Semua Bab Terpenjara Cinta Sang CEO Kejam: Bab 41 - Bab 50
109 Bab
Tidak Usah Memikirkan Kami
“Apa kabar?” tanya Cris pada Vallen dengan nada lembut.“Aku baik-baik saja. Seperti yang kau liat,” jawab Vallen singkat setelah meredam rasa keterkejutannya karena kehadiran Cristian di taman belakang ini.Meski belum lama tinggal di tempat ini, akan tetapi Vallen tahu bahwa Morgan tidak begitu saja memasukkan orang ke dalam mantion ini. Meskipun sudah masuk, tidak semua orang yang akan bisa menikmati akses dalam mantion dengan sesuka hatinya.Itu sebabnya Vallen sempat merasa terkejut dengan kehadiran Cris di taman belakang ini. Taman yang bisa dikatakan sebagai tempat yang sangat pribadi untuk Morgan.Hanya Cleo dan dirinya saja mungkin orang luar yang pernah menginjakkan kaki ke taman belakang ini. Tentu saja itu selain para pekerja dan pelayan yang bertugas di mantion ini.“Apakah itu keadaan yang sebenarnya? Tidakkah kau menyembunyikan sesuatu dariku?” tanya Cris lagi yang sudah duduk di sebelah Vallen.“Menurutmu, untuk apa aku harus melakukan semua itu? apakah ada hal yang ha
Baca selengkapnya
Tidak Sudi
“Pelankan suaramu saat kau berada di dalam wilayah kekuasaanku!” Sebuah suara bass yang tinggi dan seperti sedang meredam amarah terdengar setelah Cristian menghardik Vallen.Vallen dan Cristian serempak menoleh dan melihat kedatangan seorang penguasa nomor satu di dalam mantion ini. Wajahnya merah padam, rahangnya mengeras. Bahkan, urat lehernya terlihat jelas dari kejauhan. Kedua tangannya mengepal dengan sangat erat. Vallen tidak pernah melihat ia dalam keadaan semarah itu sebelumnya, entah itu pada dirinya ataupun pada orang lain.“Maaf, aku tidak bermaksud untuk bersikap lancang. Tadi, aku datang dan tidak ada siapapun di luar. Jadi, aku pikir kau mungkin sedang menikmati harimu di taman. Jadi, aku berinisiatif untuk berkeliling sambil melihat barangkali aku bisa menemukan adik dan keponakanku tercinta.” Cristian berkata secara spontan ketika melihat Morgan berdiri di depan mereka berdua.“Aku tidak butuh penjelasanmu tentang hal itu, Cris!” ucap Morgan dengan sarkas.“Aku tidak
Baca selengkapnya
Saat Itu
“Pergilah dari sini! Siapa yang mengundangmu datang dan berkeliaran di wilayahku?” tanya Morgan dengan suara bernada tinggi pada Cristian.“Aku tidak bermaksud seperti itu. Aku ke sini untuk melakukan negosiasi ulang denganmu tentang hal terakhir kali kita bahas.” Cristian membela dirinya.“Aku tidak berminat untuk membahas masalah itu sekarang,” jawab Morgan sinis.“Tapi, aku sudah mendapatkan jawaban dari ayahku. Dan dia setuju dengan persayaratan yang kau minta itu!” tegas Cristian mencoba meyakinkan Morgan.“Apa kau tuli? Aku tidak suka mengulang ucapanku dua kali!”Suara Morgan yang mendominan tidak dapat lagi dibantah oleh Cristian. Ia mengerti bahwa pria ini sedang dalam keadaan yang tidak baik saat ini. Raut kemarahan terlihat jelas di wajahnya dan Cristian tidak ingin mengambil resiko dengan tetap bertahan membujuknya.Cristian berpikir bahwa untuk saat ini sebaiknya ia pergi saja dulu dan akan datang lagi nanti. Morgan akan bersikap baik setelah beberapa saat dan tidak mungk
Baca selengkapnya
Dua Orang Asing
“Aku hanya ingin mengunjungi adikku saja. Tidak terasa, sebentar lagi dia akan menjadi seorang istri.” Cristian berkata dengan suara selembut mungkin.“Aku juga tidak mengira kalau sebentar lagi akan menjadi seorang istri dan setelah itu akan menjadi seorang ibu pula,” balas Vallen pada Cristian dan tersenyum bahagia.“Apa maksudmu?” tanya Cristian heran.Vallen hanya tersenyum simpul dan kemudian memeluk Cristian dengan erat. Siapa sangka pelukan itu diartikan lain oleh Cristian yang memang sangat mencintai Vallen. Namun, Vallen tidak mengerti sama sekali dengan apa yang dirasakan oleh Cristian.Cristian yang merasa jantungnya berdebar kencang saat itu, tidak bisa menyembunyikan rasa bahagia ketika Vallen memeluknya seperti itu.“Bukan apa-apa. Kakak mau apa ke sini?” tanya Vallen pada Cristian ketika Vallen kembali teringat akan kedatangan Cristian ke kamarnya.“Oh, ya. Aku sampai lupa mengatakan maksud kedatanganku ke sini. Aku sebenarnya ingin mengajakmu keluar malam ini,” ajak Cr
Baca selengkapnya
Rencana Cristian
Singkatnya, malam itu akhirnya Vallen pergi bersama Cristian ke sebuah club malam yang biasa didatangi oleh kalangan atas dan sosialita. Cristian seperti sudah mempersiapkan segalanya dengan sangat cermat. Di dalam club itu hanya ada beberapa pasang manusia dan kebanyakan dari mereka adalah teman-teman yang sangat dikenal oleh Vallen.“Kak, apakah mereka semua datang untuk menghadiri pesta lajangku?” tanya Vallen dengan ekspresi bahagia.“Tentu saja! Aku sudah meminta mereka datang hanya demi dirimu!” jawab Cristian dan mengusap kepala Vallen layaknya seorang kakak yang menyayangi adik kecilnya.“Terima kasih, Kak. Sepertinya malam ini aku akan berpesta dengan happy!” seru Vallen dan tertawa sambil menari di lantai dansa mengikuti music DJ yang memekakkan telinga.“Nikmati malam indahmu ini, Sayang!” balas Cristian dan duduk di sebuah kursi memperhatikan Vallen yang berbaur dengan beberapa orang wanita.Mereka adalah teman-teman Vallen yang memang diundang oleh Cristian untuk memeriah
Baca selengkapnya
Tetap Mencintaimu
Malam itu tidak tahu apa yang terjadi pada Vallen, tiba-tiba saja keesokan paginya dia sudah terbangun di atas ranjang di kamar tidurnya. Vallen tidak mengingat apapun yang terjadi semalam. Ketika bangun, kepalanya merasa sedikit pusing.“Apa yang terjadi semalam?” gumamnya dan langsung mencoba untuk bangkit dari kasur. Namun, tiba-tiba tubuhnya kembali terhempas ke kasur.“Ah!” pekiknya dan masih memegangi kepalanya dengan sebelah tangan.“Kau sudah bangun?” tanya Diana yang tiba-tiba saja sudah menerobos masuk ke dalam kamar Vallen.“Mami! Di mana Chris?” tanya Vallen pada ibu tirinya itu.“Tentu saja dia ke kantor pagi ini. Ini, minum lah teh jahe untuk mengurangi pusingmu. Kau mabuk berat semalaman, dan Chris membawamu pulang dengan paksa. Jangan salahkan dia,” ungkap Diana menjelaskan keadaan itu pada Vallen.Tentu saja Diana sedang berbohong pada Vallen dan itu semua adalah hasil rencananya dengan Christian. Tidak ada yang tahu persis apa yang terjadi dengan Vallen di bar itu se
Baca selengkapnya
Bersiaplah!
Malam pertunangan yang sangat dinantikan oleh Vallen dan Morgan pun akan segera datang. Hanya menunggu hitungan jam saja. Tidak sampai dalam tiga jam ke depan, mereka akan bertunangan. Lalu seminggu kemudian pesta pernikahan akan digelar pula dengan sangat mewah dan meriah pastinya.Tuan Zang meski tidak menyukai Morgan, ia masih harus membuat Vallen punya muka di hadapan semua orang. Vallen sebagai putri tunggalnya dari istri pertama dan yang paling berhak menjadi ahli waris, mana mungkin tidak menggelar resepsi pernikahan dengan mewah.“Di mana Chris?” tanya Vallen pada Diana ketika ia tidak melihat Christian di mana pun sejak siang.“Dia masih ada pekerjaan, Sayang. Sabar lah sebentar lagi, dia pasti tidak akan melewatkan pesta pertunangan adik kesayangannya ini,” jawab Diana dengan sebuah senyum palsu.“Benarkah? Bagaimana kalau dia lupa? Aku sama sekali tidak bisa menghubungi ponselnya.”“Dia tidak akan lupa. Mami sudah mengingatkanya tadi pagi sebelum berangkat ke kantor.”“Kala
Baca selengkapnya
Bisa Diandalkan
“Sayang … apa kau sudah bersiap?” tanya Morgan pada sambungan telepon dengan Vallen.“Tentu. Aku sedang bersiap-siap sekarang. Apa yang sedang kau lakukan?” Vallen bertanya balik pada Morgan.“Aku sedang memikirkanmu!” jawab Morgan singkat, padat, dan jelas.“Itu wajib! Kalau kau tidak memikirkanku, maka aku akan membunuhmu!” ancam Vallen yang sudah pasti bukan lah sebuah ancaman yang bisa dianggap serius.“Aku rela mati, Sayang. Asalkan mati dalam cintamu!” ucap Morgan lagi.Vallen sungguh tidak bisa melawan dan membalas lagi ucapan Morgan itu. Pria itu selalu saja bisa membuat hatinya berbunga-bunga dan berdebar tak menentu. Morgan tahu bagaimana caranya membuat Vallen menjadi bahagia dan merasa sangat dicintai dengan setulus serta sepenuh jiwa dan raga.“Terima kasih, Sayang. Tapi, aku tidak akan pernah membiarkanmu mati terlebih dahulu,” ungkap Vallen dengan suara yang sendu.“Why? Ketika aku pergi terlebih dahulu, kau harus tetap hidup dan bahagia menjaga serta merawat anak-anak
Baca selengkapnya
Layani dan Puaskan Aku!
“Apa yang sedang kau lakukan?” tanya Morgan dengan sarkas pada Vallen malam ini.“Apa pedulimu?” Vallen tidak menjawab pertanyaan Morgan. Namun, justru berbalik tanya dengan nada menantang.“Jangan kurang ajar padaku! Aku bisa melakukan apapun padamu! Aku berhak tahu apa saja yang kau lakukan selama kau masih berada di dalam cengkaramanku!” balas Morgan pada Vallen tentu saja dengan nada tidak senang.Ia baru saja datang ke kamar Vallen dengan maksud baik ingin mengunjungi wanita itu. Namun, tidak disangka jawaban Vallen justru membuat emosinya memuncak dan amarahnya timbul.“Kau hanya berbasa basi dan membuang buang energi saja dengan bertanya padaku!” ucap Vallen lagi dengan tegas dan masih terus melanjutkan aktifitas merawat wajahnya dengan serangkaian produk mahal yang memang disediakan oleh Morgan untuknya.Entah mengapa, meski Morgan membenci Vallen setengah mati dan ingin rasanya menghabisi nyawa wanita itu, ia masih tetap peduli dengan semua benda dan kebiasaan yang disukai Va
Baca selengkapnya
Noda Di Tubuhku!
Vallen memberikan kenikmatan yang luar biasa pada area kejantanan Morgan dan membuat pria itu tak dapat bersuara. Morgan menikmati sentuhan dan permainan Vallen di bawah sana dengan kedua mata yang terpejam. Sementara itu, Vallen merasa harus tetap kuat melakukan semua itu meskipun ia tidak ingin. Demi bisa bersama dengan Cleo, apapun akan ia lakukan. “Lakukan dengan baik! Kau menyakitinya dengan gigimu!” hardik Morgan ketika Vallen tidak sengaja menggesekkan giginya di sana dan membuat Morgan sediki kesakitan. Vallen tidak menyahut dan hanya melakukan apa yang menurutnya bisa membuat Morgan merasa puas dan senang. Setelah semua usaha yang ia lakukan, Morgan tidak sabar lagi untuk menghujamkan batang kemaluannya ke dalam lubang persenggamaan Vallen. Rasanya, ia sudah terlalu rindu dengan kehangatan lobang sempit milik Vallen itu. Vallen masih memakai pakaian tidur lengkap dan Morgan sudah telanjang di bagian bawah. Tanpa menunda waktu lagi, Morgan berdiri dan merobek pakaian Vallen
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status