All Chapters of (Bukan) Menikahi Suamimu: Chapter 21 - Chapter 30
32 Chapters
21. Hati yang Ciut
Wanita muda itu melihat makanan indah sebagai appetizer alias makanan pembuka. Bagaimana susunan potongan makanan yang ditata begitu rapi di piring putih.“Makanlah,” perintah Darius.Pria itu tak sabar untuk melihat reaksi Lakshmi tentu saja.Lakshmi bingung, dia tak pernah mengenakan peralatan makan lengkap seperti garpu dan pisau.“Gunakan tangan saja,” imbuh Darius yang memperhatikan bagaimana Lakshmi kebingungan sendiri.Darius mencontohkannya, dan Lakshmi menirunya.Kres!Sekali gigitan untuk satu potongan kecil makanan pembuka.“Bagaimana?” Rupanya Darius menantikan penilaian sang istri.Lakshmi menikmati paduan rasa yang belum pernah terjamah oleh lidahnya, dia sampai melahap potongan kedua. Kali ini matanya sesekali menutup lama sambil tersenyum. Rasa di mulutnya seakan menjadi sebuah kembang api yang meledak di dalamnya. Bercampur sempurna.Darius terkekeh, dia tak perlu lagi bertanya soal rasa karena Lakshmi sudah menikmatinya dengan begitu baik.Menunggu gadis itu menyeles
Read more
22. Ciuman Sukarela
“Oke, ayo turun.” Mereka sudah tiba di rumah. Lakshmi segera meraih tangan Darius, mencoba untuk keluar mobil. Namun, lagi-lagi Darius malah tanpa izin telebih dahulu sudah menggendongnya. “Aaa! Apa yang Mas lakukan?!” pekiknya terkejut saat tubuhnya sudah melayang dengan begitu mudahnya. “Menggendongmu tentu saja.” “A aku masih bisa berjalan,” cicit Lakshmi, merasa malu sekaligus gugup karena Darius benar-benar tak keberatan untuk menggendongnya. “Ada masalah jika aku menggendong istriku sendiri?” Lakshmi menggelengkan kepalanya tanpa suara. Ia tak bisa menjawab kalau Darius sudah menggunakna jurus andalannya. Lakshmi hanya pasrah, dia tak bisa kabur dan bersembunyi di kamar yang lain lagi jika begini. Rupanya Si Mbok menyambut kepulangan mereka dengan semringah. “Loh? Kok Non Lakshmi digendong?” tanyanya bingung. “Mbok tolong ambilkan barang-barang di mobil ya? Tadi ada juga makanan untuk Mbok dan Parjo,” seloroh Darius begitu masuk ke dalam rumah. Si Mbok mengangguk saja
Read more
23. Darius yang Dominan
Darius berusaha untuk menahan diri, dia yang tadinya hanya menginterpretasikan perasaannya. Hanya dalam beberapa detik saat bibirnya menyentuh milik Lakshmi yang hangat menjadikan hasratnya pun bangkit detik itu juga.Darius pun mulai menggerakkan bibirnya perlahan, melumatnya tanpa ampun walau masih dalam tahap biasa.Tapi Lakshmi yang belum pernah tahu bagaimana ciuman intens dirasakannya hanya bisa diam mematung, menikmati detak jantungnya yang menggila dengan rasa gugup dan sikap kakunya.Tangannya meremas baju Darius, membuatnya terus meremas kencang dan membiarkan bibirnya sama sekali tak bergerak.“Breath, Lakshmi,” bisik Darius yang menghentikan pagutannya.“Haa …” Lakshmi spontan menghembuskan napasnya saat itu juga, matanya terbuka dan memandangi wajah Darius yang begitu dekat dengan dahi mereka yang saling menempel.Blush!Deg deg deg!Napas mereka pun bersahutan satu sama lain, bahkan terdengar jelas napas Darius yang begitu kasar.Darius segera bangun, tersenyum kecil sem
Read more
24. Tak Sadar Terkenal
“Tidak mau!” Lakshmi terus menggelengkan kepalanya saat Darius berusaha memaksanya keluar dari mobil.Darius frustrasi sendiri melihatnya.“Astaga, kau ini kenapa sih? Kau cuma menemaniku untuk hadir di acara konferensi saja, Lakshmi,” terang Darius kesekian kalinya.Lakshmi masih tetap menggelengkan kepalanya, bagaimana gadis itu takut kalau ada yang melihatnya. Dia masih tak siap jika harus dikenal sebagai istri Darius.“Tidak mau! Nanti banyak fans Mas yang menyerang aku.”Lakshmi masih bersikukukh. Kali ini Darius yang diam, dahinya terlipat seakan tengah bingung.“Fans?” beonya.“Kamu bicara apa sih? Aku bukan idol K-Pop yang punya fans, Lakshmi. Ayo turun atau aku paksa?” ancam Darius.Lakshmi semakin menarik kakinya ke dalam. “Mas ini tidak pernah tahu ya? Fans Mas itu bejibun. Banyak. Much!”“Memang aku seterkenal itu?” Darius malah menahan tawanya, merasa lucu.Lakshmi melotot, “Mas sama sekali tidak sadar atau pura-pura tidak tahu sih?”“Ya … tidak tahu dong. Kalau tahu, aku
Read more
25. Publikasi Hubungan
“Ehem.”Lakshmi dan Andre sama-sama menoleh ke belakang begitu mendengar suara dehaman berat khas suara pria.Lakshmi agak bingung dengan kehadiran Darius, sementara Andre pun tak kalah terkejutnya.“Eh, Pak Darius,” sapa Andre sambil tersenyum sopan.Namun, Darius tak menanggapi ucapan pemuda itu. Wajahnya masih datar dan dingin, tetapi matanya terus menatap Lakshmi. Lakshmi menjadi gugup saat menyadarinya. Dia tak mau dikenali sebagai mahasiswi yang dekat dengan Darius.“Bukankah kamu panitia? Tadi ada rapat tuh,” ketus Darius.Srek!“Astaga, lupa! Sudah dulu ya, Lakshmi. Dah!”Andre segera bangun dengan wajah panik dan terburu-buru berlari mencari ruangan panitia.Sementara Lakshmi merasa tak nyaman dengan tatapan intens yang terus diberikan oleh Darius. Dia buru-buru bangun dan membawa brosur untuk menghindar.“Mau ke mana kamu?”Deg.Lakshmi melirik sekelilingnya dan berharap tak ada yang memperhatikan mereka. Dia menggigit bibirnya, panik dan gugup yang menjadi satu.“Saya …” La
Read more
26. Mencapai Kesepakatan
“Ck, kamu kenapa tidak duduk di depan sih?” Darius masih saja bersungut-sungut sebal saat dia kembali ke mobil seperti yang dijanjikan dengan istrinya. Bertemu di mobil, setelah sang istri tak memiliki ponsel! Yang benar saja. Di masa ini, ponsel sudah seperti kebutuhan primer. Bodohnya dia karena tak menyadari kebutuhan istrinya sendiri. Lakshmi hanya menatap arah depan saja, dia masih kesal dan memilih diam saja karenanya. “Lakshmi, aku dari tadi bicara denganmu,” tukas Darius lagi, yang merasa kalau Lakshmi tengah abai padanya. Benar saja. Lakshmi menoleh, wajahnya tengah memberengut kesal. “Ada apa dengan wajahmu?” “Tidak ada,” sambar Lakshmi cepat. “Tapi wajahmu ada apa-apanya,” kilah Darius cepat, bersikeras dengan pendapatnya. “Ya, lalu harus bagaimana? Wajahku biasa saja.” Bahkan nada bicaranya terdengar ketus. Darius menghela napasnya pelan, dia mencoba untuk mengontrol rasa gemasnya sendiri karena Lakshmi tengah merajuk. Bahkan dia sama sekali tak tahu apa salahnya
Read more
27. Hampir Saja Ketahuan!
“Benar Darius ya?” Kembali wanita yang mendadak berdiri di samping Darius itu kembali bertanya.Lakshmi membeku saat mendengarnya. Garpu yang tadi masih berada di gengamannya pun ikut terjatuh ke atas piring pelan.Lakshmi menundukkan kepalanya cepat-cepat, tak bisa lagi dia bersikap biasa saat ada seseorang yang malah mengenali suaminya itu.Jantungnya sudah merosot sampai ke dasar perut.Darius tersenyum dan mengangguk, “iya, saya Darius Bu.”Janah, wanita yang disebut namanya oleh Darius itu pun seketika tersenyum semringah. “Wah … makan di sini juga ya kamu? Duh, sudah lama aku tidak melihat kamu.”Bahkan wanita dengan kemeja putih dan rok hitam itu berinisiatif untuk duduk di samping Darius tanpa izin. Sama sekali tak keberatan dengan rasa tak sopannya.Darius agar bergeser, menjaga jarak.Saat itu juga Janah melihat ke depan, mendapati seorang wanita yang sibuk menundukkan kepalanya itu.“Ini siapa?”Deg.Lakshmi memucat saat pertanyaan itu terlontar dari mulut wanita itu. Dia s
Read more
28. Hadiah Untuk Lakshmi
Bab 28 -- “Bau kamar mandi kok jadi mandi banget, Mbok?” seloroh Lakshmi begitu memasuki kamar mandi saat Si Mbok memanggilnya. Si Mbok berbalik, terkekeh mendengarnya. “Ya iya harus wangi dong, jangan bau pesing. Aden pintar banget kalau menyangkut pilih-pilih sama bebelian, Non. Sudah nih, mandi gih Non.” Lakshmi mengangguk saja, ia segera memilih mandi. Mencoba membersihkan tubuhnya yang sudah berkeringat sekaligus bau keringat akibat sinar matahari. Lakshmita semakin terbiasa untuk menempati kamar Darius walau memang hanya sekadar mandi dan berganti baju. Dia melihat sekelilingnya lagi, kali ini mengernyit bingung. “Kok beda?” tanyanya pada diri sendiri. Kamar yang tadinya monoton dan kaku, kini terasa lebih hidup dengan adanya bunga sintetis dan cat yang lebih cerah, biru muda. Rasanya dia kelelahan hanya karena berinteraksi dengan banyak orang harini. Sisi introvert miliknya sudah protes dikarenakan dirinya yang berinteraksi berlebihan. Lama-lama kantuk semakin menyerangn
Read more
29. Pemberian Mahal Darius
Deg!Lakshmi terkesiap saat tangan Darius menahannya, matanya bahkan terbelalak saat mendapati perlakuan sang suami.“Ma Mas,” panggilnya gagap.Darius mendesah, dia berbisik sensual dengan tatapan matanya yang begitu dalam. “Kamu sengaja mau menggodaku ya?”Sontak Lakshmi menarik tangannya dengan cepat. “Ti tidak!” semburnya, menunduk karena merasakan wajahnya begitu memanas.Mereka saling diam, keduanya memang merasakan atmosfer yang berubah cepat. Apalagi Lakshmi yang bingung, entah dia harus berbuat apa saat ini.Darius kembali ingat pandangan tubuh Lakshmi yang seksi tadi, merasa dia tak kurang ajar sekali.Ingat ponsel yang ia belikan, Darius pun merebutnya. “Sini, aku pasang dulu kartu SIM dan juga memory card.”“Ta tapi Mas, aku tidak bisa menerimanya,” kilah Lakshmi cepat, dia sungkan.Darius memandangi Lakshmita secara terang-terangan, intens dan dalam sampai membuat gadis itu menelan suaranya lagi secara bersusah payah.“Masih mau berdebat soal ini?” Kali ini ucapan Darius
Read more
30. Beri Saja Servisan
Lakshmita bangun dengan senyum di bibirnya. Sudah beberapa hari ini dia tidur dengan nyaman tanpa mimpi buruk yang menyambangi alam bawah sadarnya lagi. Menyadari kalau hatinya melunak karena kebaikan Darius, dia berniat melakukan sesuatu yang sudah semestinya. Menerima Darius. Masih saja dia termenung sendiri di belakang rumah, melempari pelet ikan ke kolam penuh ikan mas. Pikirannya terus menerus menerawang. “Loh, kok Non di sini?” Lakshmi berbalik, mendapati Si Mbok yang menghampirinya. “Iya, Mbok.” “Kenapa Non? Biasanya Non di ruangan Den Darius kalau siang begini.” “Lagi bete aja, Mbok.” “Kenapa? Tadi masih bisa ketawa tuh saat sarapan? Kangen sama Aden ya?” goda Si Mbok yang sengaja ingin membuat Lakshmi malu. Lakshmi tersentak, dia menggeleng gelagapan. “Ti tidak, Mbok! Mbok jangan mengarang begitu dong.” Dia malah panik. Si Mbok malah cekikikan. “Hihi, ya kalau kangen dengan suami tidak ada salahnya kok. Memangnya kenapa sih? Tumben bengong di belakang rumah begini.”
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status