All Chapters of Bersuami Anak "Mama": Chapter 111 - Chapter 120
174 Chapters
Bab 111. Makan Bersama
Mosa dan Andre pun berkeliling ke rumah dua lantai itu. Rumah itu terlihat minimalis, tetapi desain interior nya cukup menarik. Pilihan warna peach untuk cat tembok yang dominan menambah nilai untuk rumah itu.Memasuki kamar utama terdapat sebuah ranjang cukup luas. "Dre, kamar ini besar sekali, aku nggak pernah bayangkan sebelumnya. Aku cuma pernah liat di sinetron saja. Dan beneran ini jadi kamar kita?" tanyanya. "Iya. Besar, ya? Ya ini rezeki kita, Mosa. Kita juga harus bersyukur! Kalau memang kita akan tinggal di sini nantinya kita harus mengadakan pengajian. Minimal untuk syukuran apa yang telah kita dapatkan selama ini. Bagaimana kamu setuju?" balas Andre."Iya, setuju. Cuma kita juga nggak kenal sama orang di sini. Bagaimana kalau kita mengundang anak yatim pintu saja? Ya kalau orang di sini nggak sibuk. Jadi sepertinya lebih baik kita mengundang anak yatim saja. Nanti sambil kita kenalan sama tetangga di sini," sahut Mosa."Ide bagus itu. Ya sudah kita lanjutkan untuk melihat
Read more
Bab 112. Roni Diajak Tina ke Hotel
"Mosa, yuk kita ke kamar!" ajak Andre.Mosa hanya pasrah ketika tubuhnya diajak ke kamar oleh Andre."Mosa, kamu tahu kan kalau Ibu tidak bermaksud seperti itu? Jangan membuat ibumu menjadi merasa bersalah! Kasihan!" tutur Andre.Mosa menyeka air matanya sambil terisak. "Yah, aku tahu itu, hanya saja aku merasa bahwa ucapan ibu tadi menyakiti hatiku yang memang belum memiliki anak," jawab Mosa. "Itu karena kamu terlalu sensitif, Mosa. Coba kamu lebih bisa menerima keadaan! Tentu semua ini tidak akan terjadi. Sekarang kamu istirahat saja dulu! Kan kamu juga baru pulang, belum sempat ganti baju. Kamu mandi dan ganti baju dulu, ya!" titah Andre.Mosa hanya mengangguk.Malam harinya ketika suasana sudah mulai mencair, Mosa kemudian makan malam bersama Andre dan Ibunya di meja makan."Mosa, kapan kalian mau pindah ke rumah kalian?" tanya Mina."Masih belum tahu, Bu. Kalau pun pindah, kita cuma pindah saja, karena di sana sudah disediakan semuanya. Tinggal baw baju saja," jawab Mina."Mosa
Read more
Bab 113. Peringatan dari Karno
Setelah selesai makan, Tiba mengajak Roni untuk ke kamar hotel. Menyusuri lorong dan naik lift akhirnya mereka sampai di sebuah kamar."Tina, kita mau apa ke sini?" tanya Roni. Tina kemudian mengunci kamar itu dan mengajak Roni masuk ke dalam. Tina meletakkan tas yang dibawa nya dan menyalakan televisi tanpa menjawab pertanyaan Roni."Tina, jawab pertanyaanku!" pinta Roni.Tina kemudian menatap wajah Roni yang entah bingung atau pura-pura tidak tahu. Tiba mendekati Roni dan memeluk Roni.Cukup lama memeluk akhirnya Tina mendekatkan wajahnya ke wajah Roni sampai nafas mereka terasa satu sama lain."Ron, aku sudah lama tidak merasakan hangatnya laki-laki. Kamu mau kan memuaskan aku?" ucap Tina tepat di depan wajahnya.Roni masih bingung, sebenarnya jantungnya berdebar sejak Tina memeluknya. Sudah lama juga tidak merasakan itu sejak Laila meninggal. Tetapi Roni juga takut karena belum ada ikatan yang sah untuk bisa melakukan itu."Tapi kita belum menikah, Tin," jawab Roni."Tidak harus
Read more
Bab 114. Mengalihkan Jalan
Tanpa bisa menolak lagi, Roni hanya bisa menurut perkataan Hendra. Seperti yang telah dijadwalkan, Roni sudah harus stand by di sebuah tempat untuk menunggu kedatangan Andre.Seperti sebelumnya, Roni kembali akan melakukan sesuatu di luar akal sehatnya. Baru saja kemarin merasakan indahnya dunia bersama Tina, tetapi kini sudah dihadapkan dengan sesuatu yang tidak pernah dibayangkan. Roni menunggu kedatangan Andre. Kali ini Roni sendiri yang akan maju tanpa didampingi anak buah Hendra. Mobil yang membawa Andre pun sudah terlihat, itu artinya Roni harus segera mengikuti kemana Andre akan pergi.Sementara itu di dalam mobil Andre, Luki mulai menyadari jika sebuah mobil nampak mengikutinya. Luki sudah cukup berpengalaman akan hal itu.Tanpa mengatakan kepada Andre, Luki kemudian mengalihkan jalan ke jalan yang lain."Luki, kenapa kita berbelok?" tanya Andre."Ada sebuah mobil yang mengikuti kita, Pak. Jadi saya kita menuju jalan yang lebih ramai saja, agar meminimalkan segala kemungkina
Read more
Bab 115. Masak Bersama 
Esok harinya adalah akhir pekan. Dimana Andre sudah selesai membersihkan diri. Rencananya Andre akan mengajak Mosa untuk refreshing. Namun kembali mengingat kejadian kemarin saat mobil Roni mengikutinya membuat Andre mengurungkan niat dan ingin berada di rumah saja."Mosa, hari ini kamu mau ngapain aja?" tanya Andre."Mau dekat-dekat sama kamu sajalah. Kan biasanya kamu jam segini ke kantor. Bagaimana kalau kita masak bareng saja? Sepertinya seru," jawab Mosa manja."Oke. Aku setuju. Ngomong-ngomong ibu kemana? Kok dari tadi aku tidak melihatnya," tanya Andre."Ibu ada kumpulan pengajian di luar daerah, dan harus berangkat pagi tadi saat kamu mandi. Jadi hari ini kita bisa berduaan di rumah. Aku senang deh,'' jawab Mosa."Aku juga senang. Memang mau masak apa kita?" "Masak sop ayam aja yuk! Aku sudah beli bahannya semua. Jadi tinggal masak saja, nggak perlu susah-susah keluar rumah. Sepertinya aku akan mengurung kamu di rumah hari ini. Haha." Mosa terkekeh. "Aku suka dikurung kalau
Read more
Bab 116. Kabar tak Terduga
Setelah mereka selesai menikmati sarapan. Andre mengajak Mosa untuk duduk di ruang keluarga. Hari ini memang dimanfaatkan oleh Andre untuk quality time bersama istrinya. Tetapi Mosa terlebih dahulu ke kamar mandi. Mosa tiba-tiba merasa tidak enak badan."Dre, kenapa aku tiba-tiba pusing, ya? Kamu merasa pusing tidak setelah makan?" tanya Mosa."Tidak. Aku tidak apa-apa. Kamu pusing? Kita periksa ke dokter, yuk!" ajak Andre."Ini cuma pusing kok. Nggak sampai yang gimana-gimana. Aduh, aku mau menikmati waktu sama kamu malah aku pusing,'' keluh Mosa."Jangan seperti itu, Mosa! Kit tidak ingin juga merasa sakit. Karena sakit dan sehat itu ada yang memberi. Jadi syukuri saja! Tapi bagaimana kalau periksa saja. Kan kamu juga belum kontrol setelah pulang dari rumah sakit. Mungkin ada hubungannya dengan itu," saran Andre."Ya sudah, ayo kalau begitu! Aku siap-siap dulu," sahut Mosa.Setelah Luki tiba menjemput, Mosa dan Andre pun segera masuk ke dalam mobil. Akhir pekan yang cukup ramai. Ka
Read more
Bab 117. Roni dan Tina ke Villa
"Ini vitaminnya, Bu. Diminum satu kali sehari saja, ya! Untuk pusing itu pengaruh dari bawaan bayi. Jadi tidak masalah. Bisa jadi nanti ibu nanti akan mual atau tidak enak makan. Tetapi jika itu terjadi ibu harus selalu makan sesuatu agar tetap ada nutrisi untuk si kecil. Kan kasihan nanti kalau ibu nggak makan nanti si kecil makan apa,'' pesan Dokter."Baik, Dok. Terima kasih banyak atas sarannya. Dan terima kasih telah memberikan kabar baik ini kepada kami," sahut Andre."Iya, kalau pusing ibu bisa istirahat saja di rumah, tetapi jangan lupa untuk makan ya, Bu. Bapak juga harus perhatian kepada istrinya!" balas dokter."Baik, Dok. Terima kasih banyak, ya. Kami permisi dulu," pamit Andre lalu menggandeng Mosa yang masih terdiam seribu kata.Andre menggandeng Mosa menuju ke lobi untuk dijemput Luki. "Mosa, ada janin di dalam perutmu. Yang selama ini kita nanti kehadirannya. Aku harap kamu bisa menjaga dengan baik ya!" pinta Andre."Iya, Dre. Aku juga sangat bersyukur dengan kabar in
Read more
Bab 118. Roni Makin Menggila 
Roni menganggukkan kepala nya, tanda setuju dengan perkataan Tina. "Ya sudah kalau begitu. Tapi bagaimana kalau kamu hamil?" "Itu tidak mungkin. Aku sudah memakai pengaman. Aku meminum obat setelah kita berhubungan kemarin. Aku tidak akan meminta pertanggungjawaban dari kamu juga," jawab Tina."Baiklah kalau begitu. Jadi kita bisa memulai lagi kapan?" tanya Roni."Sekarang. Nggak usah buang-buang waktu lagi!" jawab Tina. Mereka pun bergumul layaknya suami istri. Hubungan terlarang itu dilakukan Roni dengan mantap setelah mendengar perkataan Tina. Roni yang sebenarnya tahu kalau perbuatan itu tidak baik tetap saja dilakukan karena kalah dengan nafsunya.Sudah berapa kali dalam semalam mereka melakukan hubungan itu di vila. Seperti singa yang haus akan daging segar, mereka saling menikmati hubungan terlarang itu. Bahkan mereka hanya berhenti ketika makan saja dan merasa lelah. Setelah tidak lagi lelah mereka memulai permainan kembali hingga entah sampai berapa kali melakukan itu. Min
Read more
Bab 119. Jus Alpukat untuk Mosa
Andre membuat jus alpukat dengan sangat rapi. Sebagai pimpinan ke dua tertinggi di kantornya, Andre tidak merasa gengsi membuatkan istrinya jus alpukat. Justru hatinya senang karena bisa punya waktu untuk istrinya dan berguna saat bersama istrinya.Selama di kantor Andre selalu dihormati dan disegani sebagai seorang wakil direktur. Cara memimpin yang baik dan tidak diktator membuat karyawan simpati kepadanya. Meskipun beberapa yang merasa lebih senior seringkali meremehkannya. Tetapi Andre tidak ambil pusing. Justru mengambil pelajaran kalau orang yang seperti itu hanya perlu pendekatan yang berbeda.Sebagai seorang pemimpin, Andre sudah bisa leluasa untuk membentuk suatu kerajaan yang makmur. Meskipun hanya tertinggi kedua tetapi nyatanya di kantor Andre seperti pemimpin utama. Karena direktur utama nya selalu menurut kata Andre.Tetapi Andre tidak tamak dan sombong. Justru semakin merendah dan tidak menunjukkan kemampuannya yang sangat luar biasa. Andre juga mencuci blender yang ia
Read more
Bab 120. Ajakan Ke Luar Kota
Di rumah Roni pukul tujuh pagi.Roni baru pulang dari liburannya bersama Tina. Sarni yang sedang menunggu Roni duduk di depan rumah Roni."Dari mana saja kamu, Ron? Dua hari tidak pulang?" tanya Sarni."Liburan, Bu. Aku lelah, aku mau tidur," keluh Roni."Ibu belum selesai bicara, Ron. Kamu dari mana saja? Bapakmu marah-marah tahu kamu tidak pulang. Ibu yang kena marah. Coba kamu jelaskan kemana kamu dua hari ini?" paksa Sarni."Aku menemani kekasihku, Bu," jawab Roni lalu merogoh uang di satunya. "Ini untuk ibu.""Banyak sekali kamu? Jadi kamu dapat uang dari perempuan itu?" tanya Sarni suaranya merendah."Iya, dia beri aku yang banyak karena sudah menemaninya beberapa hari ini. Aku mau tidur dulu, masih capek. Nanti siang mau ketemu dia lagi," jawab Roni lalu meninggalkan Sarni sendiri di depan rumahnya. Sarni merasa senang karena uang dari Roni cukup banyak. Sarni merasa beruntung memiliki anak yang bisa diandalkan.Siang harinya seperti biasa, Roni menemani Tina untuk makan siang
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
18
DMCA.com Protection Status