All Chapters of Rahasia Pewaris Culun : Chapter 61 - Chapter 70
96 Chapters
Bahagia Berbalut Duka
Hampir saja mobil Rion menabrak makhluk kecil berbulu halus. "Apa, Enzie?" tanya Rion. "Tadi ada kucing, hampir aja kelindes," jawab Kenzie dengan degup dada yang lebih kencang. Apalagi ketika Rion mengerem mobil sekaligus. "Astaga!" Rion membuka pintu mobil, lalu melihat bagian depan mobil, khususnya di bagian ban. Namun, ternyata tidak ada apa pun dari kolong mobilnya. Kenzie yang masih syok dari dalam mobil melihat Rion berdiri dan menghirup napas lega. Laki-laki itu kemudian berjalan dan memasuki kembali mobilnya. "Gimana kucingnya? Ada, enggak?" tanya Kenzie memastikan. "Enggak ada, sepertinya dia lari pas hendak tertabrak mobilku.""Ah, syukurlah." Kenzie terlihat membuang napas lega. Namun, entah kenapa hatinya sedikit tidak enak. Rion kembali menyetir mobil, melesat ke pinggiran kota yang masih cukup rimbun pepohonan. Ada desa kecil yang Kenzie pun belum pernah berkunjung ke sana. Sekitar dua jam perjalanan hingga akhirnya sampai di pinggiran kota. "Akhirnya sampai ju
Read more
Buket Bunga Carnation
Darah merembes dari baju dan celana Rion. Apalagi di bagian pelipis serta hidung yang menjadikan wajah si culun penuh akan cairan merah pekat nan kental. "Tolooong!!!" Kenzie berteriak dan untunglah ada orang yang mendengar dan menghampiri."Astaga, mari saya bantu, Mbak." Dua orang laki-laki mengangkat tubuh Rion dan memasukkannya ke mobil bersama Kenzie. Mereka berbaik hati mengantar Rion dan Kenzie mengendarai mobil sport itu menuju rumah sakit. "Rion, bangun ...." Kenzie menangis dan suaranya begitu lirih menyayat hati saat melihat kekasihnya yang tidak dapat bergerak di pangkuannya. Sepanjang jalan Kenzie menangis. Mobil melaju kencang, pun, terasa lambat karena merasa tidak sampai-sampai di klinik terdekat. "Mas, bisa dipercepat enggak? Aku tidak mau dia kenapa-kenapa," pinta Kenzie. "Baik, Mbak. Sabar, ya. Ini saya udah bawa mobil kenceng banget." Kenzie hanya terfokus pada wajah Rion. Kini, rok dan bajunya pun telah berubah warna dan anyir. Bahkan, jemari Kenzie pun berl
Read more
Sepucuk Kertas
Kenzie memegang jemari Rion dan mengusapnya dengan lembut di depan Owen. Ada rasa iri dari hati Owen melihat Kenzie yang begitu tulus pada Rion. Dia mengingat Wanda yang jauh sekali dengan Kenzie. Ketulusan si pemilik mata kehijauan itu sungguh terlihat oleh Owen. Apa aku harus sakit dulu agar bisa melihat seberapa besar Wanda mencintaiku? Ah ... hal bodoh, Owen! Jaman sekarang yang nomor satu itu uang, bukan kasih sayang! Owen menyanggah sendiri ucapannya dalam hati. Entah kenapa Kenzie masih teringat pada buket bunga yang Rion beli untuknya. Entah terlempar ke mana, karena saat itu yang Kenzie pikirkan hanya Rion. "Aku harus ke sana," ucap Kenzie. "Ke mana?" Owen merasa bingung karena tiba-tiba saja Kenzie berucap seperti itu. "Maaf, Pak. Aku mau mencari sesuatu dulu, permisi!" Kenzie bangkit dari tempat duduknya. "Eh, mau ke mana? Ini udah malam, Kenzie!" Owen berusaha mencegah, tetapi Kenzie tetap dengan pendiriannya. "Maaf, Pak. Hal ini begitu penting untuk saya." Kenzie b
Read more
Kedatangan Frederic
Terjadi keributan besar di dalam ruang kerja Owen. Wanda menuding kalau Kenzie bermain serong dengan kekasihnya. Tentu saja Kenzie pun membela diri karena memang dia tidak merasa seperti itu. "Maaf, Nona Wanda yang terhormat. Pak Owen itu atasan saya dan di sini saya hanya bermaksud mengembalikan jas yang dipinjamkannya pada saya." Wanda tersenyum sarkastik."Kamu ngapain sampe ngasih jasmu sama perempuan gatal ini, Sayang?" Wanda menuntut penjelasan pada Owen. "Buang pikiran itu jauh-jauh, Nona, kalau memang Anda menganggap kekasih Anda itu orang baik." Kenzie mengucap sedikit kesal karena di sini dia seolah dipojokan sebagai wanita tidak baik oleh Wanda. "Heh! Aku tidak bicara padamu!""Tapi apa yang dikatakan oleh Kenzie itu benar, Sayang. Aku tidak berbuat apa-apa sama dia. Aku hanya meminjamkan jasku semalam karena memang udaranya begitu dingin dan di luar sana, kami hanya mencari buket bunga dari Rion." Owen menjelaskan pada Wanda. "Jangan naif, Sayang! Bisa saja kamu digod
Read more
Terasa Asing
Rion sudah dipindahkan ke rumah sakit lain yang lebih dekat dengan rumahnya lima hari yang lalu. Kebetulan hari ini Minggu dan Kenzie berencana mengunjungi Rion di sana. "Enzie, mau ke mana?" tanya Angel. "Ke rumah sakit, Mbak." "Perjalanannya jauh, kamu sendirian?" tanya Angel, tentu saja dengan perasaan khawatir."Enggak jauh, kok. Rion udah dipindah ke rumah sakit yang dekat sama rumahnya." "Astaga, Mbak baru tau. Apa Rion masih belum ingat tentangmu, Enzie?" tanya Angel yang sudah tidak canggung. Dia telah menganggap Rion juga seperti adiknya, bahkan dia mengenal Rion lebih dulu sebelum mengetahui kalau dirinya ternyata pewaris Frederic Corp. Tak ayal, Angel sering menyebut nama Rion apabila di luar jam kantor. Kenzie terdiam, wajahnya terlihat sedih. "Belum, Mbak." Angel terlihat menyesali atas pertanyaan yang terlontar dari bibirnya. Dia mengusap pundak Kenzie dengan lembut, "Sabar, ya, Enzie. Mbak yakin, Rion akan segera ingat kamu." "Semoga, Mbak." Terdengar parau suara
Read more
Penyambutan Kepulangan Rion
Tepat di hari kesepuluh Rion diperbolehkan pulang, meskipun ingatannya belum pulih sepenuhnya. Keluarganya mempersiapkan sambutan di rumah, sedangkan Owen dan sopir pribadi Rion menjemputnya ke rumah sakit. "Sudah siap pulang, De?" Owen bertanya pada Rion saat dia membukakan pintu ruang inap, tentu saja senyum merekah terlihat dari bibir Rion saat melihat kakaknya datang. "Tentu saja! Aku sudah bosan berada di sini, Kak." Owen tersenyum dan mengusap pelan kepala Rion. "Tapi jangan nakal, kalau aku menyuruhmu terapi atau mengkonsumsi obat harus nurut, paham?" Rion mengangguk. Pemuda berkacamata itu terlihat semringah, luka-luka lecet yang ada di tubuhnya pun telah mengering. Tinggal mengembalikan beberapa memori yang masih hilang. Seiringnya berjalan waktu dan mengikuti hal-hal yang disuruh dokter pastilah kembali juga. Rion dan Owen berjalan dalam koridor rumah sakit. Entah kenapa dia merasa kehilangan akan sosok Kenzie yang tidak menemuinya hari ini. Mereka kemudian menaiki mob
Read more
Manipulasi Keadaan
Tidak disangka Wanda menjambak rambut Kenzie dan seketika itu si tomboy pun mengikuti gerak tangan Wanda. "Oh, Tuhan. Sayang, lepasin! Kasihan Kenzie," pinta Owen pada Wanda. "Enak aja, dia itu cewek gatel yang selalu goda kamu, Sayang!" "Kamu salah paham, Wanda." Owen mencoba melerai dan mencoba melepaskan cengkraman tangan Wanda di rambut Kenzie. Seketika itu Wanda melepaskan tangannya yang sedang menjambak rambut Kenzie. "Kalau saja kamu masih seperti itu sama dia, aku enggak segan-segan berbuat lebih sama si gatal ini!" Wanda menunjuk wajah Kenzie. Plak! Kenzie menampar pipi Wanda yang berakibat kekasih Owen itu terlihat meringis kesakitan. "Kamu berani menamparku?" Wanda bertanya dengan nada tinggi, tangannya memegang pipi dan matanya menyorot tajam ke arah Kenzie. "Seharusnya Nona yang terhormat itu bisa lebih bijak menyikapi hal ini. Apakah Nona Wanda melihat ini ruang kerja siapa?" "Bisa saja kamu memang sengaja menggoda pacar saya agar ke ruang kerjamu. Iya, kan?"
Read more
Ciuman Hangat
Malam semakin larut, harusnya penghuni bumi telah terlelap dalam dekap dingin dan heningnya malam. Namun, hal ini tidak berlaku pada Owen yang masih mengingat kejadian manis yang harusnya indah, di mana Rion dan Kenzie semakin dekat malah membuat Owen semakin terbakar kesal. Apa itu artinya dia cemburu? "Aarrggghhh! Kenapa hal ini terjadi padaku, Tuhan?" Owen melemparkan bantal ke sembarang sudut kamar. Dia terlihat kesal bahkan tidak dapat terlelap malam ini. Owen memutuskan untuk keluar menikmati angin malam di balkon rumah. Menatap langit malam yang dihiasi banyak bintang. "Kenzie, kenapa kamu membuatku gila?" Owen kesal karena wajah Kenzie seolah menghantui pikirannya. Bahkan, bintang-bintang di langit seolah membentuk wajah cantiknya dengan binar mata kehijauan yang sungguh cantik membuatnya semakin tersiksa. Waktu telah menunjukkan jam empat pagi. Bahkan mata Owen sebetulnya sudah terasa perih karena dia tidak dapat terlelap sama sekali. Matanya terjaga dan lebih parah lagi
Read more
Suster Khanza?
Waktu telah menunjukkan jam tujuh malam. Kemala mengetuk pintu kamar Rion hanya sekadar memberikan obat padanya. "Eh, Mama. Obat lagi?" Rion sudah begitu hafal ketika Kemala mendatangi kamarnya. "Iya, la. Apa lagi?" ketus Kemala. "Makasih." Rion mengambil obat dari tangan Kemala. "Jangan lupa diminum!" cetus Kemala kemudian berlalu pergi. Rion masuk ke kamar dan memperhatikan obat tersebut. Dia begitu heran karena setelah meminum obat dari dokter malah semakin menyakitkan kepalanya. "Apa ini benar-benar resep Dokter? Atau––" Pikiran Rion melayang-layang membayangkan hal yang tidak-tidak. Akhirnya dia memutuskan untuk tidak mengkonsumsi obat tersebut. Dia menyembunyikan obat tersebut di laci nakas dan berpura-pura tidur. Obat itu memang membuat ngantuk, tak ayal Rion selalu terlelap dan bangun pagi hari dengan sakit kepala yang semakin parah. Selalu seperti itu dan terus menerus selama mengkonsumsi obat tersebut.Benar saja, tidak berselang lama telinga Rion menangkap suara pin
Read more
Ketakutan
Mobil Rion melesat ke kediaman Frederic setelah mengantarkan Kenzie kembali ke kantor. Sebentar dia ingin sekali kembali masuk kerja, tetapi keadaannya yang belum pulih benar dari amnesia dikhawatirkan malah akan memperlambat kembali ingatannya. "Tuan Rion?" sapa Khanza saat Rion hendak menaiki anak tangga. "Iya?" Rion menatap Khanza seperti biasa seolah-olah memang tidak pernah terjadi apa-apa. "Semalam saya ingin bicara sama Tuan, tapi––" ucap Khanza terjeda. "Tapi?" Rion menyipitkan mata menatap Khanza. Terlebih dia malah celingak-celinguk seolah memperhatikan sesuatu. Dia seperti terancam. "Boleh kita bicara di belakang?" ajak Khanza. Rion mengangguk, lalu mengikuti Khanza yang telah berjalan lebih dulu. Kini mereka berada di belakang rumah dengan pekarangan luas yang ditanami sayur mayur oleh pekerja di rumah Frederic. Awalnya memang kebun ini Yola yang membuat. Dia begitu menyukai mengurus kebun saat libur di kantor atau bahkan selepas bekerja untuk mengisi waktu senggangn
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status