All Chapters of I Hate You, I Love You: Chapter 81 - Chapter 90
101 Chapters
Reva dan Aira
Keesokan harinya Reynar terbangun saat Alana mengusap punggungnya agar segera bangun. Matanya terasa begitu berat dan membuatnya merasa begitu kesal tak ingin membukanya, namun begitu melihat istrinya yang membangunkannya membuat lengkungan senyuman di wajahnya. “Kenapa Sayang? Aku masih mengantuk,” ucap Reynar. “Bukannya hari ini kita mau ke kantor polisi Sayang,” ujar Alana. Reynar langsung menepuk dahinya. Ia lupa kalau hari ini harus pergi mendampingi Alana dengan pengacaranya ke kantor polisi. “Aku hampir lupa Sayang.” “Nah, kalau begitu sekarang siap - siap yaa. Aku buatkan sarapan dulu.” “Ok istriku yang cantik.” Alana tersenyum mendengar Reynar yang selalu saja memujinya membuatnya selalu tersipu malu sambil berlalu pergi dari kamar dan Reynar memutuskan untuk mandi. Kegiatannya tadi malam sudah membuatnya cukup puas meskipun tidak melakukan hubungan intim dengan istrinya, tapi setidaknya telah keluar yang seharusnya dikeluarkan. Setelah selesai mandi Reynar menuju da
Read more
Kehamilan Alana
“Jadi sudah berapa bulan usia kandungan Alana?” tanya Rendi. “Kurang lebih sudah satu setengah bulan Pa atau 6 minggu,” ucap Reynar. “Apa kamu yakin bersama Alana?” “Aku sangat yakin Pa. Aku sangat mencintainya dan aku memang serius saat kami menikah di Bali.” “Ada sesuatu yang ingin Papa katakan, tapi besok saja.” “Kenapa ga sekarang Pa?” “Lebih baik besok saja dan jangan lupa kamu ke rumah.” “Iya Pa.” “Tapi sebaiknya besok kamu sendiri saja ke rumah biar Mamamu ga kaget dan Alana juga ga shock kalau nanti tahu sesuatu.” “Memangnya ada apa sih Pa?” “Bukan sesuatu yang penting banget. Papa khawatir aja kalau nanti Mamamu belum bisa menerima Alana lalu Alana jadi sedih.” Rendi berkata bohong pada Reynar. Ia khawatir kalau Alana tahu tentang Aira dan Chester malah akan membahayakan kandungannya. “Ooh iya. Aku mengerti Pa.” “Kalau begitu kamu baik - baik yaa sama istrimu. Papa mau pulang dulu.” “Iya Pa. Terima kasih yaa Pa atas pengertiannya.” “Iya Nak. Bagi Papa kamu harus
Read more
Yudi dan Julia 4
Yudi sampai di rumahnya langsung mencari Julia. Ia hampir lupa karena sibuk mengurusi pasangan suami istri yang lagi berbahagia dengan calon anak mereka. Sebenarnya, ia ingin juga seperti Reynar dan Alana menikah, memiliki anak, tapi apakah ia mampu melakukan itu semua. Pinkan, wanita yang dulu sempat menjadi pelabuhan terakhirnya pergi meninggalkannya begitu saja. Tak pernah sedikitpun Pinkan mau mendengarkan penjelasannya. Meskipun, ia sudah memohon maaf pada Pinkan, tapi wanita cantik asal Manado tersebut sama sekali tidak menerima maafnya. Seandainya, ia tidak bersama Aira waktu itu mungkin saja masih bersama Pinkan, tapi nasi sudah jadi bubur. Sekarang ia tidak perlu lagi meratapi semua yang telah berlalu. Yudi masuk ke dalam rumahnya dan mendapati Julia sedang makan cemilan sambil menonton TV. Ada rasa kesal di dalam hatinya sudah cepat - cepat pulang ke rumah malah gadis tersebut asyik sendiri. “Eheem.” Yudi sengaja berdehem untuk membuat Julia sadar kalau ia ada di sana. J
Read more
Anak Siapa?
Yudi sangat menikmati film yang ditontonnya, namun berbanding terbalik dengan Julia. Gadis kecil cantik yang begitu polos tersebut malah tertidur dengan nyaman di pundaknya. Ia tersenyum melihat betapa polosnya wajah Julia saat sedang tidur dan ada satu yang menarik perhatiannya bibir Julia membuatnya ingin melakukan sesuatu. Sesuatu yang tidak seharusnya ia lakukan malah hampir saja dilakukannya. Ia mendekati bibir Julia dan di saat bersamaan lampu bioskop hidup membuatnya mengurungkan niat untuk mencium bibir merah merona tersebut. “Hoaam… enak banget deh,” ucap Julia sambil merenggangkan tubuhnya. “Betul sekali. Enak banget yaa Jul,” ujar Yudi sengaja menyindir gadis kurus itu. “Iya Om. Aku nyaman tidur di bioskop. Mana adem, uenak tenan.” “Kamu enak, aku pegal.” “Wah si Om kata - katanya kayak jargon aja. Anda puas, saya lemas.” Yudi terperangah mendengar perkataan Julia. Bisa - bisanya Julia mengatakan hal tersebut dengan santainya padahal maksudnya ingin menyindir gadis i
Read more
Bukan Anakku
Pagi ini terasa begitu menyegarkan bagi Reynar setelah hampir satu minggu tidak bertemu dengan Alana dan melakukan hubungan intim, akhirnya ia mendapatkan pelepasannya. Namun, ada sesuatu yang mengganggu indra pendengarannya. “Siapa itu yang muntah,” ucapnya kebingungan, “apa Lana sakit?” Reynar langsung bangkit dari tempat tidur mencari Alana ke dalam kamar mandi. “Sayang, kamu kenapa?” Alana melihat suaminya dengan wajah pucat. “Bangun - bangun aku mual - mual dan berakhir di kamar mandi.” “Kita ke rumah sakit,” ucap Reynar langsung menggendong Alana. “Sayang… Sayang jangan. Aku kayaknya morning sickness deh.” “Morning sickness? Kenapa?” “Morning sickness itu mual, muntah muntah - muntah kalau pas hamil Sayang semester pertama, tapi nanti bisa hilang sendiri kok.” “Jadi ga perlu ke rumah sakit?” “Ga perlu. Aku istirahat aja dulu.” Reynar membawa tubuh istrinya ke dalam kamar membaringkannya secara perlahan lalu membelai lembut rambut Alana. “Kamu kok cantik banget sih, Sa
Read more
Tes DNA
Di dalam hatinya, Aira sangat kesal dengan Reynar yang terus menerus mengingkari kalau Chester merupakan anaknya. Dulu hanya dengan air mata saja mampu membuat lelaki tersebut luluh dan mau menerima semua penjelasannya, namun sekarang sangat berbeda. Ia jadi curiga mengapa Reynar bisa berubah seperti ini? “Rey, kenapa kamu ga mau sama sekali mengakui Chester merupakan anak kandungmu? Ga perlu tes DNA segala,” ucap Venna yang sangat kesal pada Reynar. “Kalau perempuan ini ingin anaknya aku akui sebagai anakku harus mau melakukan tes DNA kalau tidak aku ga akan pernah mengakuinya.” Reynar berkata dengan tegas. Rendi yang sedari tadi tidak ikut berbicara merasa anaknya sekarang berbeda. Ia sangat mengenal Reynar, anak laki - laki tidak mungkin berkata TIDAK kalau ia tidak menyakini apa yang diucapkannya. “Kamu tega Rey. Apa kamu ga lihat Chester begitu mirip sama kamu,” ucap Aira masih menangis. “Anak kecil biasalah mirip siapa, tapi kalau tes DNA lebih akurat dan aku tidak akan per
Read more
Kesedihan Vena
Ketika keraguan melanda keyakinan buatlah keputusan berdasarkan pilihan hati. Percayalah jika semua diniatkan demi kebaikan bersama akan berdampak yang baik, akan tetapi bila hal yang sebaliknya akan berdampak buruk. Reynar harus mengambil resiko dengan keputusannya meskipun ia bimbang. Ia sangat yakin kalau anak yang bernama Chester bukan anaknya, tapi yang membuatnya bimbang adalah perasaan Alana. Bagaimana jika Alana mengetahui tentang masa lalunya dengan Aira?Bagaimana jika Alana tidak dapat menerima berita tentang kehadiran seorang anak yang masih diragukan bahwa anaknya atau bukan? “Rey, apa keputusanmu? Semua tergantung pada apa yang kamu pilih dengan segala resikonya. Apapun nanti pilihanmu, Papa yakin kamu sudah memikirkan semua konsekuensinya?” tanya Rendi pada putranya. “Aku…” Reynar menarik napasnya lalu berucap, “aku memutuskan untuk tetap melakukan tes DNA.” Aira tersenyum kecut. Sebelumnya ia berpikir bisa menekan Reynar dengan keinginannya untuk menikah agar bisa
Read more
Ancaman
Reynar kembali ke apartemennya melihat Wildan dan Nina ada di sana menemani Alana. Wildan dan Nina langsung bersikap hormat pada Reynar. “Udah pulang Sayang?” tanya Alana dengan senyuman bahagia menyambut Reynar. Reynar langsung memeluk Alana dan mencium mesra istrinya. Perlakuan Reynar yang begitu mesra pada Alana membuat Nina dan Wildan tersenyum. Mereka berdua jadi sangat malu dengan tontonan di depannya. “Mesra banget si Tuan Rey, ga kayak calon suamiku itu pulang kerja ga ada mesra - mesranya.” Nina menyindir Wildan dengan suara berbisik. “Apa kamu mau aku pulang kerja terus cium - cium begitu?” tanya Wildan berbisik juga dan bingung sendiri. “Kenapa? Kok kamu jadi bingung. Mana ada wanita yang ga mau di sayang - sayang suaminya. Eeh, aku lupa kalau kita belum nikah.” “Memangnya kamu mau menikah?” “Pertanyaanmu itu pintar sekali. Mana ada perempuan yang ga mau ajak menikah.” “Ooh, kamu mau menikah to. Yaa udah nanti kita bicarakan lagi di rumah.” Wajah Nina yang tadinya
Read more
Ancaman 2
Aira sangat gelisah mendengar perkataan pria yang ada dihadapannya. Keadaannya ketakutan membuat lemas dan ia sekarang sedang menggendong Chester membuatnya hampir terjatuh dan dengan sigap pria tersebut membantu Aira. Chester terbangun dan langsung memeluk Ibunya erat. “Jangan menyentuhku!” ucapnya menatap pria yang mengenakan topi hitam dan jaket kulit hitam tersebut tajam. “Aku hanya mau menolongmu dari pada anakmu itu ikutan terjatuh ke jurang yang lebih dalam,” ucap pria itu. Aira mengerti maksud pria itu terpaksa menerima pertolongannya. Apa boleh buat dari pada ia dan Chester terjatuh di lantai besmen yang kotor. “Bisa kita bicara?” tanya pria itu. “Bukan sekarang! Aku sedang bersama anakku,” ucap Aira menatap pria itu tajam. “Baiklah. Kamu bisa taruh anakmu sebentar di mobil dan kita bicara berdua.” “Aku ga mau bicara dengan pria yang tak ku kenal.” “Kalau begitu apa kamu mau kalau Reynar Adiwangsa mengetahui kalau anak ini bukan an—” “Diam!” Aira langsung memotong pe
Read more
Mencari Kesalahan Alana
Setelah pria misterius itu pergi Aira terdiam di depan mobil. Ia bingung harus melakukan apa sekarang, jika pria itu membongkar semua rahasianya akan menjadi masalah dan membahayakan dirinya juga Chester. “Mama.” Chester menggoyangkan tangan Aira. Aira tersadar dan menoleh pada putranya. “Eh, iya Sayang.” “Orang itu sudah pergi, ayo kita pulang.” “Iya Nak.” Aira mengendarai mobilnya kembali ke apartemen. Sebaiknya ia segera kembali agar bisa menenangkan dirinya. Ia khawatir pada putranya jangan sampai Chester terluka meskipun pria misterius tadi hanya mengancam tentang status anaknya. Begitu tiba di apartemen, ia langsung menggandeng tangan Chester masuk ke dalam lobby. “Mama belanjaan Mama mana?” tanya Chester. Aira menepuk dahinya. Ia melupakan semua belanjaannya yang ada di bagasi mobil. “Mama lupa. Kamu tunggu di sini dulu yaa.” Chester menganggukan kepalanya dan Aira berlari menuju basement mobil apartemen yang khusus parkiran untuk penghuni. Setelah mengambil semua bela
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status