanya kaki saya juga sangat lemah, saya ini sakit apa to dok?"Sang dokter dan para perawat pun menatapnya dengan tatapan iba. Membuat hati Sumini dilanda kawatir dengan apa yang akan disampaikan sang dokter. Hatinya berdegup dengan kencang. Dia yakin Tuhan tak mungkin sejahat itu kepadanya, semua akan baik-baik saja. Dia tak memiliki siapapun, dia harus
Read more
Berkenalan dengan Tuhan
Hari Raya idul fitri adalah hari dimana yang dikota kembali ke desa, yang merantau pulang kepada keluarga, para anak berduyun-duyun mengunjungi orang tua. Bahkan pemakaman pun ramai oleh peziarah dengan bunga setaman yang mereka taburkan diatas gundunkan tanah. Namun berbeda dengan Sumini, hari Raya idul fitri justru menambah sesak didadanya menahan nelangsa yang tak berkesudahan. Siapa yang dia nanti? siapa yang dia tunggu? Satu-satunya keluarga yang masih mau peduli terhadapnya adalah Wijaya dan Sekar, namun hari Raya seperti ini yang pada umumnya mereka yang dikota kembali ke desa untuk merayakan bersama keluarga. beda hal dengan Wijaya dan Sekar, mereka justru memilih merayakan dikota, karena semua keluarga mereka ada disana, menyisakan dirinya yang terkungkung sepi, sendiri. Sumini sudah mandi dan berganti dengan busana terbaiknya sedari pagi. Meski dengan keterbatasan, namun dia masih bisa melakukan semua kegiatan seperti biasa diatas kursi roda. Sumini bahkan nyaris tidak mem
Read more
Ending untuk Sumini
Pov Alina. "Jadi seperti itu bu masa lalu mbah Sum? Jahat juga ya, pantas saja masa tuanya seperti itu!"Aku tak menyangka mbah Sum dimasa lalu adalah seorang wanita yang begitu jahat, sehingga mampu menghalalkan segala cara untuk memenuhi ambisinya. Ibu tersenyum mendengar pernyataanku, dan aku justru bingung."Bararti kamu tak bisa menangkap maksut dalam cerita ibu tadi, fikiran kamu terpusat pada siapa dicerita ibu tadi?""Mbah Menik""Bukankah awalnya kamu ingin tahu tentang mbah Sum? Apa yang kamu tangkap tentang cerita mbah Sum? " Seorang perebut suami orang yang berhati jahat, yang menghalalkan segala cara demi tercapainya sebuah ambisi!" Jawabku berapu-api. "Benar, tapi bukan itu maksut yang ingin ibu sampaikan dalam cerita barusan. Mbah Sum itu pada dasarnya orang baik nduk, dia berbuat jahat itu karena memang tidak pernah diarahkan kearah yang benar oleh orangtuanya. Bahkan, justru sang ibu lah yang menjadikan mbah Sum sebagai boneka untuk mencapai tujuanya, namun mbah S
Read more
Hadiah istimewa untuk Sumini dari Menik
Menik dan keluarga datang setelah proses pemakaman selesai. Begitu sampai, mereka langsung menuju kerumah Sumini. Disana sudah terlihat sepi, hanya Darso Darsih dan Alina yang terlihat sibuk sedang membersihkan rumah Sumini. "Assalamu'alaikum""Walaikumsalam, bulek Menik, monggo-monggo, alhamdulillah njenengan mpun dateng, dhospundi bulek perjalanan, lancar?""Alhamdulillah Sih lancar, oh Iyo Sih pie critane mbak Sum? Kok mendadak sekali? Maaf ya sih aku telat, kamu jadi kerepotan""Halah, bulek ini bicara apa, sudah kewajiban kita sesama muslim to ngurusin jenasah saudaranya, lagian para tetangga semuanya juga datang bulek buat bantuin.""Iya iya, alhamdulillah kalau begitu. Memang ceritanya gimana to sih, kok bisa mbak Sum tiba-tiba ngak ada seperti itu, aku tadi dikabari Wijaya juga kaget. Untungnya masih ada tiket untuk penerbangan hari ini, kita langsung ambil Sih, tapi maaf Astutik nggak bisa ikut, anaknya masih kecil, kerjaanya juga ngak bisa kalau minta cuti mendadak""Iya bu
Read more
Dari Winaya untuk Sumini
Pov Wijaya. Entah apa yang menggerakkan kakiku sehingga begitu ringanya melangkah ke areal pemakaman ini. Padahal selama ini aku sangat jarang berkunjung ke makam, sekalipun itu makam bapak. Bagiku bapak akan lebih membutuhkan doa ku dibanding dengan kunjungan, toh meskipun aku datang kita juga tak bisa bercengkrama. Namun hari ini aku begitu ingin datang kemari, tempat dimana disemayamkan jasad seorang wanita yang dulu pernah sangat aku benci. Berbeda dengan makam yang lain yang penuh dengan taburan bunga dari para keluarga yang datang untuk mendoakan, sudah menjadi tradisi bahwa menjelang ramadhan seperti ini pihak keluarga akan datang mengunjungi makan lalu tabur bunga sekaligus membersihkan areal makam yang mungkin hanya setahun sekali mereka kunjungi. Tempat dimana orang yang mereka cintai terbaring dibawahnya. Namun berbeda dengan makam mak Sumini, begitu dulu aku memanggilnya, ketika wanita itu masih sebagai sahabat ibu. Lalu setelah dia menikah dengan bapak, tak pernah l
Read more
Cinta sejati
"Istriku sudah cantik, habis ini makan yuk, perutku sudah laper, aku cuma mau makan kalau kamu juga makan pokok nya"Ujar Rudy sambil menyisir rambut Menik yang sedang rontok parah. Rudy menyembunyikan rambut-rambut itu disakunya, hanya agar tidak terlihat oleh Menikah dan membuatnya bersedih. Ketika akan mengenakan penutup kepala untuk menik, tangan Rudy ditahan oleh Menik. Sambil mata itu menatap sang kekasih dengan begitu dalam, seakan berusaha menyelami perasaan apa yang ada dibenak sang suami, sehingga Menik bisa menyampaikan permintaannya. "Mass... ""Iya sayang?"Rudy mengubah posisinya dengan duduk dihadapan Menik. "Aku boleh minta sesuatu?""Apapun selagi aku mampu, dan itu bisa buat kamu senang pasti aku berikan untukmu. Katakan kamu mau apa? Aku akan segera mencarikan nya untuk kamu"" Ah mas ini, aku kan bukan anak kecil, permintaanku bukan seperti itu""Lalu?""Aku mau mas membatalkan pengobatan ku ke singapure mas, aku ingin disini saja, bersamamu dan anak-anak. Lebi
Read more
Cinta sejati mencintai tanpa tapi
Semenjak kepergian Menik, Rudy bagai bunga yang kehilangan mataharinya, layu seperti tanaman yang mulai menguning yang enggan untuk hidup. Rudy kehilangan tulang rusuknya, seringkali dadanya merasa nyeri setiap kali mengingat Istrinya. Hatinya terasa hampa ketika tempat tidur di sebelah kanan kosong. Rudy melarang siapapun untuk menyentuh lemari Menik, tak ada yang boleh membereskan sehelai pun baju Menik, karena dengan itu dia seakan masih merasakan kehadiran kekasihnya tersebut disini, dikamar ini melihatnya dengan tersenyum. Bahkan Rudy masih sering menciumi aroma tubuh Menik yang tertinggal. Semenjak kepergiaan sang ibu, dan tak tega melihat papa mereka berduka seorang diri. Jaya memboyong anak dan istrinya untuk tinggal dirumah Rudy, walaupun sering meninggalkan mereka sementara Jaya masih sering pulang pergi kekampungnya untuk mengurusi usahanya, Sekar pun menurut dengan suka rela, karena dengan begitu Sekarang juga bisa lebih sering bertemu orangtuanya yang tak lain adalah man
Read more
Selesai
Bangunan berwarna hijau itu terlihat begitu megah, anak-anak berlarian dengan begitu ceria seakan tak ada beban. Yang usia ya lebih besar, sudah hampir memasuki remaja terlihat sedang mengasuh adiknya yang masih bayi, mereka semua disana terlihat saling menyayangi dan saling mengasihi. Mereka memang tak ada ikatan darah, namun ikatan batin yang mereka ciptakan layaknya saudara kandung. Astutik dan Wijaya tersenyum puas melihat semua ini, Wijaya merangkul pundak adiknya dengan penuh kasih. Usia mereka mungkin sudah tak bisa lagi dikatakan muda, rambut mereka pun sudah bercampur warna, namun mereka masih begitu rukun, masih sering menghabiskan waktu bersama. Kini usaha Wijaya berkembang jauh lebih besar bila dibandingkan dahulu, tetap dibidang kopi. Namun justru itu yang menjadikannya besar, penjualan kopinya sudah tersebar luas diseluruh nusantara, merknya sudah begitu terkenal diseluruh penjuru negeri, Wijaya sudah berhasil memiliki sebuah pabrik yang besar, dan menghidupi banyak kel
Read more
Bab Ektra
Cerita kali ini bagaikan menemukan kepingan puzzle yang hilang dari cerita Sebelumnya. Pertanyaan tentang siapa Sumini, dari mana asal usulnya, siapa Mursiyem dan kenapa Mursiyem begitu dendam dengan Menik akan terjawab. Mursiyem, gadis lugu anak seorang lurah desa Semilir yang jatuh cinta dengan lelaki yang tidak jelas asal usulnya. Namun ini bukan hanya bercerita tentang cinta biasa, kita bercerita tentang kasih sayang orangtua kepada anaknya, bagaimana orangtua yang ingin selalu melindungi anaknya. Kita juga akan bercerita tentang sakit hati, dendam, kecewa, penghianatan dan juga perjuangan. Dalam cerita ini kita akan banyak belajar tentang bagaimana mencintai orangtua, menghargai perjuangannya. Dan, jangan hanya menilai sesuatu hanya dari satu sudut pandang saja, jangan menghakimi seseorang hanya dari apa yang kita lihat. Mari kita lanjutkan membaca.
Read more
seasone 2. Kepedihat hati seorang bapak
Lelaki tua yang pipinya sudah mulai berkerut itu sedang diam melamun di mbale rumahnya yang besar, matanya jauh menerawang kedepan. Bahkan kopinya pun sudah tak lagi mengepul seperti ketika baru saja diseduh tadi, hilang hangatnya menjadi dingin seperti hatinya saat ini. Sesekali lelaki itu terlihat menghembuskan nafas berat, seakan-akan sedang menanggung beban yang begitu berat untuk dia pikul seorang diri. Namanya kuncoro, seorang Lurah didesa Sumilir yang begitu terkenal karena sangat tegas terhadap bawahan dan juga rakyat yang dia pimpinan, namun juga begitu dermawan dan ringan tangan dalam membantu rakyat yang sedang butuh bantuanya. "Ada apa to pak ne? Apa Kopinya mau di ganti? Itu sudah dingin, dibuatkan dari tadi mboten njenengan unjuk"(Mboten=tidak, njenengan=kamu, unjuk=minum) Tegur istrinya yang mendapati suaminya tengah melamun, membuatnya merasa kawatir. Akhir-akhir ini sang suami lebih sering terdiam, selera makannya juga sangat menurun, tidur pun tak pernah tenang. I
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status