All Chapters of DUDA KHILAF: Chapter 121 - Chapter 130
152 Chapters
57. TRAGEDI
"Bercerailah dengan Malik, Isna..." Ucap Kenari dengan jemarinya yang masih mengusap pisau yang kotor oleh darah ikan."Apa maksud Mba bicara seperti itu?" Tanya Isna dengan segenap emosinya yang seketika naik ke permukaan.Kenari meletakkan pisau yang sudah bersih di atas meja keramik dan mendorongnya mendekati Isna."Pilihannya hanya dua," ucap Kenari lagi. "Ambil pisau itu, untuk melukai Jhio, atau lukai dirimu sendiri!"Kerutan di kening Isna seketika menjelas. Kali ini, Kenari benar-benar keterlaluan!"Maaf Mba, saya nggak ada waktu untuk mendengar omong kosong Mba!" Tegas Isna yang seketika berlalu dari hadapan Kenari, namun langkah Isna harus terhenti ketika didengarnya Kenari berteriak."Aku serius Isna!" Teriak Kenari yang sudah mengambil alih pisau yang tadi dia berikan pada Isna.Sebuah suara teriakan seorang lelaki di dalam telepon terdengar oleh Kenari dan baru menyadari bahwa sejak tadi Isna sudah menjebaknya."Suara siapa itu?" Tanya Kenari semakin marah."Bukan urusan
Read more
58. AKHIR YANG TRAGIS TAPI MANIS
Setelah berhasil menghabisi nyawa Yasa, Kenari menggeret linggis di tangannya menuju dapur.Kegilaan Kenari semakin menjadi.Sebab kini, dia hendak menghabisi Vanessa sesuai dengan apa yang dia rencanakan sejak dulu.Saat itu, belum sempat Kenari sampai di dapur, Vanessa sudah lebih dulu muncul di hadapannya dengan menghunuskan sebilah pisau ke arah Kenari.Vanessa baru saja menghubungi Vanilla dan Vanilla sudah menjelaskan tentang penyakit yang diderita Kenari selama ini.Itulah sebabnya, Vanessa langsung berjaga-jaga, meski saat itu hati Vanessa sudah dalam keadaan remuk redam karena dia tahu bahwa Yasa, lelaki yang begitu dia cintai, calon suaminya sendiri telah dibunuh oleh Ibu kandungnya.Lelehan air mata Vanessa tidak berhenti mengalir. Dengan wajah penuh amarah dan kebencian, Vanessa hendak menyerang Kenari namun usahanya gagal karena Kenari berhasil menghindar.Keduanya sempat terlibat aksi baku hantam yang membuat tubuh Vanessa babak belur. Nyatanya, Kenari lebih kuat dari ya
Read more
59. AKU RINDU IBU
Semua yang terjadi hari ini menimpa Isna, seperti sebuah mimpi bagi Malik.Saat lelaki itu melihat tubuh Istrinya yang sudah tak bergerak, bersimbah darah dan diangkut ke dalam mobil ambulance, Malik seperti merasakan tragedi yang dahulu menimpa Kinara kembali terjadi.Naasnya, orang yang kini telah melukai Isna sama dengan orang yang menjadi penyebab kematian Kinara.Dia Kenari.Wanita yang sebelumnya Malik pikir justru menjadi korban atas kejahatan Linggar.Wanita yang sebelumnya Malik pikir telah menjalani penderitaan tanpa melakukan kesalahan.Wanita yang sebelumnya Malik pikir baik...Tapi ternyata, dialah iblis yang sesungguhnya.Pada akhirnya, Malik tahu semua yang terjadi pada Kenari selepas dirinya mendatangi Linggar di sel tahanan lelaki itu.Malik bahkan rela mengingkari janjinya sendiri untuk tidak berurusan kembali dengan Linggar pasca persidangan Linggar enam tahun yang lalu.Dan kini, Malik justru menyesal mengapa dia baru menemui Linggar di saat keadaan istrinya sudah
Read more
60. SEBUAH SURAT
"Aku rindu Ibu..." Gumam Vanilla dalam tangisnya. "Aku tidak bisa membenci ibuku sendiri, Wildan... Aku harus bagaimana?"Wildan meraih tubuh Vanilla dan memeluknya. Memberi sandaran ternyaman bagi Vanilla menumpahkan segala kekalutan dalam hatinya."Kamu, tidak perlu membenci ibumu, besok kita ke lapas ya? Aku antar,"Dengan cepat Vanilla menggeleng. "Aku tidak mau bertemu Ibu lagi,"Wildan melepas pelukannya, menyentuh kedua bahu Vanilla dan menatap lekat wajah istrinya yang tertunduk itu."Ikuti apa isi hatimu, meski jiwamu menentangnya sekali pun...""Jika terjadi sesuatu pada Tante Isna, apa kira-kira, Papa akan memaafkan Ibu?" Potong Vanilla mengungkapkan ketakutannya yang lain."Om Malik tahu apa yang harus dia lakukan, percayalah,""Aku takut Papa akan membenciku,""Vanilla, itu tidak mungkin terjadi. Om Malik sangat menyayangimu, menyayangi kalian, kamu dan Vanessa. Sekarang yang terpenting adalah kita terus berdoa agar Isna selamat, dan Ibumu bisa sembuh dari penyakitnya, it
Read more
61. HANGATNYA KEBERSAMAAN
Siapa yang tahu kemana perginya waktu?Waktu itu berlalu seperti sebongkah es yang mencair.Lambat tapi pasti dan tak ada yang tahu kemana menghilangnya waktu yang berlalu.Bahkan ketika kamu berusaha mencarinya, hanya sisa-sisa memorimu saja yang bisa membawamu kembali pada masa-masa dahulu yang kamu rindukan.Jika pepatah mengatakan, Kasih ibu sepanjang jalan, tapi kasih seorang anak hanya sebatas galah. Dan kali ini, hal itu dipatahkan oleh Vanilla.Vanilla yang sedang berusaha untuk tidak larut dalam rasa rindunya terhadap sosok Ibu.Sejak Kenari resmi menjadi tahanan dan sudah dijatuhi hukuman pidana seumur hidup, nasib Vanilla tak kalah miris dengan apa yang dirasakan Kenari di dalam penjara.Vanilla yang terus saja mengurung diri di kamar dan tak mau keluar bahkan untuk sekadar makan.Sementara semua keluarga sudah ikut turun tangan membujuk Vanilla untuk berhenti menyiksa dirinya sendiri.Hanya saja, tak ada satu pun yang berhasil membuat Vanilla yang ceria itu kembali.Hingga
Read more
62. IMPAS
Pada akhirnya, Vanilla bisa kembali tersenyum malam ini.Perkataan Isna membuat Vanilla sadar bahwa apa yang telah dia lakukan sejauh ini salah.Tidak seharusnya dia bersikap egois dengan terlalu larut dalam kesedihan serta kekecewaan yang dia rasakan terhadap Kenari hingga dia mengabaikan orang yang saat ini memiliki peran paling besar dalam menjadikan Vanilla lebih kuat dan lebih tegar menghadapi kenyataan.Wildan memang lebih banyak diam sejak Vanilla memilih untuk mengurung diri di kamar.Tak jarang lelaki itu mengurus dirinya sendiri karena tak ingin mengganggu Vanilla. Sebab jika pun Wildan terpaksa bicara, Vanilla hanya diam seribu bahasa tanpa menanggapi perkataannya.Bahkan pernah sekali, saat Wildan memaksa Vanilla untuk makan, Vanilla justru marah dan malah membanting piring dan gelas berisi makanan itu hingga pecah dan isinya berserakan di lantai.Itulah sebabnya, Wildan pada akhirnya memilih diam dan memberikan Vanilla waktu untuk menyelesaikan kemelut batinnya atas apa y
Read more
63. MALAM PENUH CINTA (18+)
"Yasudah, kalau begitu, kita lakukan saja malam ini?""Kamu serius?"Vanilla mengangguk yakin.Wildan membuka cepat selimut yang tadi menutupi tubuhnya dan langsung memposisikan tubuhnya di atas Vanilla. Menindih tubuh sang istri.Tatapan keduanya kembali beradu dengan jarak wajah mereka yang begitu dekat saat itu.Vanilla bisa merasakan debaran jantungnya yang semakin menggila tatkala wajah Wildan yang perlahan kian mendekat ke wajahnya.Wildan tidak ingin membuang-buang waktu lagi. Apalagi harus berbasa-basi busuk!Hingga kemudian, lelaki itu langsung melancarkan aksinya dan mulai menyatukan bibirnya dengan bibir Vanilla, melumatnya perlahan.Ini memang bukan ciuman pertama mereka, hanya saja rasanya lebih nikmat dari ciuman-ciuman mereka sebelumnya.Suara decak pertemuan antara dua bibir yang menyatu dan desahan nikmat keluar dari mulut Wildan yang begitu menikmati rasa manis dari bibir Vanilla mulai terdengar.Wildan hendak menarik gaun tidur Vanilla ke atas ketika Vanilla tiba-ti
Read more
64. EPILOG
SATU BULAN KEMUDIAN...Manusia memang boleh berencana, namun yang tetap menentukan hasil akhir adalah Tuhan Sang Maha Pencipta.Dua hari selepas Vanilla dan Aryan menjenguk Kenari dan Linggar di rumah sakit khusus Tahanan penderita gangguan jiwa, kedua tahanan tersebut dinyatakan meninggal dalam waktu yang bersamaan di dua lokasi yang berbeda, namun masih sama-sama di area lapas.Kenari yang jasadnya ditemukan di salah satu bilik toilet khusus wanita di dalam lapas dengan dugaan kuat bahwa Kenari sengaja membunuh dirinya sendiri dengan cara gantung diri.Sementara jasad Linggar yang ditemukan dalam keadaan tubuh yang kaku dan mulutnya yang berbusa di area gudang belakang lapas.Di sisi lelaki itu terdapat sebuah racun serangga yang diduga kuat digunakan Linggar untuk membunuh dirinya sendiri.Kejadian itu cukup menggemparkan pihak lapas termasuk seluruh keluarga yang ditinggalkan.Tak terkecuali Vanilla dan Aryan.Hanya saja, keduanya memang sudah mengikhlaskan, terlebih memaafkan atas
Read more
1. PROLOG (SEASON 3, SPINNOF VANESSA DAN MAHESSA)
"Tanda tangani ini sekarang!" Perintah seorang pria berjas hitam dengan tatapan tajamnya. Suaranya yang datar terkesan mengintimidasi.Pria itu menatap wanita dengan wajah pucat yang terbaring di brankar ruang rawat sebuah rumah sakit elit di pusat Jakarta.Vanessa melirik sebuah kertas di pangkuannya. Kedua rahang wanita itu mengeras seiring dengan buliran air mata yang perlahan jatuh menetes di pipinya."Ini pulpennya, Nona," ucap pria tadi seraya menyodorkan sebuah pulpen tepat di depan wajah Vanessa. Wajah yang terus berpaling darinya. Melihat keangkuhan Vanessa, sebuah seringai miring terbit di wajah tampan pria itu."Lelaki brengsek! Kamu yang sudah meracunikukan? Kamu yang sudah membunuh bayikukan?" Cecar Vanessa saat itu. Tatapannya nyalang ke arah pria berjas hitam di sisinya itu. Tangisan Vanessa pecah saat dirinya harus menerima kenyataan bahwa kini, satu-satunya harta berharga yang dia miliki di dalam rahimnya telah meninggal.Vanessa keguguran.Bahkan setelah dia kehilanga
Read more
2. LAMARAN
Flash Back...Masa Sebelum Prolog..."Dasar kamu anak tidak berguna! Pergi saja sana ke Neraka! Susul Ibumu si pelacur sialan itu! Brengsek!""Ampun Pak! Jangan!" Teriak seorang bocah lelaki dengan tubuhnya yang sudah bermandikan bensin.Semua terlambat baginya, ketika sebuah api dari sebatang korek api berhasil dilempar ke arahnya, membuat tubuh mungil kurus kering bocah lelaki itu kini berselimut kobaran api yang menyala-nyala.Tubuh ringkih bocah itu berguling-guling di lantai, merintih, menangis dan terus berteriak kesakitan.Wajahnya rusak bahkan hampir seluruh bagian kulit tubuhnya pun mengalami luka bakar yang cukup serius.Awalnya, dia berpikir bahwa dia akan benar-benar mati saat itu. Hanya saja, Tuhan memang belum mentakdirkannya untuk mati sia-sia, saat seseorang tiba-tiba datang menolongnya.Dia, seorang bocah perempuan yang juga menghuni lapas yang sama dengan si bocah lelaki malang itu."Tolonggg... Tolonggg..."Suara teriakan terdengar dari mulut mungil bocah perempuan
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status